Hoseok memukul meja Taehyung dengan buku matematika yang tebal membuat Taehyung seketika terkejut hingga dia langsung menegakkan tubuhnya dari yang tadinya tertidur di atas meja itu
"Kau mengagetkan aku bodoh!!"
"Sebenarnya ada masalah apa antara kau dan Yoongi?"
Taehyung tidak menjawab, otaknya belum bisa menerima asupan pertanyaan dari Hoseok, dia hanya melihat Hoseok dengan tatapan mengantuknya
"Hei bodoh! Kenapa kau diam hah?!!"
Taehyung melihat kearah jam, sudah waktunya untuk istirahat, dia tertidur cukup lama disana dan sekarang nyawanya belum terkumpul semua, terasa sangat malas menjawab pertanyaan Hoseok
"Apa yang terjadi Taehyung-a? Apakah kau sudah gila? Kau menjadi..."
"Menjadi pesuruh? Iya aku menjadi pesuruh lalu kenapa?!!" Taehyung meninggikan suaranya, dia benar-benar kesal pada Hoseok yang telah mengganggu tidur berharganya dan menanyakan pertanyaan yang tidak ingin dijawabnya
"Apa sebenarnya yang kau pikirkan? Apakah kau sudah kehilangan akal sehatmu? Maksudku, gosip itu menyebar dengan sangat cepat, bukankah itu tidak enak didengar?"
"Biarkan saja, itu bukan urusanmu" Taehyung berdiri lalu memasukkan tangannya kedalam saku celana, dia berniat untuk pergi ke kantin sebelum Hoseok menahannya dengan mencengkram lengannya cukup kuat
"Kau tidak boleh pergi sebelum menjawab pertanyaanku, hei kau idiot"
Taehyung mendengus kesal, dia menatap Hoseok lalu menepuk pundaknya, "mari kita makan tteokbokki di tempat biasa, aku akan menceritakan semua padamu nanti"
##
Jungkook mengelus wajah Taehyung yang sedikit kotor karna ada sisa coklat yang menempel disana
"Kenapa kau makan seperti anak kecil? Lihatlah badanmu sudah sebesar sapi namun cara makanmu masih kekanak-kanakan" Jungkook mengambil tisu, dia berniat untuk membersihkan sisa coklat yang masih menempel di wajah Taehyung sebelum dia menarik Jungkook dalam pelukannya
"A...apa yang kau lakukan?!!" Jungkook mencoba untuk melepaskan pelukan mendadak dari Taehyung namun sia-sia, Taehyung memeluknya dengan sangat erat, sangat sulit lepas darinya
"Biarkan seperti ini, aku ingin seperti ini dulu Jungkook-a" Taehyung menenggelamkan kepalanya pada ceruk leher Jungkook, menghirup aroma strawberry yang menyegarkan dari sana
Dengan perlahan Jungkook mengangkat tangannya lalu menepuk pundak Taehyung, memberikannya ketenangan
"Pasti kau mengalami hari yang sanya berat" Jungkook terus mengelus pundak Taehyung, "jangan khawatir, semua itu akan kau lewati dengan mudah, karna kau adalah lelaki yang kuat"
Taehyung melepaskan pelukannya, dia menatap Jungkook sementara Jungkook hanya tersenyum
"Apakah kau..."
"Aku tidak tahu apa yang terjadi antara kau dan Yoongi, aku tidak memaksamu untuk menceritakannya, karna kau tidak langsung menceritakannya padaku, pasti ada sesuatu yang penting dan hanya kau dan Yoongi yang mengetahuinya"
"Kau sudah tahu bahwa aku menjadi pesuruh Yoongi?"
Jungkook mengangguk, "maaf karna aku tidak bisa menolongmu Taehyung-a, aku tahu kau memerlukan pertolonganku, namun hanya ini yang bisa aku berikan untukmu"
Taehyung meremas kedua pundak Jungkook, dia benar-benar menyayangi Jungkook, tapi dia tidak bisa memberitahu bahwa dia melakukan ini semua untuk melindungi Jungkook
Taehyung tidak menginginkan siapapun tahu tentang kejadian itu, termasuk Jungkook, dia tidak ingin Yoongi mendekati Jungkook lagi, bahkan Yoongi tidak boleh menyentuh ujung rambut Jungkook
Semua itu dia lakukan untuk melindungi lelaki di hadapannya itu
"Apakah kau malu memiliki kekasih seorang pesuruh sepertiku?"
