10:00pm
Akhirnya aku dipindahkan ke tempat yang lebih layak, kata profesor aku harus beristirahat di tempat ini, lumayan juga sebuah rumah dengan kamar pribadi.
Namun aku tahu profesor akan segera membawaku ke lab untuk mengambil sebagian dna ku, dan ini tidak bisa dibiarkan, jadi aku harus keluar dari sini secepatnya.
Aku tahu tempat ini dijaga ketat bahkan oleh beberapa alien disini.
Tunggu dulu!
Aku tak melihat alien itu disekitar ini, apakah mereka sudah kembali ke asalnya?
Aku mencoba bertanya pada seseorang penjaga di rumah ini "hallo?"
Pria berjas itu menoleh, ia menyunggingkan senyumnya seolah berusaha untuk bersikap ramah kepada ku.
"Ada apa nona?" Tanya nya
"Um..bolehkah aku bertanya, kenapa sejak tadi aku tak melihat para makhluk luar angkasa itu berkeliling disini?"
Ia tertawa kecil "ohh mereka akan kembali besok"
"Benarkah?" Tanya ku tak percaya
"Ya, pencarian mereka sudah selesai, katanya ia harus kembali, tapi profesor Luce berusaha mencegah mereka untuk kembali dulu, namun yaa para Alien itu mengatakan bahwa tugasnya sudah selesai dan ia tidak ingin ikut campur dalam urusan ini" ujar pria itu panjang lebar.
"Hmm ada yang bisa saya bantu lagi?"
"Hmm aku ingin minum coklat panas, kurasa suhu diluar membuatku kedinginan"
"Baik nona akan saya buatkan, apa nona baik baik saja?" Tanyanya lagi
Aku mengangguk pelan, kenapa pria itu sangat perhatian? Apakah Aku tidak boleh terluka atau sakit sedikitpun karena nanti akan mengganggu sistem imun tubuh ku?
"Aku rasa aku sudah menemukan jalan keluar nya" gumam ku pelan.
Sementara itu kedaan di luar sangat menakutkan, badai salju membuat rembulan tak menampakkan wujudnya, aku menghela napas sesekali menyesap cokelat panas yang disajikan oleh pria tampan itu.
Aku mengerti, bahwa aku sangat penting disini, no! Bukan aku tapi apa yang ada dalam diriku membuatku sepenting ini.
Aku kembali menghela napas kasar, lalu mengumpat kesal "shit! Kenapa aku lupa jika mereka sedang dalam misi mencari Ryan, aku tak ingin kakak kenapa-napa, sebaiknya aku harus mengatur rencana sendiri sekarang" ucap ku pada keheningan malam dan butiran salju yang turun tiada hentinya.
Aku melihat ada sebuah kertas dan pulpen di atas nakas, aku pun mengambilnya dan mencoba menulis beberapa kemungkinan yang bisa kulakukan untuk keluar dari sini.
Pertama aku harus tahu jika para Alien itu sudah pergi.
Ya! Jika mereka pergi, maka musuh akan berkurang. Sejujurnya aku tak mau melihat mereka sebagai musuh tapi sebagai makhluk yang diperalat oleh profesor Luce hmm...
Kedua menyelamatkan Ryan, sekaligus memberi tahu kebenaran nya
Akankah Ryan tahu jika aku seperti ini, jika ayah dan ibu adalah orang penting dalam proses penelitian ini?
Kurasa itu suatu kebijakan bagus untuk menceritakan kebenaran nya, toh dia kan juga akan sampai kesini, jadi dia harus tahu alasannya Ryan dibawa kesini.Tok
Tok
Tok"Ah sial!" Umpatku pelan, kenapa pria itu kesini malam-malam bukankah ini jadwalnya mereka beristirahat?
"Nona, Anda belum tidur?"
Persetan dengan nona, aku muak dipanggil seperti itu.
"Belum, kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST
Ciencia FicciónProfesor gila yang sangat ambisius, Alien, kehancuran dunia, kloning manusia, rahasia kehidupan pribadiku, dan kehilangan segalanya termasuk ingatan ku. . . . . *Desain sampul by : Minan Zuhri Zamia . . . . This my first story! I hope you enjoy it😄...