4

8.1K 774 6
                                    

Jungkook duduk di bangku taman, dia membawa sebuah buku gambar kecil lalu menggoreskan pensil diatasnya

Goresan-goresan itu semakin lama membuat sebuah pola dan sketsa yang indah

Sesekali Jungkook melihat kearah pohon besar yang ada di halaman belakang sekolahnya, dia sedang menggambar pohon itu dengan bunga-bunga kecil bermekaran dibawahnya

Jungkook tersenyum

Taman belakang sekolah adalah tempat yang sangat tepat untuk melepaskan pikiran kalutnya, dia sering kesana untuk menikmati angin yang berhembus serta bunyi jangkrik-jangkrik musim panas yang membuat perasaan menjadi tenang

Ditambah lagi dengan fakta bahwa taman belakang sekolah jarang dikunjungi oleh siswa, jadi tempat itu sepi dan tenang

Jungkook menyukainya

##

Jungkook menyampirkan tasnya bersiap untuk pulang, dia berjalan menuju lokernya untuk menaruh alat tulis dan bukunya

Dia memutar kunci loker lalu membukanya, dia terkejut karna menemukan sebuah kotak kecil berwarna putih disana

Jungkook mengambilnya dan memperhatikannya, seingatnya dia tidak pernah menaruh atau membeli benda seperti itu

Ada sebuah note kecil disana

'Aku tahu hari ini adalah hari ulang tahunmu, aku memberikan ini sebagai hadiah, tidak terlalu mahal, semoga kau menyukainya - artis'

"Artis? Siapa dia? Kenapa dia bisa membuka lokerku? Aigo sepertinya disini sudah tidak aman lagi"

##

"Tidak terlalu mahal?"

Jungkook melihat kearah parfume berbentuk kotak di depannya. Parfum yang terbuat dari kaca dengan desain mewah itu pasti sangat mahal

"Aku rasa parfume ini sama harganya dengan uang saku-ku selama satu tahun, ah tidak-tidak, dua tahun uang saku-ku"

"Aku tidak bisa menggunakannya...lagipula aku tidak tahu siapa yang menaruh parfum ini di lokerku, bagaimana kalau dia salah orang?" Jungkook membolah-balik parfum itu

Strawberry

Jungkook sangat menyukai strawberry, bagaimana mungkin si 'artis' tahu aroma favoritnya, hingga membuat Jungkook tak bisa menahan untuk tidak menyemprotkan parfum itu ke pergelangan tangannya

Akhirnya Jungkook menyemprotkan sedikit parfume itu ke pergelangan tangannya, aroma strawberry yang lembut sangat memanjakan indra penciumannya

"Apakah aku sedang dijebak? Apakah dia adalah penggemar rahasia? Sejak kapan aku memilikinya?" Jungkook menggaruk kepalanya

Jungkook menopang dagunya sembari melihat kearah parfume itu, "tapi hari ini memang hari ulang tahunku, darimana dia bisa tahu?"

"Aku menyukainya...wanginya sangat enak, terimakasih kepada siapapun namamu. Semoga saja kau tidak keliru memberiku parfum ini"

##

Taehyung bersandar pada dinding di koridor, seperti biasa

Dia menoleh ke kanan dan kiri mencari seseorang, keadaan koridor masih sepi karna belum banyak murid yang datang

Ada alasan baginya untuk datang sepagi ini tentunya, dia rela bangun pagi hanya karna seseorang

Dan inilah dia, matanya melebar saat dia melihat orang yang sedaritadi sangat ditunggunya itu muncul dari balik dinding

Jeon Jungkook

Dia berjalan dengan cepat menuju kelasnya yang berada tepat disamping kelas Taehyung

Jungkook berjalan tanpa memperdulikan Taehyung yang terus menatapnya, seperti mencari tahu sesuatu pada dirinya

Taehyung tersenyum lebar saat indra penciumannya menangkap aroma strawberry yang lembut dan manis saat Jungkook lewat di depannya

"Dia memakainya? Waah daebak!"

##

Jungkook berjalan melewati koridor namun matanya masih terus menatap kearah buku fisika yang dipegangnya, sesekali dia membalik lembaran buku itu

Alisnya berkerut, mencoba untuk memahami apa yang ada di buku itu

Buk!

Jungkook berhenti saat dia menabrak sesuatu di depannya, tepatnya bukan sesuatu tapi seseorang

"Ah mianhae" Jungkook menunduk, meminta maaf pada orang di depannya, padahal dia tidak taahu siapa dia karna dia belum mengangkat kepalanya

"Kenapa kau membaca sambil berjalan?"

Jungkook langsung mengangkat wajahnya dan mendapati Taehyung berdiri di depannya, bersidekap dan menatapnya dengan mata tajamnya seakan menginginkan sesuatu darinya

Jungkook benar-benar tidak ingin berbicara denganya, dia menggeser langkahnya kekanan namun Taehyung juga mengikutinya, Jungkook menggeser langkahnya ke kiri namun Taehyung juga mengikutinya

Begitu seterusnya sampai Jungkook lelah

"Huft..." Jungkook menghembuskan nafasnya berat

"Baiklah, apa maumu Taehyung-ssi? Apakah kau ingin menghajarku? Hajar saja aku dan biarkan aku lewat"

Taehyung terkekeh mendengar Jungkook yang menyerahkan nyawanya pada Taehyung, terdengar sangat menggemaskan baginya

"Sebenarnya aku sangat ingin menghajarmu karna sudah menabrakku, namun sepertinya aku memiliki sebuah keinginan lain"

Jungkook menaikkan sebelah alisnya

Taehyung mendekatkan wajahnya pada Jungkook membuat lelaki berwajah imut itu memundurkan kepalanya karna jarak wajah mereka sangat dekat

"Kau adalah orang yang tidak tahu berterima kasih Jungkook-ssi" Taehyung berbisik sangat pelan namun Jungkook masih bisa mendengarnya

Aroma mint yang sangat segar menyebar ke hidung Jungkook, parfume Taehyung benar-benar menghipnotisnya. Dia akui bahwa Taehyung cukup keren namun dia tetap tidak menyukainya

Tentu saja

"Aku sudah menolongmu namun kau bahkan tidak mengucapkan terimakasih padaku, aku sangat kecewa"

"Kapan?"

"Kau ingat kejadian buku?"

Jungkook mencoba mengingat-ingat, "aah yang itu...gomawo-yo, sekarang aku boleh pergi?"

Taehyung menahan bahu Jungkook yang ingin melangkah pergi lalu berbisik di telinganya

"Sebagai tanda terimakasih padaku, bagaimana kalau kau menemaniku berjalan-jalan seharian pada hari minggu?"

"Mwo?! Aku tidak..."

"Kau tahu 'kan akibatnya jika kau menolak permintaanku? Hm? Bagaimana?"

Nothing Like Us - TaeKookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang