Sekitar 15 menit, kami tiba dirumah ibuku dan langsung masuk.
"Na wasseo" ucapku yang kemudian disambut oleh Oppa-ku.
"Dwaeji?!! Akhirnya kau datang. Eomma sudah menunggumu. Dan hei kau membawa kekasihmu. Dia seperti tidak asing. Siapa dia?" Oceh Oppa sambil memelukku.
"Berapa kali aku bilang, aku bukan babi?!!! Dan juga kebiasaan mengocehmu belum hilang juga. Aku jadi kasihan pada istrimu nanti." Jawabku.
Yunhyeong hanya berdiri dan tertawa melihat kami berdua.
"Ohh anakku?! Kau sudah tiba. Jaljinaeyo?" Tanya eomma dengan memelukku.
"Eung. Eomma, ayo makan. Aku membawa makanan."
"Kajja. Ajak kekasihmu juga."
"Ahh eomma?! Dia bukan kekasihku. Dia idolaku"
"Apapun itu ajak saja ke meja makan."
"Kajja Oppa" ajakku pada Yunhyeong.
"Eomma, dimana abeoji?" Tanyaku ketika dimeja makan.
"Dia masih ganti baju. Sebentar lagi mungkin akan turun."
"Eomma, cobalah ini. Ini Yunhyeong Oppa yang membuatnya." Ucapku sambil memberikan telur gulung padanya.
"Wahh ini enak. Kau pintar masak, sopan santun, dan tampan. Sungguh menantu idaman." Goda eomma.
"Eomma?! Hentikan. Dia kuanggap sebagai kakakku diseoul. Aku akan mencari suamiku sendiri." Rengekku.
Kami tertawa bersama begitu pun dengan Yunhyeong.
"Aigoo... lihat siapa yang datang." Ucap ayah yang sudah selesai ganti baju.
"Abeoji?!" Sorakku kemudian memeluknya.
"Duduklah" sambungku dengan menarik kursi untuknya.
"Eomma saengil chukhae?! Aku berharap, eomma selalu diberi kebahagiaan" ucapku dengan menyalakan lilin diatas kue dan memberikannya hadiah.
Kami bergurau bersama saat makan-makan. Hingga aku mengatakan suatu hal serius pada ayah dan ibu.
"Eomma, Abeoji" panggilku.
"Kau tidak memanggilku?" Sahut Oppa ku cemburu.
"Oppa, aku sedang serius"
"Sebenarnya, 2 bulan lalu aku mengikuti audisi YG Entertiment. Dan aku lolos tahap akhir. Besok, aku harus ke kantor agensi untuk konfirmasi kontraknya. Apa kalian setuju?"
"MWO??!!" Jawab semua orang terkejut.
"Wae? Apa kalian tidak menyetujuinya?"
"Yunhyeong oppa, kenapa kau begitu terkejut?" Sambungku.
"Aniyo, aku hanya terkejut bahwa kita akan satu agensi."
"Itu semua ada ditanganmu, nak. Jika itu memang yang kau inginkan sejak dulu, maka lakukanlah. Sebagai gantinya, kau tidak boleh menyerah pada apapun masalahnya." Jelas ayah.
"Arraseoyo" jawabku dengan tersenyum.
Selesai makan, dan mencuci piring, kami pamit untuk pulang. Karna aku tau kalau Yunhyeong besok masih harus bekerja.
Ibuku sempat mencegahku untuk pulang dengan alasan masih ingin bersamaku.
"Eomma, besok Yunhyeong Oppa harus bekerja. Lagipula, besok aku harus ke agensi juga. Jika ada waktu aku janji pasti akan mengunjungimu" jawabku menenangkannya.
"Berjanjilah, saat kau berkunjung nanti, ajak kekasihmu juga."
"Akan kuusahakan hahaha"
"Baiklah. Aku pergi dulu. Daaa" sambungku kemudian masuk mobil Yunhyeong.
Setelah berpamitan, Yunhyeong menyusulku dan masuk ke mobilnya.
Diperjalanan, aku hanya memikirkan keluargaku. Karena aku tahu, saat menjadi trainee akan sulit bertemu mereka.
"Se Ra-ya" Panggil Yunhyeong membuyarkan lamunanku.
"Ah ne?"
"Kau serius akan menjadi trainee mulai besok?"
"Entahlah, akan kupikirkan lagi nanti."
"Kau akan sering melihat June nantinya" goda Yunhyeong.
"Yak Oppa?!!" Ucapku kesal sambil memukul tangan kanannya.
Dia hanya tertawa dan tetap fokus pada jalanan.
Sekitar 30 menit, kami tiba di depan Apartemenku.
"Kau tidak masuk dulu? Aku akan buatkanmu coklat panas" ucapku ketika sudah berada diluar mobil.
"Aniyo. Hanbin sudah menelponku beberapa kali."
"Geuraeyo? Ah mianhae sudah merepotkanmu"
"Gwaenchanayo. Kau sudah seperti adikku."
"Hahaha kalau begitu aku pergi dulu" sambungnya.
"Ne. Hati hati"
Setelah Yunhyeong pergi dengan mobilnya, aku masuk rumah dan istirahat.
☆☆☆☆☆
Haii readers
Di cerita ini aku bakal update kalau ada waktu luang yaa...Jangan lupa voment juga kalo kalian suka sama ceritanya
Thanks udah mau baca cerita halu ku inii:v
Thanks juga buat yang udah votee^^
☆☆☆☆☆
KAMU SEDANG MEMBACA
Married with June
FantasiBagaimana perasaanmu ketika menjadi lucky fans bahkan pacar seorang idol? Senang Bahagia Merasa seperti mimpi Namun ada hal yang membuat Jung Se Ra merasa ragu menerima cinta June. Apa itu? Cuss baca aja:v