Penangkal

79 4 0
                                    

Rhea membulatkan matanya ketika mendengar ucapan Louis. "bagaimana bisa?" tanyanya dengan suara yang kecil.

Leon memegang tangan Rhea dengan disertai tatapan lembutnya. "apa kau ingat kita sudah melakukan 'itu' beberapa hari yang lalu?".

"ya, tapi.. ini bahkan belum sampai 1 minggu sejak itu kan! bagaimana bisa?".

Louis menghela nafas. Aura hitam yang menyelimuti mereka perlahan berwarna dan menunjukkan sebuah gambar layaknya sebuah video. Sesuatu yang berusaha Louis tunjukan adalah sebuah monster.

Monster dengan 2 tanduk besar dikepalanya. Monster dengan api biru yang menjadi bulunya dan tubuh seperti kucing dengan dua ekor. Monster yang tengah tertidur lelap dengan banyak rantai emas yang mengikatnya sehingga sulit sekali untuk bergerak.

Jantung Rhea terasa berhenti berdetak dan wajahnya memucat. "apa ini?....".

"monster di dalam tubuhmu" jawab Leon.

"apa kau melihat ada yang aneh dari rantai rantai ini??" sambung Louis.

Rhea menggelengkah kepalanya. Ia tak melihat adanya kesalahan. Rantai itu terlihat sangat kuat dan banyak sekali.

Video ilusi itu makin membesar layaknya video yang di zoom. Makin dekat dengan rantai, kini Rhea tau apa yang salah.

"sudah lihat?" tanya Louis yang dijawab dengan anggukan dan wajah kaget Rhea.

Rantai yang terlihat kuat itu ternyata memiliki banyak sekali retakan dari segala sisi. 

"itu...sangat rapuh" Rhea menjawab dengan suara yang gemetar sambil memegangi kepalanya. "Louis, ada dimanakah monster ini?".

"didalam dirimu, tepatnya di dalam otak. Otak memiliki banyak saraf yang aktif dan diantara saraf saraf itu terdapat 1 ruang kosong, disanalah dia".

Kini Rhea tau mengapa kepalanya sering terasa sakit saat ia masuk ke mode iblis.

"jadi ini yang Sia bicarakan tadi" suara Rhea terdengar seperti berbisik namun Leon dan Louis tetap dapat mendengarnya dengan jelas.

Louis mengangguk. "aku telah memikirkan cara untuk tetap mengikat monster itu Rhea, jangan cemas. Kau cukup jaga saja bayi yang ada di dalam rahimmu".

Lagi lagi Rhea membulatkan matanya, ia tak mengerti. Apa hubungannya hamil dengan memperkuat kekuatan malaikat.

"kau tadi bertanya bagaimana bisa kau hamil padahal kita belum melakukan itu lebih dari seminggu yang lalu" kini giliran Leon yang berbicara. Rhea hanya terdiam.

"Apa kau pernah dengar bahwa setiap bayi yang didalam kandungan memiliki malaikat penjaga?" lanjutnya.

"dengan adanya bayi di tubuhmu, maka secara otomatis akan ada malaikat yang melindunginya juga kan? malaikat itu akan melakukan apapun demi menjaga keselamatan janin, itulah tugasnya. Alasan kau memiliki monster didalam tubuhmu adalah karna kau keturunan dari raja iblis. Saat raja atau ratu iblis meninggal, monster yang menjadi kekuatan besar dalam dirinya akan berpindah kedalam anaknya. Biasanya yang akan dipilih adalah anak laki laki, tapi.. karna kau adalah anak tunggal maka tak ada pilihan lain selain masuk kedalam dirimu. Sejatinya, kekuatan yang menahan monster itu adalah kekuatan dari tubuh inang nya sendiri namun kau ini spesial. Karna ibumu adalah malaikat jadi kekuatan malaikat itulah yang membantumu menahannya".

Rhea menatap Leon, matanya menunjukan bahwa hatinya sangat kacau saat ini. Dengan perlahan Rhea berjalan mendekati Leon lalu memeluknya erat. Ia menyembunyikan wajahnya didalam pelukan itu. 

"mau kulanjutkan cerita ini?"  bisik Leon. Rhea menganggung tanpa suara.

"alasan kau bisa hamil sangat cepat adalah karena kita bukanlah manusia. Kekuatan kita melebihi manusia. Baik dari luar maupun dalam. Saat kau hamil, janinmu akan mendapat gangguan dari hawa kekuatan milik monster itu apalagi karna rantai mu mulai merapuh. Yang akan kita manfaatkan dalam keadaan ini adalah malaikat penjaga bayi itu. Bagaimana pun rantai pengikatnya tetaplah berasal dari malaikat dan aura monster itu akan mengganggu janin, jadi.. malaikat penjaga pasti akan memperkuat rantainya. Begitulah singkatnya" lanjut Leon.

ThessalonikiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang