me vs sassaeng dan rose

137 13 0
                                    

Aku berjalan menyusuri lorong gedung YG seorang diri. June yang bersamaku distudio Hanbin tadi langsung berpamitan untuk rekaman dengan anggota lainnya.

Tiba-tiba Rose mencegatku didepan Dance Room milik Blackpink. Wajahnya yang ketus menatapku dengan tatapan sinis.

"Bagaimana bisa kau berbohong seperti itu pada Yang Sajang?! Kau tau betapa sulitnya aku memposting video itu ha?!" Ucap Rose dengan sedikit meninggikan suaranya.

"Mworaguyo? Seonbae yang melakukan semuanya? Waeyo?" Jawabku dan menyikapinya dengan santai.

"Karna aku menyukai June sebelum kau menjadi Trainee! Lagipula fans June tidak mendukung hubungan kalian bukan? Mereka lebih menyukaiku jika bersama June bukan? Seharusnya kau lebih sadar diri saja tingkat grupmu masih jauh dibawah nama Blackpink" ucapnya dengan sangat angkuh. Aku menghembuskan nafas dalam dan mencoba menyikapinya dengan sabar.

"Asal kau tau saja, tingkatmu masih jauh dibawah Lisa dan Jennie eonni. Kenapa kau bersikap layaknya derajatmu paling tinggi? Kurasa kau juga belum mendengar kabar kalau comeback solo punyamu dibatalkan dan aku yang akan menggantikanmu comeback solo 6 bulan mendatang. Jika kau menyukai June sebelum aku menjadi Trainee, seharusnya kau tau ini. Aku menyukai June sejak aku masih bersekolah. Aku dan June bertemu saat iKON menggelar fanmeeting dan saat itu juga June menyukaiku. Jadi kau bisa menyimpulkan sendiri siapa yang lebih dulu menyukai June." Jawabku panjang lebar kemudian berlalu meninggalkan Rose.

"Oh ya, satu lagi. Aku menganggap member blackpink hanya ada 3. Kenapa? Karna sikapmu tak pantas menjadi seorang seonbae. Kau hanya bagian dari sassaeng fans" sambungku dengan berbalik dan menyunggingkan senyum jahat yang membuatnya kesal.

Entah apa yang ada di pikiran Rose hingga berbuat sejauh ini. Lagipula ini adalah resiko yang harus ku tanggung karena berkencan dengan idol populer.

"Astaga June Oppa, lihat betapa banyaknya orang yang ingin diposisiku." Gumamku sambil berjalan menuju loby utama.

"Jung Se Ra-ssi" Panggil seseorang dibelakangku. Aku membalikkan badan dan mencari tau siapa ia. Ternyata Yedam Seonbae. Aku memanggilnya Seonbae karena ia 5 bulan lebih dahulu debut dibanding grup kami.

"Oh seonbae, ada yang bisa ku bantu?" Jawabku mendekat kearahnya.

"Jangan panggil aku Seonbae, waktu debut kita hampir sama."

"Ba-baiklah"

"Kudengar ada skandal yang mengatakan kau berkencan dengan June Seonbae, apa kau tidak ada gangguan dari fansnya?" Tanya Yedam penasaran.

"Syukurlah hanya umpatan yang mereka beri. Lagipula berita itu tidak benar, itu hanya jebakan" elakku yang masih ingin menyembunyikan semuanya.

"Jebakan? Bagaimana kau tau?"

"Eh itu.. eh.. ada"

"Apa yang coba kau ucapkan ini?"

"Jung Se Ra-ssi" panggil seorang staff wanita tiba tiba

"Ada seorang penggemar menitipkan hadiah debut untukmu" sambungnya.

"Baik, terima kasih eonni"

Sejujurnya aku punya firasat buruk tentang hadiah ini. Bagaimana tidak? Bukankah sudah terlambat memberi hadiah untuk merayakan debut? Tapi aku mencoba berfikir positif dan menganggap mungkin fans tersebut dari negara lain.

"Ada apa?" Ucap Yedam mengagetkanku yang sedang melamun. Aku hanya menggelengkan kepala untuk mengartikan kata 'tidak'.

Perlahan kubuka kotak hadiah itu namun seketika mengeluarkan bau tak sedap yang sangat menyengat. Sontak kubuang kotak itu jauh jauh dan terbuka membuat seisi kotak itu keluar.

Aku terkejut dan berteriak seketika melihat seekor merpati dengan banyak darah dan beberapa jeroan hewan yang menyerupai jeroan manusia. Tanpa sadar airmata ku keluar. Sungguh aku takut saat itu.

Teriakanku membuat semua orang di lantai 1 menghampiriku. Yedam yang ikut terkejut segera menutupi wajahku dengan jaket miliknya.

"Gwaenchana, itu hanya daging mentah. Bukan apa yang kau pikirkan" ucap Yedam menenangkan sembari menepuk kepala belakangku dengan pelan.

"Ada apa ini?"  Samar samar kudengar suara CEO mendatangi tempat kami.

"Yedam, bawa dia ke studio musik. Aku akan menghubungi managernya."

Setelah mendengar kalimat itu, aku dibantu Yedam berdiri dan berjalan kearah lift dengan kepala yang masih tertutup jaket.

Perlahan kucoba melepas jaket itu dari kepalaku namun, dengan sigap Yedam menutupnya kembali. Ketika sudah berada dilantai 3, dia melepas jaket dikepalaku dan memindahkannya di pundakku.

Kami berjalan kearah studio musik dengan aku yang melamun sembari berjalan. Aku masih memikirkan kejadian tadi. Terlalu banyak hal tak terduga yang terjadi akibat sebuah rasa cinta.

Yedam membuka pintu studio musik dan betapa terkejutnya aku melihat iKON yang sedang pemanasan untuk rekaman. June menatap tangan Yedam yang melingkar dipundakku. Aku yang menyadari hal itu segera menepis tangannya. Wajah garang June muncul dengan mata yang berapi api menatap kami.

******

Haiii guyss slow update bgtt ya?
Maaff bgtt nih yang udah nungguinn next story nyaa...

Oiyaa aku mau minta pendapat kalian tentang story akuu boleh ga??

Kalian bisa comment atau dm aku di apk wattpad ini yaa

Keep waiting walaupun lama^^
Jangan lupa votenya biar dpt pahala xixi^^

Married with JuneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang