Author's note : Special thanks To Malaa59 Karena udah buatin cover baru buat cerita ini :))
***
Malam musim panas pertengahan bulan juli Yuri berjalan dengan semangat mengingat malam ini ia akan bertemu dengan Jessica. Dia baru saja pulang setelah hari yang panjang di sekolah, les dan banyak hal lain terkait persiapan ujian akhirnya di sekolah menengah atas.
Sekarang pukul 9 malam dan dia akan segera bertemu dengan Jessica setalah 30 menit, didepan cafe kopi milik seorang kakek dan seorang gadis yang seumuran dengannya---itulah tempat yang paling aman di komplek rumah mereka yang selalu sepi.
Yuri baru akan memasuki pekarangan rumahnya saat dia melihat Yoong sudah siap dengan kacamata dan rambut yang disisir kesamping, dia bahkan bisa mencium aroma maskulin dari adiknya yang dia tahu pasti itu parfum milik ayah mereka.
"Tumben sekali kau tampan, mau kemana?" Tanya Yuri.
Yoong tersenyum, "Aku tampan kan~"
Yuri mengangkat sebelah alisnya, "Jawab pertanyaanku dulu, kau mau kemana?"
"Aku akan memberi kejutan," Jawab Yoong "Hmm, to the love of my life?" Sambungnya seakan tahu kakaknya akan menanyakan hal itu.
Yuri mengangguk paham lalu menepuk pundak Yoong memberi semangat.
"Adikku yang tampan, Man up! Jangan gugup kau kan tampan!"
***
10 menit berlalu, Yuri menatap lagi arloji di tangannya, dia mulai khawatir, Jessica bukan tipe yang terlambat dan komplek tempat mereka bukanlah tempat yang aman di malam hari.
Dia memutuskan untuk menyusuri jalan yang mungkin dilewati Jessica dengan harapan akan menemukan gadis itu dalam keadaan masih bernyawa, terlalu overthinking tapi dia benar-benar khawatir.
Yuri mengeratkan jaketnya dan mempercepat langkahnya, sudah lebih dari separuh perjalanan dan dia akan segera sampai di rumah Jessica dalam hitungan menit, jika tidak juga menemukan gadis itu, ia bersumpah tidak akan memaafkan dirinya sendiri.
Tapi kekhawatiran yang berlebihan hanyalah khawatir yang tidak ada artinya. Disana dibawah lampu jalan Yuri melihat Jessica masih bernafas berdiri dengan skiny jeans dan sweater putih polos, begitu cantik dengan rambutnya yang terurai sembarangan.
Gadis itu yang tak pernah bisa dia cintai dengan benar, berdiri berhadapan dengan adiknya sendiri dan Yuri terpaku ditempatnya cukup dekat untuk bisa mendengar apa yang mereka bicarakan.
"Jessica, saranghae."
Yuri mendengarnya dan dia tidak bisa merasakan apapun, seharusnya dia sakit hati, kecewa atau bahkan menangis, tapi dia tidak, tubuhnya tidak tahu bagaimana harus bereaksi selain segera meninggalkan mereka berdua menikmati suasana romantis malam musim panas hari itu.
'Tidak Yuri, Jessica berhak mendapatkan kebahagiannya, dan Yoong lebih pantas mendapatkannya, kau tidak bisa egois Yoong itu adikmu, dia sudah mengalami banyak hal, kau bahkan tidak bisa mencintai Jessica, kau akan hidup lebih lama Yuri, kau akan baik-baik saja.'
Seakan merapalkan mantra, Yuri terus mengulangi kata-katanya sendiri menegaskan hatinya bahwa dia tidak mencintai Jessica, dia tidak bisa mencintai Jessica.
***
Yuri menatap punggung Sooyoung yang membelakanginya saat dia sedang mengulirkan kalender yang mengantung di dekat pintu, hari ini tepat 7 kali 24 jam sejak pertemuan terakhirnya dengan Jessica---si perempuan aneh yang mengambil alih pikirannya seminggu ini