Gada quote, lagi buntu. Wkwk
--------------------
Pulang sekolah hari ini ada pertandingan futsal antar sekolah. Tidak resmi, hanya untuk sama-sama melatih dan mengasah kemampuan dalam melakukan strategi pada sepak bola.
Kebetulan turnament kali ini diadakan di SMA Stagar, tempa ailve menuntut ilmu. Sehingga banyak siswa/siswi sekolah lain ramai memasuki SMA Stagar, memadati bangku penonton di gor yang terletak dibelakang sekolah.
"Ayy langsung pulang?" tanya lalula membuat pergerakkan ailve yang sedang memasukkan alat tulis ke dalam tas sontak terhenti. Lalu menatap lalula dengan sebelah alis terangkat.
"Ya emang mau kemana lagi? Hari ini kan gue gak ada jadwal teater" jawab ailve sambil melanjutkan aktivitasnya.
"Gak mau nonton dulu ayy, sebentar aja" Lalula berucap seperti memohon.
"Nonton apa sih la?" Ailve bertanya tenang sambil melanjutkan aktivitasnya memasuki alat tulis ke dalam tas.
"eummm... futsal" lalula menjawab ragu. Ailve sudah menduga itu.
"Lo udah tahu jawabannya ngapain nanya?" ailve berucap sama sekali tak menolah ke arah lalula yang sedang menatapnya.
"Yaaa kan ayyy---" lalula bingung mau menjawab apa. Ailve selesai mengemasi segala alat tulisnya, lalu menatap lalula.
"Gue pulang. Kalo lo mau nonton, hati-hati, jangan kesorean pulangnya" setelah berucap seperti itu ailve meninggalkan lalula yang masih berdiri di tempatnya menatap punggung ailve yang semakin menghilang keluar kelas.
***
Althaf memilih memutar jalan dengan menyusuri koridor yang sepi untuk sampai di gor. Sengaja, ia tak ingin ikut berjalan di jalur alternatif menuju gor karena sangat ramai dipadati penonton asal luar sekolah lain.
Hingga lupa bahwa ia berjalan di koridor kelas XI IPA. Nahkan baru dibilangin. Mata althaf menangkap sosok manik mata milik ailve yang baru saja keluar dari kelasnya.
Hanya sesaat tak berapa lama ailve memutuskan kontak dengan jalan yang lebih dipercepat.
Di waktu yang sama pula ada seseorang yang tiba-tiba merangkul bahu althaf dari berlakang.
"Pinter sihh modusnya, lewatnya sebelas mipa" ucapnya.
Althaf menoleh ke kiri dan ternyata mulut migo yang mengeluarkan kata itu. Althaf mendelik tajam.
Lalu migo melepaskan rangkulannya dari bahu althaf beralih memasuki kelas XI IPA 6, karena memang perjalanan mereka yang sama-sama akan menuju gor sudah setengahnya dan sekarang berada di depan kelas XI IPA 6.
"Mau jemput cewek gue dulu bro, lo duluan aja" migo mendorong bahu kiri althaf tidak kuat namun dorongannya itu seolah-olah mengejek althaf tak lupa senyum miring tercetak di bibir migo.
Althaf tak menghiraukan ucapan migo, ia tetap berjalan lurus menuju tempat tujuannya. Dengan pikiran yang di dominasi oleh satu orang yaitu ailve.
Stress gue mikirin cewek satu. Batin Althaf sambil mengacak rambutnya berharap nama ailve enyah dari pikirannya.
Sesampainya di gor bisikan baga menyambut kedatangan althaf.
"Satria dateng thaf" Althaf mengernyit heran. Pasalnya sudah 2 kali turnament diadakan ia tak melihat satria, ia pun tak mencari tahu kemana satria lagipula tidak terlalu penting baginya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALTEON
Roman pour Adolescents[ R E V I S I ] Update di usahakan setiap malam minggu. Blurb : Penjelasan. Klarifikasi. Itu yang ingin di lakukan oleh seorang Althaf Geon Diorangga. Tapi sayangnya... "Gue gak butuh" bertolak dengan ucapan yang keluar dari mulut sarkas seorang ga...