9

7.6K 714 19
                                        

Taehyung berlari dengan semangat melewati lawannya di lapangan bola yang luas, kaki panjangnya menendang bola, mengopernya pada teman seperjuangannya, keringat sudah mengucur dari keningnya

Wajah tampannya basah oleh keringat, begitupun dengan rambut coklatnya, membuatnya tiga kali lipat lebih seksi dari biasanya

Taehyung menyibakkan rambutnya kebelakang dengan jari-jarinya yang panjang, mencoba untuk membuat para gadis menjerit dan berteriak memanggil namanya dengan lantang

Tidak lupa Taehyung mengeluarkan smirk andalannya saat ingin menendang bola yang ada tepat di bawah kakinya

Dia mengumpulkan tenaga di kakinya agar tendangannya maksimal

Bugh!

Taehyung menendang bola itu jauh kedepan dengan penuh pesona yang dimilikinya, seakan belum cukup dengan teriakan para gadis yang mungkin akan kehilangan suara setelah ini

Hoseok sampai melongo dibuatnya, "sungguh...pria itu benar-benar tebar pesona"

##

Jungkook melongok keluar jendela kelasnya, melihat tepat ke lapangan bola, menopang dagunya dengan tangan, terpaku pada pemandangan yang dilihatnya di sana

Diantara banyaknya anak yang berlarian kesana-kemari, pandangannya terkunci pada satu orang yang sedang menendang bola dengan semangat

Kim Taehyung

Sudut bibir Jungkook naik keatas saat Taehyung beberapa kali menyibakkan rambut berkeringatnya kebelakang, namun dengan cepat dia menggelengkan kepalanya

"Haha...aigo apa yang aku pikirkan, bodoh sekali!" Jungkook memukul kepalanya sendiri

Saat ini kelas Jungkook sedang dalam jam kosong, semua siswa mengobrol namun dengan suara yang kecil agar tidak terdengar sampai luar

Jungkook tidak menyukai jam kosong karna dia akan merasa bosan, tidak ada yang mengajaknya mengobrol, bahkan tidak ada yang memperdulikannya, dia terasingkan di belakang kelas

Jungkook menenggelamkan wajahnya pada lekukan tangannya, belakangan ini bayangan tentang Taehyung terus memenuhi kepalanya, pertanyaan-pertanyaan tentang lelaki itu membuat Jungkook bimbang

"Apakah aku menyukainya? Tidak mungkin, tidak mungkin aku menyukainya"

##

Taehyung memekik pelan saat kakinya diperban oleh petugas kesehatan di UKS

Semua siswa mengerubunginya, wajah mereka nampak cemas terutama para gadis yang meneriaki namanya tadi

"Taehyung-ssi, sepertinya kau tidak bisa kembali ke kelas hari ini, pergilah kerumah sakit, aku akan mengantarmu"

Taehyung terjatuh saat berlari mengejar bola, kakinya terkilir dan sedikit bengkak menimbulkan rasa sakit yang luar biasa disana

"Aigoo! Itulah akibatnya jika terlalu banyak tebar pesona!!" Hoseok memukul kaki kanan Taehyung yang sakit

"Aw aw aw yak!!"

"Yak Jung Hoseok bisakah kau berhenti menyakiti Taehyung-ku?!" seorang gadis berambut coklat pendek mendorong Hoseok

"Aigo Hyorin kau kasar sekali!! Taehyung-mu? Apa-apaan itu?!!"

"Mwo?!! Dia memang Taehyung-ku!!"

"Berisik sekali kalian ini!! Aish!!"

Taehyung menutup wajahnya karna malu, dia benar-benar malu memiliki teman seperti Hoseok

"Aigo dokter Song, apakah lukanya sangat parah? Kenapa dia harus kerumah sakit?" tanya seorang gadis berambut hitam panjang

"Ani-ya, namun ini membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui seserius apa lukanya"

"Bisakah aku menunggu disini sampai pulang nanti? Aku akan pergi kerumah sakit dengan ayahku"

"Baiklah, kalian semua kembalilah ke kelas!!"

