06. downpour

651 108 4
                                    

"Soobin, ini nggak neduh dulu? Hujannya keras banget" ujar gadis bersurai hitam legam. Tangannya masih setia menggenggam sela sela jari milik soobin. Lantas, Soobin terkekekeh dan menjawab.

"Yeji, hujan itu deras, bukan keras" ucap laki laki itu.

Mereka berdua sedang berada di jalan menuju rumah. Tapi siapa sangka, langit tiba-tiba meneteskan air matanya.

Masih dengan tangan Soobin tergandeng Yeji, Yeji memilih untuk berteduh di bawah halte bis. Mereka berdua benar-benar basah.

"Soobin, kita neduh disini aja ya" ujar Yeji

"Iya" balas soobin sambil memainkan sepatunya asal.

"Yeji tau gak, biasanya kalau hujan, Soobin bakalan peluk mama atau peluk kakak." Ujar soobin membuka pembicaraan.

"Kenapa?"

"Nggak tahu, Soobin takut aja sama hujan. Apalagi sama petir" ujar soobin

"Ohh,, kode ya bin?" ferka Yeji sambil menaik turunkan alisnya.

"Kode apaan ji?" Tanya soobin dengan pipi memerah. Ah, Yeji gemas sendiri melihatnya.

Kilat tiba tiba menyambar disertai petir yang bergemuruh. Yeji yang kaget spontan memeluk Soobin.

"Kan soobin yang takut. Kok Yeji yang meluk?" Kekeh Soobin

Yeji yang sadar akan posisinnya otomatis bergerak menjauh. Namun tangan lentik milik Yeji tertahan oleh soobin. Ah, bukan tertahan, tapi ditahan.

"Biarin aja, Soobin suka"

Yeji ambyar seketika.

"Tapi bin..." ucap yeji tertahan.

"Soobin takut. Kali ini aja ya? Tolong"

Yeji hanya mengangguk pasrah dengan jantung dan hati yang sudah berdisko ria.

Who Am I ? - SoobinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang