tYPO ITU KARYA, Ingetin ya, kalau ada typo :)
Kata orang, dua insan yang dulunya pernah dihubungkan oleh sebuah garis waktu, akan perlahan menjauh seiring waktu yang berputar. Ada yang sekadar menjauh, ada pula yang benar-benar menjauh.
Berbeda, berbanding terbalik, dan saling melukai.
Seperti aku dan dia, pemilik rasa yang dulu pernah ada namun sekarang hilang terbuang angin usia. Kita saling pergi, kita saling menjauh, dan kita saling melupakan. Sepertinya kita lupa bahwa garis waktu pernah berbaik hati mempertemukan kita menjadi satu. Sekat, Rasa, dan Rindu. Untuknya, terimakasih sudah hadir dalam sebuah antologi kisah singkat milik kita.
--
Hari itu, Seoul 10 Februari 2019. Setelah mendengar kalimat per kalimat yang Yeji sampaikan seakan membekas di telinga Soobin. 4 hari lagi, mereka lulus. Ujian Final benar-benar diluar perkiraan Soobin. Sungguh, Soobin kesusahan mengerjakan soal-soal itu.
Kembali lagi pada prosa. Mendengar jejeran rapi kalimat milik Yeji, Soobin tergerak pikirannya untuk memikirkan segala potensi buruk yang akan terjadi. Entah perpisahan atau terlupakan, Soobin takut, jika hari depan Hwang Yeji kesayangannya akan pergi dan melupakannya. Soobin tak siap, jika Cinta pertamanya yang mencintainya apa adanya harus pergi ke dekapan orang lain.
Soobin sadar dia masih berbeda. Soobin sadar jika Yeji harus mencari orang yang lebih baik kedepannya. Soobin sadar jika dia dan Yeji hanya sekedar angka-angka yang pernah terhubung diantara garis koordinat. Garis koordinat tak akan pernah menselaraskan mereka menjadi sebuah bangun yang utuh. Mereka berdua, hanya sebuah bangun tanpa sisi utuh.
"Tuh kan, pasti lagi mikirin yang enggak-enggak nih. Dibilangin jangan sampe stres. Habis ini kamu bisa lihat lagi kok"
"Iya, iya, Soobin mita maaf Yeji" Ujar pria Choi itu sembari tersenyum
"Mikirin apa sih Soobinku sampe murung gitu?" Tanya Yeji
"Ehmm-- Soobin cuma takut kalo nanti kita bakalan saling ngelupaiin kayak kalimatnya Yeji tadi waktu bikin kalimat perpisahan buat kelulusan"
Yeji terdiam, lalu dia memeluk pria yang tingginya jauh diatas Yeji.
"Ugghhh-- Soobin jangan sedih Yeji ngga bakal ninggalin Soobin kok"
Soobi diam tak bergerak. Masih terlalu kaget akan perilaku Yeji yang spontan. Tak mendapat balasan, Yeji melepaskan pelukannya.
"Hehe :)" Cengir Yeji yang sukses membuat Soobin gemas mendengarnya.
"Soobin mau denger kalimat Yeji yang lain gak?. Ini Yeji bikin sendiri khusus buat Soobin"
Soobin mau terbang, Soobin boleh ambyar nggak?
"Jika waktu benar-benar menakdirkan kita hanya sebagai pelengkap antologi rasa, maka izinkan aku bersamanya sampai rasa itu hilang termakan masa. Tapi Waktu, tolong jangan bosan menunggu hilangnya rasa ku padanya. Karena kurasa, aku akan mencitainya sampai akhir waktu bersabda"
HIYA HIYA HIYA, SOOBIN AMBYAR, SOOBIN AMBYAR, SOOBIN AMBYAR.
--
Maap ges, aku lama updatenya. Readers makin lama kayaknya makin bosen ya?. Maaf, huhu.
Aku harusnya update ini kemarin, cuma aku kemarin keterusan liat drakor huhu :"(.
Maaf kalau chapter ini ngga sesuai ekspektasi kalian. Sarangek kawan-kawan :)
Btw, book ini otw 700 vote dan 2,600 views. Makasihh semuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Am I ? - Soobin
Fiksi Penggemar- i see myself in you. setthatjea-2019 shnyxje - 2020 (revisi)