"Ayo kita bermain sesuatu?" Ajakku ketika kami berkumpul diruang tamu.
"Seperti anak kecil saja kau ini" timpal June.
"Kenapa kau tiba-tiba menyebalkan begini? Apa aku melakukan kesalahan? Atau karna pertanyaanku tadi?"
"Hei sudahlah, kenapa kalian malah bertengkar?" Sahut Donghyuk.
Drrtt drrtt...
Ponselku mendapat pesan. Aku membukanya dan setelah membacanya, aku menutup kembali ponselku dan memasukkannya ke dalam tasku.
"Maaf telah merubah suasananya, tapi aku harus pergi. Terima kasih sudah membawaku kemari." Ucapku kemudian berjalan pergi.
Sebenarnya, pesan itu dari oppa ku. Dia mengingatkanku bahwa hari ini adalah ulangtahun ibuku.
Ketika aku berjalan keluar menuju gerbang rumah mereka, Yunhyeong menyusulku.
"Kau mau kemana? Biar aku mengantarmu" ucapnya.
"Tidak usah, aku akan ke toko kue dan mengunjungi ibuku di Yeonnam-dong."
"Kajja" ucapnya dengan menarik tanganku menuju basement.
"Gwaenchanayo aku bisa pergi sendiri." Jelasku ketika berada dimobil Yunhyeong.
"Kau tau aku bisa memasak bukan? Kita masak makanan kesukaan ibumu"
"Ah iya aku lupa kalau kau bisa memasak. Baiklah. Kita memasak dirumahku dulu setelah itu kerumah ibuku. Nanti diperjalanan kita bisa membeli kue ulang tahun." Ocehku tanpa henti.
"Arraseo" jawab yunhyeong dengan senyuman kemudian melajukan mobilnya.
Kami tiba dirumahku. Lebih tepatnya apartemen. Aku berjalan ke kamar, untuk meletakkan tasku, namun tanpa kusadari, Yunhyeong mengikutiku ke kamar. Ia melihat sekeliling kamarku dan berhenti tepat didepan meja belajarku. Ia tersenyum melihat banyak album dan marchandise IKON.
"Oppa, kajja" ucapku membuatnya menoleh dan berjalan mengikutiku.
"Apa yang akan kita masak?" Tanyanya ketika didapur.
"Sup rumput laut, telur gulung, dan bola nasi"
"Aku buat telur gulung, kau buat sup rumput laut. Bagaimana?"
"Siap?!!" Ucapku dengan hormat padanya. Ia tertawa dan mulai memasak.
Sekitar 45 menit kami selesai membuat telur gulung dan sup rumput laut.
"Untuk bola nasinya, kau potong sayurnya, aku akan membuat bumbunya."
Aku mengangguk mengiyakannya.
Setelah sekiranya semua sudah siap, Yunhyeong mencicipi sup rumput laut yang kubuat.
"Wuahh enak sekali. Kau membuatnya dengan penuh cinta" ucapnya bangga.
"Aku akan memasukkan ini kedalam wadah, kau bisa tunggu diruang tamu sambil menonton tv."
"Baiklah"
Setelah memasukkan makanan kedalam wadah, aku menuju ruang tamu dan siap berangkat.
"Sudah selesai?" Tanya Yunhyeong.
Aku mengangguk. Kami pun berjalan keluar apartemen menuju basement tempat Yunhyeong memarkir mobilnya.
"Kapan ulang tahunmu?" Tanya Yunhyeong sambil mengemudikan mobilnya.
"Sama seperti June Oppa"
"Benarkah? Kalau begitu seminggu lagi?"
"Iya. Tepat 20 tahun hahaha"
"Apa yang kau sukai dan yang tidak kau sukai?"
"Aku menyukai segala hal."
"Yang tidak kau sukai?"
"Berbohong. Aku benci orang yang berbohong padaku."
Entah kenapa, tiba-tiba Yunhyeong terdiam. Selama 15 menit kami mengunci mulut kami.
"Oppa, disitu ada toko kue. Kita berhenti disana." Ucapku.
"Eung"
"Oppa, kau tunggu disini saja. Biar aku yang beli." Ucapku kemudian keluar mobil dan masuk kedalam toko kue.
Aku memilih sebuah kue tart red velvet yang disukai ibuku dan membayarnya. Ketika aku menunggu kembalian, seorang wanita berumur 30 an berdiri disampingku.
"Tolong, buatkan aku kue tart jeruk dengan nama Koo Junhoe diatasnya. Bukan untuk sekarang, tapi minggu depan." Ucapnya pada pegawai.
"Ah ye" jawab pegawai itu.
"Agassi. Ini kembaliannya." Ucap pegawai kasir padaku.
"Oh kamsahabnida" ucapku kemudian pergi meninggalkan toko dan kembali ke mobil.
"Sudah?" Tanya Yunhyeong.
Aku mengangguk dan kami melanjutkan perjalanan kami menuju rumah ibuku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married with June
FantasiBagaimana perasaanmu ketika menjadi lucky fans bahkan pacar seorang idol? Senang Bahagia Merasa seperti mimpi Namun ada hal yang membuat Jung Se Ra merasa ragu menerima cinta June. Apa itu? Cuss baca aja:v