"Jadi bagaimana? Kau menerimanya?" tanya June
-
-
-"Kurasa aku tidak bisa menjawabnya sekarang. Beri aku waktu, Oppa" pintaku.
"Baiklah, kalau begitu aku akan mengantarmu pulang."
Sesampainya dirumah pikiranku dipenuhi pertanyaan yang dilontarkan June hingga aku lupa bahwa besok aku masih harus menjalani masa pelatihan.
Karna aku merasa mulai besok adalah hari yang berat. Aku melupakan ucapan June dan mulai tidur.
Esok paginya...
Benar saja salah satu pegawai YG memasang jadwal yang akan dilaksanakan oleh para trainee selama 3 bulan kedepan hingga diadakannya audisi antar para trainee.
Berikut adalah jadwal untuk para trainee:
1. 05:00 - 06:00 Bangun, mandi, sarapan, dan bersiap berangkat sekolah/kuliah
2. 06:00 - 14:00 Sekolah/kuliah
3. 14:00 - 15:00 istirahat, ganti pakaian, mandi.
4. 15:00 - 20:00 pelatihan vokal/rap
5. 20:00 - 21:00 istirahat
6. 21:00 - 01:00 pelatihan dance
7. 01:00 - 05:00 istirahat dikamar asrama masing"Mungkin jadwal diatas terlihat sedikit, tapi itu sangat ketat. Bahkan waktu untuk bermain ponsel pun kurang dari 1 jam.
****
Sekitar 3 bulan aku menjalani masa trainee yang ketat itu. Aku bahkan tidak sempat menggunakan ponselku dalam jangka waktu selama itu. Karna besok akan ada audisi antar trainee, kami diperbolehkan istirahat lebih awal. Aku menggunakan kesempatan ini untuk mengecek ponselku. Berharap June mengirimiku pesan.
Namun, nihil. June tidak memberiku kabar selama 3 bulan. Mungkin dia memang telah lupa. Dan aku harusnya sadar diri mulai dulu."Huft. Aku tidak peduli. Aku akan menghafal rap ku dan membeli kopi saja." ucapku sambil mengambil topi dan masker kemudian pergi keluar asrama menuju kedai kopi.
Ketika keluar asrama, aku berpapasan dengan Chanwoo.
"Annyeong Haseyo" sapaku dengan membungkuk.
"Se Ra- ya, urimanieyo. Kau pasti sangat sibuk"
"Ne, oppa. Meskipun melelahkan, bagiku ini cukup menyenangkan hehe"
"Begitu ya? Kau mau kemana" tanyanya.
"Kedai kopi. Aku mau menghafal rap yang kutulis"
"Wah daebak. Kau seperti hanbin hyung" puji Chanwoo.
"Kamsahabnida, oppa. Kalau begitu aku permisi dulu."
"Eoh. Jalga~" ucapnya kemudian aku pergi menuju kedai kopi langgananku.
Sekitar jam 23:45 aku baru bisa kembali ke asrama. Didepan asrama, aku melihat mobil June terparkir dengan lampu menyala.
Aku mendekati mobilnya dan ternyata dia sudah memantauku dari kejauhan. Ia melihatku yang berdiri didepan mobilnya dan menyuruhku masuk.
Aku menuruti kemauannya dan duduk disampingnya.
"Kenapa kau terlihat cemberut?" tanyanya.
"Kenapa tidak memberiku kabar 3 bulan ini? Kau melupakanku dengan cepat" jawabku dengan senyum miris.
"Aku tau kau sibuk. Makanya aku menahan diri untuk tidak menghubungimu. Jika menurutmu aku melupakanmu dengan cepat, lalu ini apa?" timpanya dengan menunjukkan wallpaper ponselnya. Fotoku. Aku sedikit terkejut dan terpaku.
"Bagaimana jawabanmu? Apa kau menerimaku" sambungnya.
Aku tersenyum sedikit dan mengangguk. Dia terlihat sangat senang mendengar jawabanku. Kemudian memelukku erat. Sangat erat.
"Oppa. Aku bisa mati kehabisan nafas." ucapku
"Oh mianhae. Pakai sabuk pengaman dan ikut aku sebentar."
"Sireonde, naega wae, eolma jukkeonde"
"Yak!" ucapnya dengan tawa.
"Aku sungguh tidak mau" jelasku.
"Waee?"
"Aku lelah. Kau tau besok akan ada kompetisi?"
"Ah benar. Kalau begitu istirahatlah. Jangan begadang"
"Arraseoyo"
Aku keluar mobilnya dan berjalan kembali ke asrama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married with June
FantasíaBagaimana perasaanmu ketika menjadi lucky fans bahkan pacar seorang idol? Senang Bahagia Merasa seperti mimpi Namun ada hal yang membuat Jung Se Ra merasa ragu menerima cinta June. Apa itu? Cuss baca aja:v