3

9.1K 771 18
                                    

Jungkook duduk dimeja belajar di kamarnya, dia memandang dua buah buku yang bertuliskan nama Min Yoongi dan Kim Namjoon

Manik matanya melirim kearah jam yang tergantung diatas kasurnya dan di sana dia melihat dua jarum di sana tepat menunjuk kearah pukul 12 malam

Dia sudah mengerjakan pr Yoongi sesuai dengan yang diinginkan oleh pria berkulit pucat itu. Jungkook menjambak rambutnya sendiri, sebenarnya dia sudah tidak tahan dengan situasinya saat ini

Ingin rasanya Jungkook keluar dari sekolah itu, walaupun dia memang anak yang pintar namun kehidupannya sangat berbeda dengan anak konglomerat yang ada di sekolahnya itu menyebabkan dia terkucilkan dan tidak memiliki teman, mereka memandang rendah Jungkook

Jungkook berhasil masuk kesana karna dia berhasil lolos seleksi untuk penerimaan murid beasisiwa yang diberikan hanya untuk 2 orang tiap tahunnya

Dia tidak akan bisa melanjutkan sekolah jika bukan karna beasiswa itu, kehidupan ekonominya tidak semudah kebanyakan orang

Ia hanya tinggal dengan neneknya yang sudah sangat tua, neneknya memiliki sebuah kios buah kecil di pasar, terkadang Jungkook membantu neneknya berjualan buah disana sepulang sekolah

Bahkan dia tidak memiliki waktu untuk bermain seperti teman-temannya, dia hanya bisa belajar dan terus belajar

Karna kemiskinan yang membuatnya harus membanting tulang dan bekerja keras sendiri, diusianya yang masih sangat muda dia dipaksa untuk berpikir layaknya orang dewasa

Jungkook menyandarkan kepalanya di kursi, dia melihat kumpulan memo dengan beragam warna yang ditempel di meja belajarnya, disana berisi rumus-rumus dan berbagai kalimat penting yang harus dihafalnya

"Aku baru saja naik kelas 2, masih cukup lama, aku harus menahannya, aku tidak boleh menyerah"

##

Taehyung memainkan pensilnya bosan, dia bahkan tidak bisa fokus dengan apa yang dikatakan oleh guru les privat yang ada di depannya saat ini

"Taehyung-ssi? Apakah kau mengerti?"

"Ah?" Taehyung segera menegakkan badannya terkejut dengan perkataan yang tiba-tiba dari guru les privatnya itu

"Aku tanya apakah kau mengerti dengan rumus yang baru saja aku ajarkan ini?"

Taehyung menggeleng dengan wajah polosnya, matematika adalah pelajaran yang paling dia benci karna otaknya tidak mampu jika dipaksa untuk menghitung dan mempelajari rumus-rumus yang rumit seperti itu

Guru itu menghembuskan nafasnya pasrah, "Taehyung-ssi, bisakah kita fokus sekali saja..."

"Park saem, sepertinya kita harus menyelesaikan les hari ini, aku sedang tidak mood" Taehyung menopang dagunya lalu memainkan pensilnya seperti tadi

"Kau selalu mengatakan itu disetiap pertemuan kita, aku sudah mendapat teguran dari ayahmu, nilaimu bahkan tidak ada peningkatan, apakah kau tidak merasa bersalah pada ayahmu yang sudah..."

"Aku harus memanggil temanku sekarang kau boleh keluar Park saem"

Taehyung mengambil ponselnya lalu menghubungi Hoseok sementara guru les itu keluar dari kamar belajar Taehyung dengan berat hati

"Hoseok-a, kau harus ke rumahku sekarang..."

##

"Kenapa kau memanggilku? Aku sangat takut pada ayahmu tapi kenapa kau terus memanggilku kerumahmu? Bukankah kau tahu apa yang akan terjadi padaku jika ayahmu tahu aku ada di sini? Dia pasti akan membunuhku, kau jahat sekali" gerutu Hoseok begitu dia masuk ke kamar Taehyung

Nothing Like Us - TaeKookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang