Mading utama memapangkan jelas hasil ujian bulanan. Di posisi pertama, ada Hwang Yeji lalu disusul Kim Minju diposisi kedua. Yah, mari lupakan peringkat kedua orang itu. Sudah dari awal masuk SMA mereka memperebutkan posisi nomer 1. Dasar kompetitif.
Mari kita turun ke bawah menyisir beberapa nama. Tunggu, siapa yang percaya jika Choi Soobin mendapat peringkat 10 besar di sekolahnya?. Di kelas 'spesial' Soobin mendapat peringkat 1, dan di peringkat sekolah, Soobin mendapat peringkat 5 dari total 260 siswa.
desisan sirik mulai terdengar di telinga Soobin. Baru saja Aisha memeberi tahukan peringkatnya. Soobin bahagia? Jelas. Tapi kenapa manusia di sekitar Soobin terus berbicara yang tidak-tidak huh?. Apakah mereka kurang hiburan?.
"Gila, masa si Soobin dapet nomer 5?"
"Yang ngawas pilih kasih ini"
"Yang jaga pasti ngubah jawabannya Soobin"
"Dia mah bego"
"mana bisa sih anak kaya dia dapet nilai tinggi?"
"Orangtuanya ga malu apa ya? Anaknya buta gini?"
Seketika daerah mading menjadi hening lalu desisan pelan mulai terdengar. Pelan, tapi Soobin masih bisa dengar.
"gila, Hwall nyeremin"
"matanya anjir, garang bet"
"suasananya auto horor gini anjir"
Oh, jadi yang bikin mereka diem si Hwall? Tapi buat apa? boleh gak sih Soobin berharap lebih? Dia pengen banget Hwall dateng buat nolong dia. Yah, lagi-lagi Soobin cuma delusi. Nyatanya Hwall dateng cuma buat bilang,
"yang udah balik kelas. Gausah nyocot disini, ganggu"
Anak-anak bubar seketika denger hwall ngomong kaya gitu. Serem bor, Matanya bikin takut.
Soobin ikut balik ke kelas. Soobin jalan sebelahan sama Aisha buat balik ke kelas.
Tapi namanya syirik, ya tetep 'temen' sekolah soobin masih asyik ngomongin dia.
"Mana bisa sih Soobin dapet nilai segitu?"
"Dia ga mungkin lulus sih"
"anak cacat kok bisa dapet nilai segitu?"
"Dia ga pengen gitu ya oprasi biar ga buta?"
"Kaga ada duit lah"
"gak layak dia dapet nilai segitu"
Sebenarnya apa sih salah Soobin? Dia kan cuma nggak bisa lihat? dimana letak salahnya?
"Hoi, Soobin!"
Gadis pemilik mata monolid itu mengahampiri Soobin. Siapa lagi kalau bukan Yeji?
"mikirin apa sih?'
Soobin terdiam. Dia sakit hati atas ucapan teman-temannya. Sebelumnya dia tidak pernah merasa se-insecure ini. Tapi siapa yang tak sakit hati mendengar semua hinaan itu. Tolong izinkan Soobin merasa terpuruk hari ini dan kali ini saja.
"Aku, aku sampah ya?"
"atau, a-aku ini Buruk?"
"Aku ini cacat, aku gagal, aku ga layak hidup kali ya?"
Yeji cuma diem, shock mau jawab apa.
"Siapa yang bilang gitu?" final Yeji
"Gak ada"
"Siapa yang bilang kamu gagal?" Tanya Yeji lebih jelas
Soobin menggeleng
"who said u r not perfect? who said u r didn't pass the test? Who said?"
Soobin menggeleng. Dia masih sakit hati dengan ucapan asal ceplos teman-temannya.
"Aku capek" Soobin terisak pelan. Hei, siapa bilang laki-laki tidak bisa menangis?
"Aku mau berhenti"
"A-aku mau sempurna kayak mereka"
"Harusnya dulu aku gak ketabrak"
"Harusnya dulu aku biarin anak kecil itu yang meninggal"
"Harusnya dulu aku pura-pura nggak lihat ada mobil mau nabrak"
"Harusnya--"
"Harusnya kamu sadar. Kalau kamu biarin anak kecil itu yang ketabrak, kamu sama aja kaya mereka. Gak punya hati" Potong Yeji
"Tapi aku gak kuat Ji"
"Mereka jahat. Apa salah aku?"
Yeji menangkup pipi Soobin. Menarik ujung bibir Soobin lalu membuat lengkungan dari bibir pink pemuda itu.
"Cheer up a little, come on, you can stay"
Soobin malah menangis. Ucapan Yeji seakan menyadarkannya, jika dia hampir mencapai garis final. Sedikit lagi dia Ujian Akhir, sedikit lagi dia bertahan, dan sedikit lagi dia akan bahagia.
"You're doing good and you've done so well mr. Choi"
"even when it's hard and you are tired, don't give up. i'll be by ur side" ucap yeji sambil menepuk punggung Soobin untuk memeberi dorongan.
"Remember this, u are perfect just the way u are"
"Kamu punya telinga untuk dengerin mereka, tapi kamu juga punya tangan buat nutup telinga kamu. Gak usah di dengerin"
Soobin perlahan tersenyum.
"Makasih, i'll remember that"
Yeji tiba-tiba memeluk Soobin.
Soobin kaget, mau minta lepas tapi dia nyaman. Untung sekolah sudah mulai sepi, tinggal beberapa anak yang masih latihan Basket dan Dance di sekolah. Biasa, kegiatan ekskul.
"i love you, just the way you are" bisik Yeji tepat di telinga Soobin.
Yeji gak tahu, hati Soobin bawaannya mau loncat dari kutempat. Soobin mau terbang rasanya.
an; maaf baru up sekarang huhu. Kemaren ngetik panjang ngga ke save dong, huhu.
Mungkin chap 15 ini udah ending? entahlah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Who Am I ? - Soobin
Fanfiction- i see myself in you. setthatjea-2019 shnyxje - 2020 (revisi)