Jungkook menggeleng mantap, "ani-ya, aku menyayangimu, dan akan terus seperti itu"
Taehyung tersenyum, namun ada air mata yang menetes dari mata indahnya, dia sangat bahagia sampai matanya terasa panas, dia tidak tahu harus mengatakan apa lagi
Hatinya penuh dengan cinta
Taehyung benar-benar bahagia, kebahagiaan itu bertambah dan memenuhi hatinya yang kacau, semua itu hanya karna Jungkook
"Jika kau memiliki hari yang sulit, aku akan ada di sini, kau bisa datang kepadaku, kapanpun kau membutuhkanku, jadi tidak perlu khawatir" Jungkook meletakkan telapak tangannya pada kedua pipi Taehyung yang dingin, mengusapnya perlahan, dia baru menyadari bahwa Taehyung sangat tampan jika dilihat dari jarak sedekat ini
Mulai hari ini dia menyadari bahwa dia benar-benar sudah mencintai lelaki itu, tidak ada keraguan lagi di hatinya
##
Jungkook mengambil penghapus lalu membersihkan papan tulis yang penuh dengan coretan rumus-rumus matematika
Kelas kosong, Jungkook hanya sendiri di sana karna hari ini adalah jadwalnya untuk membersihkan papan tulis, dia harus merelakan waktu 5 menitnya yang berharga untuk menghapus papan tulis dan merapihkan beberapa penggaris yang berantakan disana
Sesekali dia tersenyum saat mengingat hari-harinya dengan Taehyung, yang bisa menjadi lelaki manis dan menyebalkan dalam waktu yang bersamaan, hanya Taehyung yang bisa melakukan itu dan Jungkook sangat menyukainya
Jungkook tidak tahu bahwa ada seorang gadis yang terus memperhatikannya dari luar kelas
Jieun
Dia terus melihat Jungkook yang sedang membersihkan papan tulis itu sembari tersenyum, membuat jantung Jieun berpacu dengan cepat
"Entah apa yang sedang dipikirkannya, namun dia terlihat sangat tampan, sungguh"
Jieun mengeratkan pegangannya pada sebuah kotak hadiah berwarna putih di tangannya, dia ingin memberikan hadiah itu pada Jungkook
Sebuah hadiah untuk ucapan terimakasihnya karna sudah menyelamatkannya
Namun dia sangat gugup, dia sudah mempersiapkan hadiah ini sejak lama, namun dia belum bisa memberikannya pada Jungkook, dia sangat gugup
Lidahnya selalu keluh saat dia berhadapan dengan Jungkook
Dia sadar bahwa dia sudah jatuh cinta pada lelaki pintar itu
Jungkook meletakkan penghapus papan tulis itu lalu melangkah keluar kelas, langkahnya terhenti saat Jieun secara tiba-tiba muncul dihadapannya, menyodorkannya kotak berwarna putih dengan wajah yang menunduk
Membuat Jungkook terkejut
"Jieun-ssi?" Jungkook memiringkan kepalanya untuk melihat wajah Jieun yang tersembunyi di balik rambut panjangnya
"Untukmu"
Jungkook kembali melihat kotak putih yang ada di hadapannya, "apa maksud..."
Jungkook tidak sempat melanjutkan kalimatnya saat Jieun dengan tiba-tiba memberikan hadiah itu dengan paksa lalu segera pergi dari sana, berlari tanpa melihat kebelakang
Tidak mengindahkan panggilan Jungkook
Jungkook sangat tahu pemilik rambut lurus, panjang dan indah itu adalah Jieun, dia sangat hafal dengan gadis itu karna dia selalu datang ke sekolah setelah Jungkook dan tersenyum dengan canggung padanya setelah masuk kedalam kelas
Jungkook melihat kotak hadiah itu lalu membolak-baliknya, melihat apakah ada kartu ucapan disana
"Kenapa dia memberiku ini? Ini bukan hari ulang tahunku"
"Karna dia menyukaimu"
Jungkook menolehkan kepalanya dengan cepat ke kanan setelah dia dikejutkan dengan suara berat dari seseorang yang sangat dikenalnya. Matanya membesar seketika saat dia melihat Taehyung berdiri di sana sembari bersandar pada dinding dan bersidekap
Menatapnya dengan tatapan dingin yang membuat Jungkook bungkam
"Gadis itu menyukaimu, bodoh"
KAMU SEDANG MEMBACA
Nothing Like Us - TaeKook
Fanfiction!!TW : BxB!! Taehyung, yang terkenal sebagai seorang brandal di sekolah diam-diam menyukai Jungkook, seorang lelaki kutu buku yang pintar dari kelas sebelah "Apakah kau tidak ingin memilih?" "Sepertinya aku menyukai seseorang" "Apa yang kau lakukan...