"Heh bocah" Pekikkan hyunjin terdengar menggema dikamar yeji
"Bandel banget sih" tanya nya
Yeji terdiam. Dia memandangi HP yang digenggam kakaknya. Tunggu dulu, itu miliknya.
"Dibilangin gausah deket-deket soobin, bandel banget"
Yeji tediam menatap surai hitam sang kakak di depan pintu kamar.
"UDAH BERAPA KALI KAKAK BILANG GAUSAH DEKET DEKET SAMA SOOBIN SIH?"
"DIA CACAT, GA BAIK UNTUK KAMU" bentak hyunjin
Yeji menatap nyalang mata hyunjin. Dia tidak pernah mempermasalahkan ucapan hyunjin. Tapi ucapannya yang terakhir mampu memancing emosi Yeji.
"Emang kenapa kalau dia cacat? dia juga manusia."
"DIA-GAK-BAIK-BUAT-KAMU"
"buat aku atau buat kakak?"
hyunjin terdiam. skak dari yeji.
"dia manusia. dia tidak salah, dia baik, dan yang jelas dia.." Yeji menahan ucapannya
"Dia tahu cara menghargai seseorang" yeji tersenyum sinis sambil menatap kakaknya lalu keluar dari kamar.
Yeji has slain the enemy
--
"Soobin, apa kabar?"
Soobin terdiam, lalu tangannya meraba tangan perempuan didepannya.
"Ini Yeji?"
"Tentu saja ini aku. Kau merindukanku, huh?"
Soobin tertawa. Dia terkejut atas kedatangan yeji yang tiba-tiba. Bisa dibilang, Yeji adalah satu-satunya teman yang ia punya. Ketika semua memilih menjauh karena soobin yang baru, Yeji dengan senang hati merentangkan tangan untuk Soobin.
Di dunia ini, memangnya ada yang asli?
Semuanya munafik.
Ketika soobin berada di puncak, mereka semua datang mendekat. Tapi ketika badai menghadang, mereka perlahan menjauh. Tidak ada lagi yang mau mendekap Soobin. Bahkan kembarannya sediri sudah pergi entah kemana.
"Hei soobin, apa yang kau pikirkan?"
"tidak, tidak ada" soobin tersenyum
"Bagaimana check up mu kemarin?" tanya Yeji
"Dokter bilang aku bisa segera mendapat pendonor mata." cerita Soobin
"ahh, glad to hear it. yang nganter kamu ke dokter siapa?"
"Mbak Yati"
"SHIT, WHERE IS HIM?"
"ssst.. Hwall kemarin sibuk, jadinya ga bisa nganter." tenang Soobin
Diantara perbincangan hangat mereka, Siyeon datang mengacaukan semuanya.
"YEJI AWAS, NANTI KETULARAN BUTA" teriak siyeon
"mAU GITU YA TEMENAN SAMA BUTA?" Teriak Eric
"HEH YEJI, MINGGIR SANA. GAUSAH SOK JADI PAHLAWAN"
"DASAR BUTA GATAU DIRI. GAUSAH SOK GANTENG"
Tuhan, Yeji benci ketika semua orang membenci Soobin tanpa alasan. Mereka seperti orang-orang tanpa attitude. now, look at soobin. he pretend like nothing happened. Soobin didn't do anything bad. He just, blind. He doesn't deserve any hate
"SHUT UP SIYEON."
"Ceilah, sok jadi pahlawan"
"Cih, ga asik"
terdengar bisikan bisikan tidak jelas di telinga Yeji.
"Dasar ganjen"
"Ew"
lagi...
"Cabe, caper"
"Ck. Soobin juga sok banget ew"
dan lagi..
"BUBAR ANJING"
Semua menatap kedatangan Seo Changbin. Anak paling bandel diantara anak-anak bandel. Pernah tidak naik kelas 2 kali, jadinya seangkatan sama Yeji. Bahkan, golongannya Siyeon yang sering nge-bully aja takut sama Changbin.
"DIBILANG BUBAR ANJING" tekan pria seo itu.
"ck" decakan terdengan di penjuru kantin
"LO SEMUA. SOOBIN SEKARANG MANGSA GUE. LO SEMUA GA ADA YANG BOLEH GANGGU DIA. KARENA CUMA GUE YANG BOLEH GANGGU"
Yeji cuma komat-kamit menyumpah serapahi Changbin
Yah, keluar kandang singa masuk mulut buaya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Who Am I ? - Soobin
Fanfiction- i see myself in you. setthatjea-2019 shnyxje - 2020 (revisi)