Chap10 : Siapa dia?

404 23 4
                                    

Para siswa pun berpencar ke asalnya masing-masing setelah mendengar bel pulang yang indah itu. Sekolah sudah mulai sepi. Hanya anak-anak yang menjalankan ekstrakurikuler atau kerja kelompok yang masih singgah disana.

Gadis itu masih duduk manis di bangku kelas XII IPS1, dengan buku-buku yang terbuka dan earphone yang terhubung di handphone miliknya.

Ia memilih singgah sebentar untuk mengerjakan PR disini supaya nanti dirumah ia tidak perlu memikirkannya lagi. Tangannya tak berhenti mencoret jawaban pada kertas bukunya.

"Istilah lain untuk masyarakat multikultural adalah.. Eumm," Nanda berpikir sejenak.

"Masyarakat Pluralistik!" sambungnya menuliskan jawabannya di kolom jawaban.

Akhirnya Nanda selesai mengerjakan soal terakhir, ia melihat ke arah jam tangannya, sudah pukul 3 sore.

Biasanya Nanda selalu ditemani Sherlyn mengerjakan PR sebelum pulang. Namun hari ini Sherlyn tidak bisa karena ada urusan katannya.

"Yahh balik sendiri dong gue?"

Peralatan yang tadinya berserakan dimeja telah dibereskan dan dimasukkan kedalam tas berwarna biru laut. Kini saatnya Nanda pergi meninggalkan sekolahnya bergegas untuk pulang.

Ketika sedang berjalan menuju gerbang Sekolah, Nanda tak sengaja menangkap sosok wanita yang sedang terlihat menunggu di area parkir. Sepertinya ia habis dari arah cafe dekat sekolah.

Wanita tersebut tengah bersandar di mobil berwarna putih. Samar-samar memang, tapi Nanda dapat mengetahui itu siapa.

"Sherlyn?"

Nanda perlahan mendekati area parkir, ingin mengetahui sedang apa sahabatnya disana. Seingat Nanda, Sherlyn sudah pulang dari awal karena ada urusan.

"Ngapain dia disitu? Gue samperin aja kali ya," batin Nanda.

Ketika hendak melangkahkan kakinya untuk menghampiri Sherlyn, niatnya terurung melihat pria yang baru saja datang menghampiri Sherlyn. Pria itu tampak bercengkrama akrab dengan sahabatnya itu.

"Itu siapa sih, mana ngga terlalu keliatan lagi," Nanda mengendap-endap mencoba mencari tahu siapa pria yang bersama Sherlyn.

Pria itu membelakangi Nanda, sehingga susah bagi Nanda untuk mengenalinya. Seragam yang dikenakan juga sama, berarti dia adalah anak SMA Trisakti.

Akhirnya Sherlyn keburu masuk kedalam mobil bersama dengan pria itu. Nanda berdecak kesal, mengapa susah sekali ingin melihat siapa pria itu. Lebih kesalnya lagi Sherlyn tidak memberitahu soal ini kepada Nanda.

"Kurang ajar lo Sher ngga ngasih tau gue kalo deket sama cowok, sebenernya gue sahabat lo apa bukan sih." Nanda menggerutu sebal, Sherlyn benar-benar hutang penjelasan padanya.
_

Hari sudah menjelang petang, Keenan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju rumah Vanya. Yahh pria itu kini sedang mengantar gadisnya untuk pulang.

Mobil berwarna abu-abu itu berhenti tepat didepan rumah sang gadis. Keenan menjadi banyak diamnya. Dimobil pun bicara hanya seperlunya.

"Makasih ya sayang udah nganterin aku," ucap gadis itu, sambil membuka sealtbet nya.

Pria itu hanya diam sambil mengangguk kecil. Sedari tadi Vanya sudah memperhatikan gerak-gerik Keenan. Ada yang tidak beres, pikirnya.

"Sayang? Kamu kenapa? Ada yang lagi dipikirin ya? Tell me baby," tangan Vanya mengusap pipi Keenan lembut.

Keenan menoleh, terkejut karena Vanya dengan sangat mudah membaca gerak-geriknya. Keenan meraih tangan Vanya menggengamnya erat.

"Ngga kok sayang, maaf ya bikin kamu jadi khawatir." Keenan tersenyum simpul.

KEENAN MEGHANTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang