AN : WARNING! Buat yang gak suka rated scene, gausah dibaca!, buat yang geli, gausah baca! Buat yang gak mau ketagihan, gausah baca!
Bacanya pake resiko sendiri!
***
Atmosfer ruangan berubah semakin tegang sejak kedatangan Yoong yang tanpa permisi.
Yunho sedikit tersinggung, namun dia memilih melupakan ketersinggungannya, bagaimanapun itu anaknya, itu Yoong.Tapi dia mulai menyesali niat baiknya, Yoong sama sekali tidak berniat datang dengan damai.
"Kau bahkan tidak tahu apa yang akan terjadi pada hyung!" ucap Yoong menaikan nada bicaranya.
Ekspresi Yunho mengeras. "Dimana sopan santunmu!" balas Yunho setengah membentak.
Yoong mengepalkan tangannya, terlalu banyak yang dia pikirkan hingga dia lupa pada siapa dia bicara.
"Jessica! Wanita yang bersama dengan hyun--Yuri sekarang itu Jessica!"
"Bukankah kita sudah sepakat?, kau sendiri yang bilang ingin memperbaiki kesalahanmu." kata Yunho berhasil mengendalikan amarahnya.
"Aku tidak berpikir begini caranya."
"Memangnya kau tahu apa?" Yunho berhenti, lalu melanjutkan. "Jika kau datang kesini marah hanya ingin menunjukan bahwa kau masih belum merelakan Sooyeon. Pergilah, pintunya terbuka."
Yoong mendidih.
"Iya dan tidak--"
"jika dia Sooyeon aku akan bilang iya, tapi dia Jessica!"
"Apa yang salah? Mereka orang yang sama, kau sendiri yang memintaku mempertemukan mereka lagi." Yunho berargumen.
"Ini salahku, aku terlalu antusias, aku pikir jika Hyung kembali ke korea dan bertemu Sooyeon Hyung akan sembuh dan semua akan baik-baik saja. Tapi aku salah, dia Jessica bukan Sooyeon. Jessica terlibat banyak skandal dengan pria, dengan orang berbeda, dan saat semua orang menghindarinya, aku malah memaksanya bersama dengan Hyung." Yoong menundukkan kepalanya.
"Ayah tahu itu sejak kau mengatakan ingin membuat mereka kembali bersama, ayah pikir kau siap bertanggung jawab dengan semua rencanamu. Sekarang sudah terlambat, tidak ada jalan kembali." Yunho mendekati Yoong menepuk pundaknya.
Suasana berbalik tenang, menenggelamkan Yoong dalam penyesalannya, ke khawatirannya semakin tidak terkendali, dia hampir menangis.
"Ayah, kau tidak khawatir?"
"Khawatir? untuk apa, Yuri sudah dewasa, dia tahu apa yang dia lakukan."
"Aku tahu semuanya, malam itu saat ayah mengatakan pada Hyung untuk menjauhi Jessica, saat ayah menyinggung tentang kondisinya. Aku disana. " Yoong mengangkat kepalanya, menatap Yunho. "Yuri sakit, Ayah, dia sakit."
Tidak ada satu katapun yang berhasil lolos dari mulut Yunho, tapi dia bergerak memeluk Yoong.
"Maafkan aku. "
***
Sooyeon adalah gadis baik, dan pintar. Begitulah bagaimana orang-orang menilainya. Dia sopan dan punya manner yang bagus pada orang yang lebih tua. Kata-kata yang diucapkannya jauh dari menyumpahi, semua yang kebuar dari mulutnya adalah kejujuran.
Hanya melihatnya, semua orang bisa tahu seberapa cerah masa depan yang akan Sooyeon hadapi.
Tapi jika tuhan ada, maka dia lebih berkuasa.