Yeji duduk diam di jok sepeda motornya. Matanya menatap kosong pintu indomarket tempat kakaknya membeli jajan. Terdengar berbagai helaan nafas dari mulut Yeji.
"Kenapa dek?" Tanya laki laki tua yang duduk di kursi depan indomarket. Namapaknya, pria tua itu mengamati gerak-gerik Yeji yang menyedihkan.
Yeji menggeleng dan tersenyum. Ragu untuk menjawab pertanyaan sang laki laki tua tersebut.
"Kelas 12 ya?" Tanya nya lagi
Yeji mengangguk mengiyakan.
"Oh, semangat ujian ya. Dulu, jaman saya seusia kamu, saya orangnya malasan. Saya tidak menggunakan waktu saya yang tersisa untuk belajar dengan benar. Sekarang kamu lihat? Saya hanya bisa duduk diam tanpa melakukan apa apa"
Yeji tetap diam.
"Sekarang ada SNM atau apalah itu. Kalau kamu gagal, jangan terlalu diambil hati. Masih ada SBM didepan, sisa waktu jangan digunakan mengeluh. Percuma, masa lalu tidak akan bisa diubah."
"Saya punya cucu, mungkin seumuran dengan kamu. Dia tidak keterima jalur SNM dan dia memilih untuk mengakhiri hidupnya. Padahal dia masih punya masa depan yang cemerlang kalau dia mau. Dia masih bisa jadi dokter atau jadi insinyur kalau dia berusaha."
"Ada pepatah lama bilang, Buah dari penyia-nyiaan adalah penyesalan dan buah dari keteguhan adalah keselamatan. Jadi, kalau kamu masih punya banyak waktu, jangan disia-siakan ya?"
"Semoga di ujian kedepan kamu bisa berhasil. Kamu bisa ambil contoh saya tentang kegagalan dan ambil contoh orang suskses untuk penyemangat"
Yeji terdiam. Sampai hyunjin menepuk pundaknya.
"Dek, ngomong sama siapa?"
Yeji tersadar seketika dan mencari laki laki tua yang tadi menyemangatinya. Matanya menuju kursi di depan indomarket, dia terus mengedarkan pandangannya. Tetapi nihil. Disana hanya ada dua sejoli yang sedang bercanda. Tidak ada laki laki tua yang sedari tadi berbicara dengannya.
"Kenapa sih? Mundur gih, gue aja yang nyetir"
Yeji mundur mengikuti isyarat hyunjin. Dia masih bingung dengan laki-laki tua yang tadi menyemangatinya.
Motor berjalan pelan menyisiri jalan raya. Tidak ada yang janggal, hingga matanya menatap headline koran yang dibawa penjual asongan sekitar lampu merah.
SISWI TEWAS DEPRESI AKIBAT TIDAK LOLOS JALUR SNMPTN.
dan detik berikutnya hyunjin memecah keheningan.
"Ji, jangan bunuh diri gara-gara gagal SNM ya? Lo masih punya masa depan"
"Gila aja, gak akan lah" teriak Yeji dari belakang
Lampu merah masih menujukan detik ke 47. Bising deru mesin terdengar menyayat telinga.
"Gue baca sekilas itu korannya di rumah tadi pagi. Katanya siswi itu meninggal gara gara di teror arwah kakek nya dong"
"Yang bener mas?" Tanya yeji
"Tau deh, gue nemunya gitu"
"Hoax kali"
Yah, meskipun yeji berkata bahwa itu hanya hoax, namun batinnya nya seolah mengatakan bahwa itu bukan hoax. Lalu apa yang yeji temui hari ini adalah suatu peringatan?
Bahwa, jika kita diam dan menyerah pada keadaan, maka keadaan sendiri yang akhirnya memakan dan menenggelamkan kita.
note:
semangat buat kalian yang kelas 9 sama kelas 6 untuk Ujian nya. Yang kelas 12 semoga nilai ujiannya juga memuaskan + lancar sbmnya. ❣️❣️
-jea yang menuju ujian

KAMU SEDANG MEMBACA
Who Am I ? - Soobin
Fanfiction- i see myself in you. setthatjea-2019 shnyxje - 2020 (revisi)