SKANDAL

306 18 1
                                    

Jung Se Ra POV

Pagi ini terasa lebih sejuk dari biasanya. Mata kubuka sedikit demi sedikit. Kuraih ponsel yang berada diatas nakas sebelah tempat tidurku. Jam masih menunjukkan pukul 6 pagi, namun beberapa panggilan sudah terpampang dilayar ponselku.

Yang Sajang  8 panggilan tak terjawab

"Hah?! Sajang-nim?? Astaga kenapa ini??" ucapku yang langsung bangkit dari tempat tidurku. Mataku membulat terkejut. Tanpa membuang waktu, aku menelpon sajangnim kembali.

"Darimana saja kau?! Beberapa kali aku menelponmu, kau tidak mengangkatnya"

"Maaf Sajangnim, ketika anda menelpon, saya sedang tidur."

"Tidur? Kau tidak sedang tidur dengan June kan?! Jawab!"

Aku sedikit tertegun mendengar bentakannya. Dan, darimana dia tau hubunganku dengan June Oppa?

"Ti-tidak Sajangnim, saya sedang didorm. Apa ada masalah?" tanyaku sedikit gugup dan takut.

"Kau, cepat temui aku dikantor!"

"B-baik Sajangnim"

Panggilan pun terputus. Aku segera mandi dan menuju gedung YG diantar Manger Kim. Namun, aku bingung melihat banyak penggemar sedang bergerombol memenuhi halaman gedung YG.

"Manager Kim, ada apa ini?" tanyaku bingung.

"Lebih baik kau gunakan masker dan kacamata hitam, lalu kita masuk kedalam." perintah manager Kim langsung aku turuti dan kami keluar dari mobil.

Beberapa penggemar yang melihatku langsung berlari mendekatiku namun berhasil dihalau oleh pihak keamanan.

"Dasar wanita jalang! Pergi kau dari hidup oppa kami June!"

"Wanita tidak tahu diuntung!"

"Aku lebih suka Rose yang menjadi kekasih June. Dia lebih cantik daripada kau!"

Deg.

Aku terkesiap mendengar ucapan itu. Sekarang aku sadar masalah apa yang datang. Tapi darimana mereka tahu?

Kini aku sudah tiba dikantor Yang Sajang. Tatapan matanya memberitahu ku bahwa dia sangat marah. Tiba-tiba June datang dan itu membuatku sangat terkejut.

"Kalian berdua. Apa kalian sadar dengan yang kalian lakukan? Jung Se Ra, kau baru debut beberapa hari yang lalu kenapa kau membuat masalah?"  ucap Yang sajang ketus.

"Maafkan aku sajangnim. Ini hanya salah faham. Foto ini, tidak menjelaskan apapun." jawabku berusaha menjelaskan foto yang ada dimeja. Foto dimana kami berpelukan kemarin.

"Benarkah, kalau begitu coba kau jelaskan" perintah Yang sajang.

"Kemarin, setelah acara selesai aku kembali ke parkiran mobil untuk pulang. Namun, saat aku akan masuk mobil, aku mendapat telfon dari ibu sahabatku. Ia mengatakan bahwa sahabatku yang berada di Indonesia meninggal. Aku terkejut dan menangis seketika. Pada saat itu juga, June seonbae datang dan menenangkanku." jelasku panjang lebar yang tentu saja itu tidak benar.

"Lalu, kau June. Kenapa kau datang kesana?" tanya Yang sajang kepada June.

"Saat itu aku akan pulang dan mencari mobilku di parkiran. Lalu aku melihat seorang hoobae sedang menangis. Aku menanyakan padanya apa ada masalah? Lalu dia menceritakan semua. Dan saat ia menangis itu mengingatkanku pada adikku. Jadi aku berusaha menenangkannya. Lagipula aku menganggapnya seperti adikku." jelas June yang ternyata satu pikiran denganku.

Aku tidak percaya Yang sajang mempercayai pengakuan kami. Ia menyuruh kami pergi setelah memberitahu bahwa ia akan menyangkal berita ini.

Kami berjalan dikoridor gedung YG. Hening. Tak ada yang mengeluarkan suara. Hingga tiba-tiba June menarikku ke sebuah ruangan tanpa seorangpun yang mengetahui keberadaan kami.

June mengeluarkan telepon dan menghubungi seseorang. Aku bingung dengan tingkah kekasihku saat ini.

"Hyung, aku pinjam ruanganmu sebentar. Tolong kau jangan masuk dulu." ucap June pada seseorang diujung telepon. Ia mematikan telponnya setelah mendapat ijin dari orang yang ia panggil 'hyung' itu.

"Nugu?" tanyaku.

"Hanbin hyung." jawabnya singkat kemudian mengambil sebuah kursi dan menyuruhku untuk duduk. Aku pun menurutinya dan duduk menghadapinya.

"Mianhae" ucapnya tiba-tiba. Tentu saja aku bingung kenapa ia minta maaf. Kurasa ia tidak melakukan kesalahan. Aku menatapnya bingung.

"Mianhae. Aku tidak bisa menjagamu dengan benar. Dan bahkan kita tidak bisa melakukan kencan pertama dengan benar" sambungnya.

Sekarang aku mengerti kenapa ia meminta maaf. Aku sedikit kecewa pada situasi dan keadaan yang tidak mendukung kami. Memang berkencan dengan idol sungguh sulit.

"Aku mengerti. Selain itu, aku tidak pernah mendapat ciuman darimu. Kau selalu memelukku" rengekku yang membuat June tertawa kecil.

June mendekatkan wajahnya padaku. Membuat jarak antara wajah kami hanya 2cm. Bahkan aku bisa merasakan nafasnya.

Cup

June mengecup bibirku singkat yang sukses membuatku membeku. Ia tersenyum tepat didepan wajahku lalu kembali menciumku. Bukan hanya sekedar mengecup, kini ia melumat bibirku sedikit lembut. Bahkan sesekali ia menggigit kecil bibirku.

****

Hay gaissss author update lagi nihhh^^

Sejauh ini menurut kalian ceritanya gimana? Membosankan gak sih:(

Kalo ngebosenin komen aja gapapa:)

Jangan lupa vote juga yaaa^^

Terimakasih readers keii yang setia nungguin author update^^

Married with JuneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang