Chap16 : Khilaf

404 17 12
                                    

kend adegan 18+
Harap bijak dalam membaca.
Happy reading^^

~~~

Nanda sangat terkejut melihat pria yang dinantikan pulang dengan keadaan sangat berantakan. Pakaian acak-acakan, bau alkohol yang begitu menyengat ditubuhnya, dan tak sadarkan diri akibat mabuk parah.

Apa yang terjadi pada Keenan? Nanda bertanya-tanya pada dirinya. Ingin menanyakan alasannya pun Nanda masih ragu, privasi.

Tentu saja setelah bertemu dengan Alfin, Nanda langsung saja menjelaskan hubungannya dengan Keenan yang sebenarnya. Raut muka Alfin nampak begitu tersentak. Alfin berkali-kali bertanya apakah Nanda serius dengan penjelasannya? Tentu saja Alfin!

Setelah bersusah payah membopong tubuh Keenan ke kamarnya di lantai dua, Nanda dan Alfin kini berada di halaman depan rumah Keenan.

Nanda mengantar pria itu, menunggu sampai jemputannya datang. Yup, Alfin datang memakai mygobil Keenan, sedangkan mobilnya ditinggal di tempat klub.

"Alfin makasih ya, udah mau anter Keenan," ucap Nanda tersenyum simpul.

"Iya sama-sama, lagian Keenan kan juga sahabat gue."

"Maaf ya udah ngerepotin lo," tutur Nanda dengan wajah tak enak.

"Yaelah santai aja lagi. Gue juga udah biasa punya monyet nyusahin macem Keenan."

Nanda terkekeh mendengar celetukan lucu dari Alfin.

"Nanda?" panggil Alfin.

"Kenapa?"

Sebenarnya Alfin sudah menduga bahwa masalah kali ini adalah terungkapnya hubungan rahasia Revan dan Vanya selama ini. Alfin sudah lebih dulu mengetahui tentang Revan dan Vanya jauh sebelum Keenan.

Dirombongannya memang terdiri dari 4 orang. Meskipun begitu, Alfin adalah yang paling dekat dengan Revan. Bukan hal asing lagi jika Alfin mengetahui hubungan Revan dan Vanya yang sebenarnya.

Alfin tidak membela pihak siapapun. Dirinya berpikir netral, tidak ada yang salah disini. Keenan maupun Revan adalah sahabatnya, mereka berdua orang baik. Hanya saja... Takdir yang sedikit mempermainkan kehidupan mereka.

Bingung antara iya atau tidak untuk memberitahu masalah ini kepada Nanda. Alfin tampak berpikir, haruskah Nanda tahu darinya?

"Alfin?"

"E-ehh iyaa apa Nan?" panggilan Nanda sukses membuat Alfin tersadar dari lamunannya.

"Lah kok balik nanya? Tadi lo manggil gue, eh malah bengong, gue kira kesurupan," kata Nanda, yang dibalas cengiran khas milik Alfin.

"Gue cuma harap, hubungan persahabatan gue nggak putus. Cuma mereka bertiga yang bisa bikin gue bahagia," lirih Alfin, membayangkan habis ini pasti persahabatannya akan hancur.

"Maksud lo?" tanya Nanda tak mengerti arah pembicaraan Alfin.

"Nan, sebagai calon istrinya Keenan lo harus tau ini," Alfin membulatkan tekad untuk memberitahu Nanda apa yang sebenarnya terjadi.

"Sebenernya Keen-"

Tiinn Tiinn

Mobil berwarna merah berhenti tepat didepan mereka. Kata-kata Alfin terpotong begitu saja, saat jemputannya sudah datang.

"Nan, kayaknya gue mesti pamit sekarang deh."

Alfin langsung berdiri mengambil langkah untuk bergegas menuju mobil.

KEENAN MEGHANTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang