"Ingin belajar mencintai tapi mengapa harus tersakiti?"
Aghata SNBrukk!!!
Jatuh.
Nanda jatuh setelah menabrak orang di depannya dan buku yang dipegangnya tadi jadi berserakan diatas lantai.
"Lo gapapa?" kata seorang pria yang ditabrak Nanda tadi, sambil memungut buku-buku milik Nanda.
"Iya gapapa kok, maaf ya saya ngga liat jalan tadi," jawab Nanda yang masih memungut buku-buku nya juga.
Setelah selesai memungut, Nanda dan Pria tersebut berdiri dan saling menatap satu sama lain.
"Lho? Lo Aghata kan? Anak kelas IPS1?" kata Pria tersebut sambil menyerahkan buku milik Nanda.
"Lah iya, lo siapa ya?" tanya Nanda mengernyitkan keningnya.
"Nama gue Revando, panggil aja Revan. Anak kelas IPA1," kata Revan memperkenalkan diri.
"Ohh kita satu sekolah ternyata, kok lo bisa kenal gue?" tanya Nanda kebingungan.
"Kenal lah, masa gue ga kenal ama orang yang pingsan pas dihukum gara- gara kesiangan," Revan tersenyum kecil.
"Hah? Apaandah? Kok dia tau gue pingsan? Jadi waktu itu dia yang nolongin gue ya?" Nanda bertanya-tanya dalam hatinya.
"Bukan gue kok yang waktu itu bawa lo ke UKS," Revan seakan mengetahui isi kepala Nanda.
"Kalo bukan lo, terus siapa?"
Nanda benar-benar penasaran dari awal siapa yang rela menggendong tubuh yang amat berat ini sampai UKS hari itu. Ia tadinya juga mengira digendong dengan guru atau petugas PMR.
"Yang gendong lo itu si-"
"Nanda..!"
Belum sempat Revan menjawab, Sherlyn datang memanggil dan menghampiri Nanda yang sedang berbicara dengan Revan.
"Lho Revan? Lo Revan kan? Anak rombongannya si Keenan?" Sherlyn sangat antusias saat melihat Revan.
"Ehh iya gue Revan."
"Lo kenal sama Revan Sher?" tanya Nanda dengan muka polosnya.
"Yaampun Nandaa siapa sih yang ga kenal Revando Arya Gintama. Dia itu salah satu mostwanted tau di sekolah kita dan muka nya itu gan..." cerocos Sherlyn panjang lebar pada Nanda, dan seketika langsung berhenti saat menyadari dirinya berlebihan.
"Bejir keceplosan ni mulut," wajah Sherlyn merah padam.
Nanda menyikut pelan tubuh Sherlyn ikutan malu atas perkataan sahabatnya itu, "eling Sher, sia kunaon anying."
"I-iya Nan, sorry gue offside," jawab Sherlyn pelan.
"Hahaha, lo lucu juga ya," Revan terkekeh. "Eh iya btw gue harus balik nih, ada urusan mendadak," sambungnya.
"Iya gapapa kok." Nanda mengangguk kecil.
"Yaudah gue balik ya, bye Nanda bye Sherlyn, see you next time," kata Revan melambaikan tangan dan meninggalkan toko buku tersebut.
"Woy Sher! Ciaelah malu malu kambing lo? Hahaha," ledek Nanda.
"Apasih lo, gue pukul ni ya," Sherlyn memalingkan wajahnya malu.
"Aw takut. Pipi lo tuh merah kayak tas tinky winky hahahaha," tawa Nanda semakin jadi.
"Sialan. Dah yuk ah balik kita makan seblak," kata Sherlyn sambil meninggalkan Nanda yang masih cekikikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEENAN MEGHANTARA
Teen FictionKeenan Alvaro Meghantara Salah satu most wanted di SMA Trisakti. Pria dingin misterius yang menyimpan banyak rahasia dan sangat dikagumi oleh kaum hawa karena sosoknya yang mendekati kata SEMPURNA. Hidupnya berubah 180° semenjak dirinya harus meneri...