12.bye

10 3 0
                                    

Vote comment.

Udah itu aja:)

Selamat membaca~

----------------------------------

"Oh lu, min." kata chanyeol yang langsung melepas earphonenya dan membenarkan posisi duduknya.

"Sini cepetan gua ada vidkep baru.. dari jepang ori punya" kata Chanyeol menunjukan ibu jarinya kepada Jimin yang masih berdiri.

"Anjir ori. Mana mana?" Kata Jimin dengan wajah berbinar.

"Noh ada disono" kata Chanyeol menunjuk ke arah rak buku.

"Di rak? Bukan di hp, lu?"

"Kaga lah anjir. Itu durasinya 1jam lebih 15 menit. Yakali gua taro di hp gua. Jadi gua beli kaset. Noh ada dideket rak," tanpa berfikir panjang Jimin langsung menurut ke arah rak buku bacaan yang ada dikelas.

"Yang mana si?" Kata Jimin sambil mengeluarkan satu persatu buku yang ada dirak.

Jimin pun berdiri dan membalikan badannya.

"Chanyeol yang man--"

Jleb!

1 buah bilah pisau berhasil menancap dibagian ginjal jimin dengan rapih. Darah merah pun segera keluar dari pisau itu dengan banyak.

"Maaf, Jimin.. gua ga bisa biarin lu hidup setelah lu liat vidio asli pembunuhan pembantu si, Yerin."kata kata chanyeol yang belum melepaskan pisaunya dari perut jimin.

"Tapi kan bukan lu yang salah bangsat!" Kata jimin yang berusaha untuk berbicara.

"Maaf. Gua cuma melakukan perintah..," kata Chanyeol yang langsung pergi. Jimin pun langsung terduduk kemudian mulai hilang kesadaran.

.
.
.

"Sudah mati bos kayanya. Soalnya dari tadi gak gerak gerak" kata Chanyeol kepada orang yang ada didepannya.

"Yaudah. Kerja bagus." Katanya lalu memberi uang amplop berisikan 10.000Won kepada chanyeol dan menyuruhnya pergi.

Setelah chanyeol pergi dia pun memasuki ruangan dan mendekati Jimin yang sudah tertidur lemas dilantai. Dia belum mati.

Merasakan ada yang datang Jimin membuka matanya perlahan dan tangannya masih memegang perutnya.

"Lu... bangsat." Kata Jimin yang lalu ditutup mulutnya oleh pria itu.

"Jangan berisik. Sstt. Nanti kalo ada kesini gimana? Kan ntar gua yang disalahin. Lagian.. siapa suruh berani-beraninya ikut campur urusan gua? Terus siapa suruh percaya kata kata chanyeol ha?!" Kata pria itu sambil memperdalam pisau yang ada diperut jimin. Tentu saja itu sangat perih, Jimin langsung berteriak lemas. Dia sudah tidak ada tenaga apa-apa lagi.

"Mati cepetan. Gua mau tinggalin jejak dileher lu kaya yang lain." Katanya dengan muka tidak berdosa.

Setelah beberapa menit kemudian Jimin benar-benar tewas ditangan laki laki itu.

3 Years With A MurdererTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang