Chapter 18

1.9K 187 4
                                    

Happy Reading

Sesuai janji, Jun mengajak Wonwoo ke taman bunga sakura. Taman yang menjadi tempat yang sering dikunjungi oleh Wonwoo dulu.

Sekarang mereka sedang berjalan dibawah pepohonan sakura yang mengugurkan bunganya. Tampak estetik

"Won, selain sakura, hal apa lagi yang paling kau sukai?" Wonwoo menoleh kearah Jun lalu menoleh lagi ke depan

"Katak"

Jun hampir ingin muntah. Jun itu phobia pada katak. Tapi ia berusaha kuat.

"Kenapa kau suka katak?"

"Entahlah, dulu saat aku masih kecil, ibuku sering menceritakan kisah seorang pangeran tampan yang dikutuk menjadi katak, dan bila seorang putri mencium katak itu makan dia akan berubah kembali menjadi seorang pangeran tampan" Wonwoo mulai berhayal. Sementara Jun benar benar tak kuat.

"Jun? Kau sakit?"

"Won, aku phobia. Hmp... Katak hehe" jawabnya sambil menyengir

"Oh maaf"

Jun mengangguk maklum. Ia memperhatikan wajah Wonwoo sebentar lalu beralih pada kedai eskrim di sebelah kanannya

"Won, kau mau eskrim?" Tanya Jun sambil menunjuk kedai eskrim dengan jempolnya. Wonwoo mengikuti arah tunjuk Jun

Melihat kedai eskrim, mata Wonwoo bebinar. "Boleh" jawabnya rileks. Mencoba untuk tetap dalam posisi cool

Jun segera menarik Wonwoo dan memesan eskrim. "1 coklat dan 1 vanila"

Penjual eskrim mengangguk dan mengambil 2 cup yang berisi eskrim pesanan Jun

Mereka segera mencari tempat untuk duduk sambil menikmati eskrim mereka.

"Cuaca yang indah ya Wonwoo"

Wonwoo diam. Ia masih menikmati eskrimnya. Manis seperti dirinya. :V

"Oh iya. Cuacanya indah. Sangat berbeda drastis dengan London" jawab Wonwoo seadanya. Arah pandang Jun terfokus pada bibir Wonwoo yang belepotan

Jun segera menggunakan ibu jarinya untuk membersihkan sisa eskrim dibibir Wonwoo. Wonwoo tersenyum berterimakasih.

"Oh ya. Kau bilang sangat berbeda dari London. Berbedanya seperti apa?" Tanya Jun membawa Wonwoo kembali ke pembicaraan

Wonwoo mendengus lalu menatap lurus ke depan. "Di London sangat padat. Disana tidak pernah kudapatkan udara sesejuk udara di Seoul. Tindakan kriminal dimana mana dan satu lagi. Aku benci berbahasa Inggris" jawabnya.

Jun menyenderkan tubuhnya di sandaran kursi. Menatap langit biru yang cerah.

"Sama denganku. Aku lebih suka menetap di Korea ketimbang di China." Ujarnya.

Wonwoo mengangguk. "Terkadang kita merasa tempat kelahiran kita begitu berbeda dengan tempat kita menetap" sambung Jun masih dalam posisi yang sama.

Wonwoo mengangguk setuju. Ia juga merasakan itu sekarang

"Oh ya. Kakakmu itu benar yang menangani operasi Lee Seokmin?"  Wonwoo mengalihkan wajahnya ke Jun lalu mengangguk.

"Ya. Mungkin itulah mengapa ia menyuruhku mengungsi disini" jawab Wonwoo sambil terkekeh.

Jun juga ikut terkekeh. "Kau tau. Aku awalnya tak percaya bahwa kau adiknya. Dunia ini sempit ya haha" Jun tertawa receh. Diikuti Wonwoo

Tiba tiba ponsel Wonwoo berdering. Itu Jisoo.

"Jun, aku permisi ingin mengangkat telfon ini dulu"

"Dari hyungmu?"

Wonwoo mengangguk. Ia segera meninggalkan Jun dan mengangkat panggilan Jisoo.

He So... Pretty! [Meanie]🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang