13. Some

9 3 0
                                    

Vote comment wajib. Rules biar bisa up cuma vote comment sebanyak banyaknya:))

Saya lebih berharap kalian spam comment:)

Selamat membaca~

-----------------------------------

"Lepaskan saya!!!" Teriak pria itu.

Mereka masih berdebat didekat gerbang. Ini sudah sekitar 15 menit. Entahlah.. tapi aku sangat penasaran.

"Yerin.."kataku menepuk pelan pundak yerin. Yerin segera menoleh kepada ku dan mangangkat satu alisnya.

"Buka dulu earphonenya" kata ku sambil mengetuk earphonenya. Segera yerin membuka earphonenya dan menaruhnya di atas meja.

"Apa si seunra??" Katanya dengan muka yang sedikit malas. Sepertinya dia tau dengan maksudku.

"Kedepan ayo.. siapa tau itu ayah mendiang ka jimin!" Kataku yang langsung menarik lengan yerin.

Tanpa pikir panjang aku langsung menariknya keluar kelas. Bisa aku dengar suara jeritan dan ancaman dari mulut yerin. Biarkan saja.
.
.
.
.
.

Bisa aku lihat didekat gerbang sudah banyak sekali murid. Laki laki berumur itu masih memaksa masuk namun dihalangi oleh satpam sekolah.

"Maaf bapak tidak boleh masuk" kata satpam sambil mengahalangi jalan laki laki berumur itu.

"Cepat buka!! Saya ayah jimin!! Beritahu nama leeteuk! Mereka pasti akan tunduk langsung dengan saya!" Bentak laki laki itu yang ternyata bernama leeteuk.

Terdengar suara dentum kaki berlari dari arah ruang osis. Itu ka kyungsoo dkk. Mereka mencoba menenangkan om leeteuk. Entah kata kata apa yang mereka bicarakan, yang pasti om leeteuk langsung masuk kedalam mobil sport hitamnya dan pulang dan 'mereka' juga kembali ke dalam ruang osis.

Sekarang kami semua bubar dan kembali ke kelas masing masing setelah ingat masuk 3 menit lagi. Dan.. TUGAS MATEMATIKA KU!!.

---

Terlihat semua isi ruangan pengurus osis itu sunyi. Mereka sedang rapat, hanya saja tidak ada pembicara disini. D.O sibuk dengan lamunannya. Suho dengan pemikiran yang tidak jelas. Dan yang lain? Hanya menunggu 2 orang ini berbicara.

"Ekhem" batuk Jin.

"Ini udah masuk jam pelajaran. Kalo masih diem gua mau balik ke kelas." Kata Jin yang sudah bersiap siap pergi dari ruangan.

"Tunggu!" Kata Suho yang membuat jin kembali duduk. Mula mula Suho menghela nafasnya pelan dan mulai bediri.

"Baiklah.. seperti dulu. Topik kita, maksudku pembicaraan utama masalah kali ini adalah pembunuhan park jimin. Murid kelas XII IPA 5." Katanya lagi.

"Jadi??" Tanya Kai dengan muka bingungnya.

"Jadi, kita akan mengadakan penghormatan terakhir untuk jimin." Kata suho datar.

"Penghormatan? Caranya?" Tanya Xiumin.

"Aku akan beli peti emas seharga 50 juta won. Itu yang paling pas" kata suho yang membuat semua orang melihatnya.

3 Years With A MurdererTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang