°•Isolation Room•°

7 0 0
                                    

Baiklah aku sudah siap dibuat menganga lebar olehnya, kurasa pria tua ini adalah profesor dengan ambisi yang cukup besar sehingga membuatnya gila dengan menciptakan sesuatu yang menurut ku sangat sangat bahkan sungguh gila melebihi dirinya.

"Tadaaa...." Ia tersenyum lebar menatap sebuah mesin besar ciptaan nya itu.

Mesin yang hampir mirip sebuah tabung raksasa dengan kabel serta pipa yang terhubung ke dalam sebuah kapsul lonjong dengan pintu baja.

"Benda apa itu?" Tanya Adam heran

"Kurasa itu tempat pengkloningan manusia dam"

"Kurasa kau benar feb" ujar Alan

Pria itu memanggil seseorang yang tidak asing bagiku, ya seseorang itu yang menyamar sebagai TNI untuk menculik kami kesini, pria blonde itu berdiri di samping mesin tersebut sambil menyeringai lebar.

"So what is your response? I needed a long time to finish it, and almost...almost failed! But because the help of creatures from outside I was able to quickly solve it" ujarnya penuh kebanggaan.

Ternyata profesor gila ini adalah orang yang menyebabkan semua ini terjadi, dia yang telah merenggut ibuku dan dia yang membuat kekacauan disini, mengapa ia melakukan nya? Mengapa!?

"Hei kenapa diam?" Tanyanya yang menggunakan bahasa Indonesia walaupun aksen Rusia nya masih terdengar jelas.

"Kenapa kau melakukan ini?" Kini aku yang bertanya, suaraku bergetar seakan ada yang tertahan disana, aku mengepal keras tanganku menunjukkan betapa aku membenci semua ini.

"Well, nak kau tahu tidak? Bagaimana perasaan mu ketika tak dihargai? Bagaimana karyamu di anggap sampah semata? Kau pasti berpikir kenapa dunia terlalu kejam pada dirimu yang lemah itu, dan oleh karena itu aku tak mengharapkan hal ini pada manusia dan malah mempercayakan kepada makhluk yang selama ini dianggap mitos atau bualan semata" ujarnya dengan lancar.

"Kenapa kau malah memusnahkan setengah dari populasi manusia? Apa kau tidak berpikir bahwa manusia yang tidak bersalah bahkan tidak tahu apa yang kau rencanakan ikut kena imbasnya?" Aku mulai memberanikan diriku untuk maju selangkah, walaupun aku melihat beberapa bodyguard  nya menodongkan senjata ke arah ku.

"Feby!!" Seru Adam yang begitu keras, karena aku melangkah maju meninggalkan mereka di belakang terpaku menatap ku horor, namun aku tak menggubrisnya menoleh ke belakang pun tidak akan kulakukan.

"Itu.. sejujurnya aku tidak pernah memikirkan hal itu, kau tahu sendiri kan di film-film yang sering kalian tonton adalah dimana si penjahat dalam mencapai keinginan nya sama sekali tidak pernah memikirkan orang lain, dan kau tahu kenapa? Karena mereka sendiri tidak memikirkan aku sebagai orang yang telah menemukan suatu keajaiban baru dengan memanggil Alien lalu mengkloning manusia dengan keberhasilan 100% apakah mereka tidak memikirkan bahwa itu sangat penting untuk dihargai bahkan lebih penting dari itu"

Aku mendorongnya kuat "kau hanya tak lain seorang profesor gila yang ingin melenyapkan dunia!" Sergahku penuh emosi.

Bisa kulihat aku seperti akan dieksekusi disini, beberapa bodyguard nya bersiap menarik pelatuk untuk menembak ku, karena telah menyentuh Tuan nya yang sialan itu!

"ждать!" Seru pria itu pada para bodyguard nya yang siap menyerang ku, tak lama kemudian mereka pun kembali mundur lalu menurunkan senjatanya.

"its okay girl, i'll never be offended by your attitude, it's only natural that civilians protest the things i do"  ia tersenyum penuh makna, seperti sesuatu yang di sembunyikan.
"Hmm, by the way what's your name?"  Tanyanya sambil mengelus kepalaku.

LOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang