Chap1 : Pertemuan tak terduga

1.5K 77 15
                                    

"Mengapa aku harus terjebak didalam lingkaran yang membuatku tak bisa apa-apa"
Aghata SN

Sinar matahari menyelinap masuk menembus jendela kamar seseorang. Gadis berusia 18 tahun itu perlahan membuka matanya, ia mencari cari benda persegi panjang miliknya dan berhasil meraihnya. Seketika matanya terbelalak karena melihat jam yang terpapar di atas layar benda tersebut.

"Astagfirullah! Gue telat!!!"

Aghata Sainanda Scarletta, gadis berambut panjang warna coklat dengan kulit putih dan sepasang mata beriris coklat itu berlari lari kecil sambil menuruni anak tangga menuju ruang makan.

"Maaf Bun Nanda udah telat, jadi harus segera berangkat," Nanda melahap roti yang berada di atas meja sambil mengenakan sepatunya.

"Nanda, kan sudah beberapa kali Bunda bilang jangan tidur terlalu larut," ucap Henny yang hanya bisa menggelengkan kepala melihat kelakuan anaknya.

"Hehe... Yaudah Bun Nanda berangkat ya, dah Bunda," pamit Nanda pada bunda nya.

"Iya hati-hati nak."

Setelah mengecup tangan bunda nya, Nanda langsung berlari menuju halte bis dekat rumahnya. Membayangkan bagaimana nasib dirinya setelah sampai disekolah. Pasti ia dihukum habis-habisan.
_

Bel sudah berbunyi dari 20 menit yang lalu. Nanda mempercepat langkahnya menuju kelas IPS1 dengan rasa cemas yang menyelimuti dirinya, hatinya berdesir membayangkan nanti dirinya di marahi guru.

Greekkk

Pintu terbuka, memperlihatkan sosok gadis dengan rambut acak-acakan. Mengusap peluh yang mengalir dari pelipisnya.

"Maaf bu saya terlambat," satu kalimat yang berhasil membuat orang disekitarnya mengarahkan pandangan ke tempat ia berdiri.

"Terlambat? Kamu pikir saya akan membiarkan kamu masuk ke kelas saya?!"

"Ma-maaf bu.. Sa-saya.."

"Sekarang kamu keluar!" belum sempat Nanda menjawab ia sudah di suruh menjalankan hukuman.

Sial, umpat Nanda.

Nanda meneguk saliva nya, kali ini dia benar benar sial. Alhasil sekarang ia berdiri di depan tiang bendera dengan tangan di ujung keningnya.

"Coba kalau tadi gue ngga kesiangan," batin Nanda.

Matahari semakin naik, sudah 30 menit ia berdiri di depan tiang bendera. Banyak keringat yang menetes membasahi badan Nanda. Sedari tadi Nanda sudah menahan agar dirinya tetap kuat untuk ini.

"ugh.. Pusing.. " perlahan penglihatan Nanda kabur, tubuhnya pun seperti susah digerakkan.

Tiba-tiba pandangannya menjadi gelap, tubuhya sudah tidak bisa di tahan lagi dan...

Brukk!!!

-

"Ini dimana?"

Nanda beberapa kali mengerjapkan mata, merasakan sedikit pusing dikepalanya. Ia sadar dengan kejadian beberapa jam lalu dan tahu kalau sekarang berada di UKS.

"Syukurlah lo udah bangun Nan, ini diminum dulu," ucap perempuan bertubuh mungil yang sedari tadi menunggu di samping ranjang Nanda. Dia adalah sahabat Nanda.

"Iyaa Sher, makasih."

"Jadi tadi lo dapat hukuman dari guru MTK dan jadi begini?" tanya Sherlyn menginterogasi.

KEENAN MEGHANTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang