June menghampiri Jung Se Ra yang terdiam membeku dihadapannya. Tiba tiba tangan June menggandeng tangan milik Jung Se Ra dan membawanya keluar studio. Baru akan balik badan, tangan June ditahan Yedam untuk tidak keluar studio. Mata June menatap tangan dan mata Yedam secara bergantian.
"Seonbae, jika kau ingin bicara dengannya disini saja, kami yang akan keluar. Kumohon jangan biarkan dia keluar. Ini perintah Sajangnim" ucap Yedam memohon.
June menatap Jung Se Ra sebentar kemudian meng'iya'kan ucapan Yedam.
Yedam POV
Kurasa mereka benar berkencan. Apa June seonbae marah karenaku? Aku terus memikirkan kesalahanku hingga tangan Jinhwan seonbae menyenggolku dengan sengaja.
"Apa ada masalah dengan Jung Se Ra?" Tanya Jinhwan seonbae.
Dengan sedikit takut aku menceritakan semua dari awal. Kulihat reaksi mereka semua terkejut dan khawatir. Aku merasa sepertinya Jung Se Ra sangat dekat dengan mereka. Dan kini aku mulai mengkhawatirkan diriku sendiri.
Jung Se Ra POV
June duduk disebuah kursi studio. Menatapku dengan tajam. Ia hanya diam tanpa mengucapkan sepatah kata. Seolah ia bicara dengan tatapan.
"Kau tidak mau menjelaskan?" Ucapnya singkat.
"Aku tidak ada hubungan dengannya" jawabku langsung pada intinya.
"Lalu kenapa tangannya berada dipundakmu? Ahh sudahlah aku lelah dengan semua ini. Pertama, GD seonbae dan sekarang Yedam. Kurasa cukup sampai disini hubungan kita. Aku sudah banyak merasa terluka karenamu." Perkataan June sukses membuatku terpatung seakan ada petir yang menyambar. Ia pergi setelah selesai mengatakan hal itu.
Aku hanya bisa menunduk menutupi wajahku dengan jaket milik Yedam . Beberapa saat kemudian terdengar beberapa member ikon masuk kedalam studio. Aku juga mendengar suara Yedam mengobrol dengan mereka.
'Mereka mengabaikanku? Kenapa? Aku muak dengan semuanya. Aku mau pulang saja' pikirku. Aku melepas jaket yang menutupi wajahku dan memberikannya kepada Yedam lalu berlalu pergi. Tak satu orang pun menghentikan bahkan menanyakan keadaanku.
Persetan dengan sassaeng, aku akan kembali ke dorm tanpa managerku. Aku masuk kesebuah taxi yang terparkir didepan gedung agensi.
Taxi tersebut melaju dengan kecepatan standart dan aku teringat bahwa ini ulangtahun June begitu pun denganku.
"Ahjussi, tolong ke toko kue sebentar ya" ucapku pada supir taxi tersebut.
Aku turun dari taxi begitu berhenti. Tak lupa aku memakai masker untuk menutupi identitasku.
Setibanya didalam, aku memilih Tart Red Velvet dengan bentuk yang indah. Ketika aku memesan, seseorang menerobos begitu saja. Seorang wanita paruh baya yang sepertinya aku pernah bertemu dengannya tapi entah dimana.
"Tolong Tart Jeruk dengan nama June diatasnya." Ucap wanita itu.
Sebentar, aku ingat sekarang. Ia wanita yang membeli Tart Jeruk diulangtahun June beberapa tahun yang lalu. Tapi kurasa ini bukan ibunya. Aku ingat betul wajah ibu June.
"Kenapa kau menatapku seperti itu? Apa kau marah karena aku menerobosmu?" Ucapnya sewot padaku.
"Tidak" jawabku dengan menunduk. Bukannya aku takut, hanya saja aku mencegah untuk tak membuat masalah, lagi. Jika aku bukan idol sekarang mungkin sudah ku patahkan leher wanita itu.
"Jika boleh tau, siapa wanita tadi?" Tanyaku pada pegawai kasir ketika wanita tadi sudah pergi berlalu meninggalkan toko ini.
"Mohon maaf kami tidak memberi informasi pribadi pada siapapun" jawabnya dengan senyum ramah.
"Ah baiklah, terimakasih" akupun berlalu pergi dan kembali ke taxi setelah membayar.
Selama perjalanan aku hanya berfikir hari ini aneh. Sangat. Dan juga, siapa wanita tadi? Sangat menjengkelkan.
Aku tiba didorm dengan sekotak kue ditanganku.
"Se Ra, kau kenapa? Wajahmu pucat sekali. Kau sakit?" Tanya Seyoon Unnie.
"Hanya kau yang peduli" jawabku dengan menatapnya nanar kemudian berlalu pergi menuju kamar setelah meletakkan kue diatas meja makan.
"Kenapa bocah itu?" - Christ
"Entahlah, mungkin bertengkar dengan June" - Saeyoon.Author POV
"Wah! Ada kue?!" Ucap Rae Kang heboh melihat kue kesukaannya tergeletak diatas meja.
"Kau sudah besar tapi kegirangan saat melihat makanan astaga" sahut Tae Hee.
"Tapi unnie, lihat! Ada nama June" ucap Rae Kang menunjuk kue tersebut.
"Jangan dimakan, aku akan bertanya pada Sera" jawab Christ.
Tok tok tok
Suara ketukan pintu terdengar dari luar kamar Sera. Sera tak berkutik dari atas kasur meskipun mendengar ketukan pintu dari luar kamarnya.
"Sera, ini aku. Apa kau tidur? Bukankah hari ini ulangtahun June makanya kau membeli kue itu? Kau tidak menemuinya?" Suara Christ terdengar diluar kamar.
"Makan saja" jawab Sera lirih namun terdengar jelas ditelinga Christ. Ekspresi Christ berubah bingung mendengar jawaban Sera.
"Ada apa unnie?" Tanya Saeyoon.
"Aneh. Tidak biasanya dia seperti ini." Jawab Christ menatap pintu kamar Sera.
"Memangnya kenapa? Ada apa? Apa yang terjadi?" Cerocos Taehee tanpa henti.
"Dia hanya menjawab 'makan saja' padahal sudah jelas dia membeli untuk kekasihnya" - Christ.
"Tidak bisa dibiarkan, aku harus menelpon hanbin dan mencari tau masalahnya" ucap Rae Kang yang terlihat sedikit kesal dengan keadaan.
'Halo? Kenapa? Kau merindukanku?' Ucap Hanbin dari ujung panggilan telfon.
"Ish aku sedang serius. Apa terjadi sesuatu antara June dan Sera?"
'Ah itu, sebenarnya bla bla bla bla bla'
"Apa?! Bukankah itu keterlaluan! Dasar!"
'Tapi kenapa kau malah marah padaku? Dasar.'
"Ah maaf. Baiklah kalau begitu, kututup panggilannya."
Tuttt....
"Rae Kang? Apa yang terjadi?" Tanya Saeyoon.
"Itu ... "
"HAH?!" Jawab Saeyoon, Christ dan Tae Hee serentak.
****
Hai gaisss gimana? Pada kangen sama mbin ga? Sama. Author juga kangen mas Mbinㅠ^ㅠ
Maap kalo eps kali ini garing ya huhuㅠ^ㅠ
THANKS BANGET BUAT KALIAN YANG UDAH DUKUNG AUTHOR DARI AWAL:(♡
Saranghae:(♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Married with June
FantasyBagaimana perasaanmu ketika menjadi lucky fans bahkan pacar seorang idol? Senang Bahagia Merasa seperti mimpi Namun ada hal yang membuat Jung Se Ra merasa ragu menerima cinta June. Apa itu? Cuss baca aja:v