##

Taehyung menunggu di ruang UKS itu dengan bosan, dia hanya memainkan stetoskop dan beberapa alat medis yang ada di sana

Walaupun sudah dilarang namun Taehyung tetap memainkannya, memang sifat nakalnya sudah mendarah daging

Entah sudah berapa kali Taehyung melongok kejam dinding, waktu terasa sangat lama untuknya, ditambah lagi kakinya sakit, dia tidak bisa bergerak dengan bebas, dia bahkan tidak bisa ke kamar mandi

Dia ingin cepat-cepat pergi dari sana, dia tidak ingin kerumah sakit, dia hanya malas mengikuti pelajaran, namun dia juga malas pulang karna dia akan bertemu dengan ayahnya yang menyebalkan

Klek

"Dokter Song, apakah belum waktunya..."

Kalimat Taehyung terhenti saat melihat seseorang yang berdiri di depan pintu masuk UKS dengan nafas yang terengah-engah, dahinya berleringat, sangat kentara bahwa dia habis berlari

"Jungkook?"

Jungkook berjalan masuk lalu menutup pintu kembali, dia berjalan dengan perlahan mendekati Taehyung yang sedang duduk diranjang UKS

"Apa yang kau lakukan di sini?"

Jungkook menunduk, melihat kaki Taehyung yang diperban, "aku dengar kau jatuh, aku hanya ingin..."

"Apakah kau mengkhawatirkanku sekarang?"

Jungkook mengangkat wajahnya, dia menatap mata Taehyung yang sedang melihatnya

Tatapan tajam milik Taehyung membuat Jungkook kehilangan kalimatnya, padahal dia sudah menyiapkan kata-kata yang ingin dia ucapkan bahkan dia sudah mencatatnya di buku catatan kecil namun sialnya hanya dengan tatapan seorang Kim Taehyung bisa membuatnya lupa akan segalanya

"Apakah kau sudah memutuskannya?"

Jungkook masih diam, diapun masih melihat Taehyung. Jantungnya benar-benar berdegup dengan kencang, rasanya ada sesuatu dihatinya, ada sesuatu yang berbeda disana

Dia tidak tahu sejak kapan hatinya seperti itu, namun satu hal yang dia tahu pasti

Dia telah jatuh hati pada lelaki di depannya ini

"Kenapa kau diam? Aku tahu kau menganggapku orang aneh, bisakah kau menyingkir dari hadapanku sampai kau bisa memutuskan..."

Kalimat Taehyung terhenti saat Jungkook menempelkan bibirnya pada bibir tebal milik Taehyung

Matanya melebar, terlalu terkejut dengan tindakan Jungkook yang tidak terpikirkan sama sekali olehnya

Taehyung sudah sering mencium gadis dengan panas namun dia tidak tahu bahwa hanya dengan kecupan ringan yang Jungkook berikan bisa membuatnya melayang ke angkasa

Jungkook menjauhkan wajahnya, dia menatap Taehyung yang masih terkejut dengan tindakannya

"Mulai saat ini...jangan pernah menyuruhku untuk pergi menghindarimu, aku tidak tahu ada apa denganku belakangan ini, kau terlihat begitu bersinar di mataku. Mari kita coba, bagaimana?" Jungkook tersenyum, wajahnya sudah semerah udang rebus, dia benar-benar menahan diri untuk tidak berteriak sekarang

Begitupun dengan Taehyung, "apakah ini sungguhan? Apakah aku bermimpi?"

Jungkook menggelang, "ani-ya...apakah perlu aku ulangi lagi? Mari kita coba Taehyung-ssi"

Taehyung tersenyum lalu menarik Jungkook hingga dia duduk di sebelahnya, Taehyung menarik tengkuk Jungkook lalu mencium bibirnya

Taehyung memiringkan kepalanya kekanan, dia kembali menekan tengkuk Jungkook untuk memperdalam ciumannya, dia sangat bahagia bahkan dia sampai melupakan sakit di kakinya saat ini

Jungkook memeluk Taehyung erat, mencengkram seragam sekolahnya, menyalurkan debaran di jantungnya yang nyaris membunuhnya

Dia tidak tahu apakah keputusannya untuk menerima Taehyung sudah benar atau mungkin ini akan menjadi awal dari kehancurannya, dia hanya mengikuti apa yang diinginkan oleh hatinya, walau hati dan otaknya tidak sejalan

Dia tetap akan mengikuti kata hatinya, walaupun otaknya terus mengatakan bahwa ini salah

Nothing Like Us - TaeKookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang