Setiap orang -terutama kakak-, pasti punya cara sendiri untuk menjaga adiknya. Sama seperti Hwall dan Hyunjin yang harus 'menitipkan' adiknya. Bukan, bukan di titipkan ke penitipan anak, karena jika iya, Soobin dan Yeji akan menjadi titan disana. Hwall dan Hyunjin mempercayakan adiknya ke Changbin. Iya, beradalan satu itu ingin punya adik, tapi kedua orang tuanya menolak.
"punya satu anak kaya kamu aja ngerepotin, apalagi dua?" -papa seo dan mama seo
Jadi, untuk mengobati kesedihannya, Changbin punya tugas menjaga Soobin dan Yeji dari jauh -walau tidak sejauh hwall dan hyunjin-. Hwall sebenarnya takut jika Soobin terluka, cuma laki laki sipit itu terlalu malu didepan adiknya.
--
side story/ didedikasi-kan untuk kalian yang lagi sedih dan merasa tidak berguna.
Jarang yang tahu, di SMA Soobin ada sebuah kelas -tiap angkatanya- yang berisi 'mereka' yang kekurangan. Mereka memilih jarang keluar kelas ketika istirahat dan memilih menghabiskan waktu istirahat dengan duduk diam di kelas. Tapi Soobin berbeda, dia awalnya masuk kelas unggulan saat kelas 10. Tapi karena suatu kejadian, akhirnya Soobin dimasukkan ke kelas itu.
Tentu saja kepidahan Soobin dari kelas unggulan membuat geger satu sekolah. Entahlah, manusia biadab seperti itu selalu menentukan standar sempurna sesuka mereka. Padahal, tuhan selalu memandang sama hambanya. Status keluarga, fisik, materi, dan kecerdasaan tidak pernah tuhan permasalahkan. Karena tuhan menciptakan semua makhluknya sempurna. Sayangnya, kita hidup bukan di surga, kita hidup di dunia. Dunia yang terlalu egois untuk menyadari seberapa berharganya kita semua.
"Eh, soobin. lagi apa?" ujar suara di sebelah Soobin.
"Ehm, Aisha ya?" tanya Soobin memastikan
"Apa?" tanya aisha lagi
"ini-aisha-ya?" ulang Soobin lebih pelan.
'Oh,, iya ini aisha" balas aisha tersenyum
Dia Aisha, gadis tuna runggu yang ceria. Aisha memakai alat bantu dengar sejak kecil, jadi hal komunikasi tidak terlalu mustahil baginya. Menurut Soobin, Aisha punya aura tersendiri setiap berbicara.
"Soobin lagi mikirin apa tadi?" tanya Aisha lagi
"Oh,, bukan apa-apa. Soobin kepikiran sama Sarapan tadi pagi." Jawab Soobin hangat. Tentu saja Soobin bohong, dia jelas-jelas tidak memikirkan sarapan.
Aisha hanya mengangguk walau tahu Soobin tidak akan pernah melihatnya.
"SOOBIN AYO"
Suara cempreng itu mendesak keheningan yang tercipta. Yah, siapa lagi kalau bukan Hwang Yeji?
"Soobin, itu Yeji sudah datang. Mau aku antar keluar kelas?" tawar aisha
"Terima kasih. Tapi tidak usah" Jawab Soobin sambil melangkah pelan keluar kelas.
Kelas 'spesial' ini hanya berisi 5-10 anak tiap angkatannya. Sungguh sepi.
'HAHA. KASIHAN KAMU AISHA'
Aisha terkejut membaca gestur tangan gadis pendek didepannya. Shin Ryujin, gadis Tuna wicara yang suka menertawakan hal remeh.
'SOOBIN ITU SUKA NYA SAMA YEJI. BUKAN SAMA KAMU'
Gerak Ryujin lagi
"RYUJIN DIEM IH" teriak Aisha
'OK. Maaf .Tapi jujur kamu seperti nya masih mengharap si choi itu. Kamu tahu aisha, dia bahkan tidak pernah melihatmu. Dia bagai bulan yang harus di gapai seorang penyu seperi kita'
"Biarin aja lah jin. Gue gak layak buat dia, gue cuma bisa liat dia dari jauh sambil do'a biar dia ga kenapa-kenapa" Ujar Aisha sambil tersenyum
"OH, AISHA BISA POTEK JUGA YAAA" Teriak Junseo dari pojok kelas. Junseo sebenarnya tidak terlihat seperti anak berkebutuhan. Dia hanya sering tertidur mendadak jika sedang lelah.
"OWOWOW MAMAH AISHA BISA GALAU JUGAAA" Teriak Yechan yang dibalas oleh gelegar tawa Yunseo dan Seungeun dari pojokan kelas. Mereka adalah golongan paling terlihat 'normal' di kelas. Yechan adalah anak orang kaya yang punya depresi berat namun penuh tawa. Yunseo adalah anak pendiam tapi punya syndrom little space, dan Seungeun adalah gadis cantik yang punya masalalu gelap di balik wajah cantiknya. Mereka dimasukkan ke kelas ini karena oarang tua mereka menginginkan agar masalah anak-anaknya tidak tersebar dan malah membuat mereka depresi.
'HAHA. MAMPUS KAMU AISHA' gerak ryujin yang seakan mendapat dukungan.
--
Simpelnya, inilah dunia yang sering orang-orang anggap menyedihkan padahal punya banyak tawa dibaliknya. Mereka yang kekurangan sebenarnya adalah makhluk yang paling bahagia di dunia. Mereka punya 1001 cara untuk tertawa walau mereka tahu dunia seolah membencinya.
Berbahagialah kalian yang sempurna. Banyak anak-anak seperti mereka yang terkekang oleh standar dunia. Dunia terlalu naif untuk menilai orang-orang seperti mereka. Percayalah, kalian sempurna apa adanya. y all deserve to be happy. don't forget to smile, this world need your shine. God with us peeps.
a/n = YUHUU. author comeback sebelum bener bener hiat sampe 25 april. itung-itung ucapan terimakasih karena work ini udah mencapai 300 vote yipiii
THANKS A LOT GUYS, LOVE U <3
setthatjea resmi hiatus sampai 25 April 2019 :)

KAMU SEDANG MEMBACA
Who Am I ? - Soobin
Fanfiction- i see myself in you. setthatjea-2019 shnyxje - 2020 (revisi)