7

7.9K 728 4
                                        

Taehyung mengaduk makanannya dengan bosan, dia juga menopang dagunya lalu melihat kedepan dengan tatapan kosong

Hoseok hanya melihatnya dengan heran, tak biasanya sahabatnya bertingkah seperti itu jika bukan karna masalah yang serius

Namun Taehyung bahkan hampir tidak pernah memiliki masalah yang serius dalam hidupnya

"Hei hei anak muda, apa yang kau pikirkan? Baru pertama kali aku melihatmu seperti ini" Hoseok menyenggol lengan Taehyung

Dia tidak menjawab, masih mengaduk-aduk nasinya sama seperti tadi, seperti orang yang putus asa

"Apakah ayahmu memarahimu lagi? Kau di hukum Choi saem atau kau punya masalah dengan musuhmu?"

"Aku ditolak"

"Mwo?!!" Hoseok mengatakannya dengan keras sampai beberapa siswa menoleh kearahnya, "siapa yang berani menolakmu? Apakah dia buta eoh?"

"Dia tidak buta, mungkin aku yang salah karna sudah mencintainya"

"Aigo, kau berkata bahwa kau tidak menyukai gadis-gadis itu, tapi kau bersedih saat ditolak oleh mereka? Sebenarnya apa yang terjadi denganmu..."

"Bukan gadis-gadis itu, tapi..." kalimat Taehyung terhenti saat melihat Jungkook berjalan bingung mencari tempat duduk di kantin itu yang sudah penuh oleh siswa lain

Hoseok mengikuti arah pandangan Taehyung

"Jungkook?"

"Aku harus pergi..."

Hoseok hanya melihat Taehyung berdiri dan berjalan pergi meninggalkannya, dia masih tidak mengerti apa yang dimaksud oleh Taehyung

Baru kali ini Hoseok melihat Taehyung tidak menyentuh makanannya dan memasang wajah sedih, karna Taehyung tidak pernah mengeluh soal cinta sebelumnya

Semua terasa aneh bagi Hoseok

Taehyung menghampiri Jungkook lalu berbisik tepat ditelinganya

"Duduklah ditempatku, di samping Hoseok..."

Setelah mengatakan itu Taehyung berjalan meninggalkan Jungkook yang hanya diam di sana

Jantungnya bahkan berdegup dengan sangat cepat saat Taehyung berjalan mendekatinya, bayangan tentangnya beberapa hari lalu terus menghantuinya

"Aku selalu memikirkanmu belakangan ini, aku ingin selalu melihatmu dan aku ingin selalu bersamamu"

"Jadi itu yang membuatmu terus menggangguku? Karna kau ingin melihatku? Hanya karna itu?"

"Ani-ya..."

"Lalu apa?"

"Alasan terbesarku melakukan semuanya adalah...karna aku menyukaimu"

"Mwo?" Jungkook melihat Taehyung dengan tatapan bingungnya

"Jungkook-ssi, apakah salah jika aku berkata bahwa aku menyukaimu?"

Jungkook tidak menjawab, dia bahkan menahan nafasnya karna pernyataan Taehyung yang membuatnya terkejut setengah mati

Dia tidak habis pikir bahwa seorang Kim Taehyung mengatakan 'cinta' padanya

"Apa...apa maksudmu?"

"Apakah aku harus mengulanginya lagi? Apakah belum jelas untukmu?"

"Apakah ini alasan dari semua yang kau lakukan padaku? Karna kau..."

"Ne, karna aku menyukaimu"

Jungkook menautkan alisnya, bingung dengan maksud dari Taehyung. Tidak mungkin Taehyung benar-benar mengatakan itu, itu semua hanyalah sebuah guyonan

Jungkook berusaha meyakinkan dirinya bahwa apa yang dikatakan Taehyung semuanya adalah lelucon

"Aku tahu ini gila, tapi aku benar-benar...aku tidak tahu harus bagaimana Jungkook-ssi, bohong jika aku mengatakan bahwa aku tidak memiliki perasaan padamu, berbohong bukanlah style-ku"

Jungkook mengepalkan tangannya erat, bahkan tidak pernah ada di bayangannya bahwa akan ada seorang pria yang menyatakan perasaan padanya

"Taehyung-ssi...aku..."

"Kau tidak perlu menjawabnya. Aku sudah tahu apa jawabanmu...aku memang gila, maafkan aku karna sudah jatuh cinta padamu, mianhae"

##

Taehyung berjalan keluar dari kelasnya dengan lemas, dia bahkan tidak semangat melakukan apapun hari ini

Terasa sangat hambar dan suram baginya ditambah lagi dia harus menjalani hukuman yang diberikan oleh guru bahasa inggrisnya hingga dia pulang telat

Taehyung menghentikan langkahnya saat melihat Jungkook berdiri di depan ruang kelasnya yang sudah sepi

Dia bersandar pada dinding, earphone terpasang di telinga kanannya, sesekali dia tersenyum

Sangat indah dimata Taehyung, sebuah pemandangan langka yang tidak mungkin di dapatkannya di sembarang waktu

Jungkook agak terkejut saat melihat Taehyung, dia segera mengalihkan pandangannya, dia bahkan menghentak-hentakkan kakinya berkali-kali untuk mengusir rasa gugup di hatinya

Berhatap bahwa Taehyung tidak akan menghampiri atau bicara dengannya

"Apa yang kau lakukan disini? Sendiri?"

Namun sepertinya itu hanyalah sebuah mimpi

"Bukan urusanmu" Jungkook masih melihat kearah lain, tidak ada keberanian untuk melihat wajah Taehyung

"Jika tidak ada urusan lebih baik kau pulang...tidak ada gunanya berada di sekolah ini terlalu lama"

Setelah mengatakan itu Taehyung pergi meninggalkan Jungkook, dia menoleh kearah Taehyung setelah memastikan bahwa dia telah memunggunginya

"Bagaimana caraku mengatakan bagaimana perasaanku padanya? Bahkan hanya melihatnya saja membuat jantungku rasanya ingin meledak"

##

"Taehyung-a ada apa denganmu belakangan ini? Kau tampak murung, aku tidak menyukainya, sungguh"

Hoseok menyedot jus mangganya dengan cepat, sementara Taehyung hanya mengaduk-aduk jus strawberry-nya dengan malas

"Dia sangat menyukai strawberry" Taehyung bergumam

"Apakah kau masih memikirkan gadis itu? Aigo...sudahlah, lupakan saja, banyak gadis lain yang mengantri disana, mereka tergila-gila padamu, mereka juga siap jika kau jadikan sebagai pacar kapanpun kau mau"

"Aku tidak menyukai mereka, hanya ada satu orang yang aku sukai"

"Apakah dia sangat cantik sampai-sampai kau tidak bisa meninggalkannya?"

"Dia sangat indah dan cantik pada waktu yang bersamaan, dia benar-benar sempurna di mataku"

"Aigo, siapa dia? Apakah aku boleh mengetahuinya? Ayolah beritahu aku" Hoseok tersenyum penuh arti sambil menyenggol-nyenggol lengan Taehyung

"Jungkook"

"Mwo?!!"

Nothing Like Us - TaeKookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang