chapter 4

533 75 7
                                    

Sowon pov

Hari ini benar benar hari yang sangat menyebalkan bagiku.
pagi pagi sekali aku harus terganggu dengan kedatangan Chanyeol yang terus menerus memaksaku untuk berangkat bersama. Bahkan Chanyeol sampai mengikutiku kemanapun aku pergi.

" bisakah kau berhenti mengikutiku? " ucapku karena terlalu jengah dengan kelakuannya.

" tapi kau harus berangkat denganku...kumohon...anggap saja ini yang terakhir " ia memohon dengan wajah memelas, sebenarnya aku tidak tega, tapi mau bagaimana lagi aku sudah terlanjur kecewa dengan Chanyeol.

" Tidak!! " aku menekankan kata kataku terlihat raut kecewa dari wajahnya.

" sudahlah sayang, kasihan Chanyeol, lihatlah dia pasti lelah membujukmu " entah sejak kapan mama berdiri disana.
Aku menatap mama lalu beralih menatap Chanyeol yang tersenyum idiot.

" bukankah kau sudah dijodohkan dengan rose sunbae? Harusnya kau menjemputnya bukan aku " kulihat ekspresi wajah mama yang menunjukkan raut kebingungan.
Sedangkan Chanyeol, ia menundukkan kepalanya namun sedetik kemudian ia kembali mendongakkan kepalanya lalu menatap tajam kearahku. Seketika jantungku berdetak dengan kuat ketika Chanyeol mulai mendekatkan wajahnya ke wajahku.

" sudah ku bilang aku tak mencintainya, aku hanya mencintaimu, itu semua kemauan orang tuaku. Apa perlu aku membunuh orang tuaku dan membatalkan perjodohan ini, agar kau percaya padaku " Chanyeol berkata dengan nada berbisik tepat didepan wajahku bahkan hidung kami saling bersentuhan. Nafasnya begitu terasa sampai sampai aku harus menahan nafasku dan berusaha menormalkan jantungku yang terus berdetak dengan kuat.

" cukup!!! "
Huft..akhirnya aku bisa bernafas dengan lega,, ketika mama berhasil mendorong tubuh Chanyeol agar menjauh dariku.

" apa benar kau sudah dijodohkan? "Tanya mama dan dibalas anggukan kepala oleh Chanyeol.

" lebih baik kau turuti perintah orang tuamu chan, lupakan Sowon, kau harus membuka hatimu untuk wanita itu walaupun itu akan sulit untukmu tapi kau harus mencobanya "
Mama menggenggam pundak Chanyeol.

" aku tidak mau tante, aku mencintai Sowon, aku akan melakukan apapun agar Sowon menjadi milikku."

" itu bukan cinta chan!! Kau terobsesi!! Lupakan perasaanmu pada Sowon kau hanya akan melukai hatinya!! " aku kaget ketika mama menaikkan nada bicaranya.

" aku tahu!! Tapi aku tidak bisa, tolong beri aku kesempatan sekali lagi, aku akan memperbaiki semuanya. Kumohon.. " mohon Chanyeol, ia mulai menangis sambil menggenggam tangan mamaku.

" jangan sakiti perasaan orang tuamu chan, apa yang dilakukan orang tuamu itu mungkin yang terbaik untukmu. Sekarang kau berangkatlah biarkan Sowon berangkat diantar supir  "

Mataku mulai berair bahkan tenggorokanku terasa tercekat. Aku terus berusaha agar tidak menangis. Kulihat Chanyeol yang mulai melangkahkan kakinya dengan gontai keluar rumah.

Mataku terus menatap punggungnya hingga ia menghilang dibalik pintu. Aku sudah tidak kuat, kini aku benar-benar menangis, mama yang melihatku menangis langsung memelukku erat.

Hatiku tidak bisa berbohong, masih tertulis dengan jelas nama Chanyeol disana. Namun sebuah kenyataan memaksaku untuk menghapus sedikit demi sedikit kenangan indah yang telah kita lalui selama satu tahun bersama-sama.

" Ma...hiks..hiks.." tangisanku semakin pecah dipelukan mamaku

" sudah...tidak apa, mama tau kau juga masih mencintai Chanyeol, tapi cobalah untuk melupakannya " Mama mengelus kepalaku lembut, sangat nyaman berada dipelukannya, hangat dan menenangkan.

No More Dream [ Tahap Revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang