Suasana canggung kini menyelimuti kedua manusia berbeda kelamin yang kini tengah duduk disebuah cafe. Tak ada satupun yang berniat membuka pembicaraan terlebih dahulu.
Kim sowon dan park jimin, kedua orang itu diam sambil menyibukkan diri dengan kegiatan masing-masing, jimin sibuk dengan ponselnya, sedangkan sowon sibuk mengaduk aduk segelas kopi miliknya dan tak ada niat untuk meminum kopi tersebut, niat awalnya untuk bertanya pada jimin perihal perjodohan mereka pun lenyap karena berganti dengan rasa canggung yang datang secara tiba tiba tatkala ia sudah berhadapan dengan jimin.
" kalau tak ada yang perlu dibicarakan, aku akan pulang, kau hanya membuang waktuku " jimin menatap sowon datar sambil memasukkan ponselnya kedalam saku celana dan berniat untuk pulang.
Sowon segera menahan tangan jimin agar tidak pergi." A...ada yang perlu aku bicarakan padamu perihal--- "
" perjodohan kita,, a...apa kau...menerimanya? " akhirnya sowon mengatakannya walaupun dengan gugup.Jimin menaikkan alisnya sebelah, seolah berkata" kenapa? ".
" E..em kau tak perlu menerimanya kalau kau tak mau, kau boleh menolaknya, lagipula kau mana mungkin menyukaiku kan? Kita belum lama kenal jadi...jangan paksakan "
" kau menyuruhku untuk menolaknya? " tanya jimin, sowon mengangguk tapi kemudian menggeleng.
"Ah...itu..bu..bukan aku menyuruhmu menolaknya tapi... Eumm,, gimana ya...aish...itu kalau kau tidak mau,, tapi terserah kau saja lah " sowon menjawab nya dengan sedikit terbata-bata tapi pada kalimat terakhirnya dia ucapkan dengan begitu cepat. Jimin tak merespon ucapan sowon, ia hanya menatap sowon tanpa ekspresi, sedangkan yang ditatap kini semakin menciut.
" kenapa? Jangan menatapku seperti itu "Tanya sowon lirih.
Perlahan jimin mendekatkan wajahnya pada sowon, dengan suara pelan jimin mengucapkan kalimat yang membuat jantung sowon seketika berhenti." kau kira aku akan mengikuti kemauanmu untuk tak menerima perjodohan ini? Kau harus ingat,, aku tak akan pernah mengecewakan orang tuaku, persiapkan dirimu, karena kau akan menjadi milikku " setelah mengatakannya jimin pergi meninggalkan sowon yang tengah sibuk dengan pikirannya.
" apa artinya tadi? Aish...kenapa juga dengan jantungku, sialan! Bisa bisanya dia berbicara seperti itu " sowon menepuk nepuk pelan dadanya, matanya tak lepas dari sosok jimin yang lama kelamaan hilang dibalik pintu cafe.
###
Sowon kini telah sampai dirumah, dengan muka lemas dan lesu ia berjalan menuju dapur untuk mengambil air minum,, tenggorokannya terasa seperti dilanda kemarau, sehingga tak membutuhkan waktu lama untuk sowon menghabiskan satu gelas penuh air dingin.
Satu pertannyaan dari mamanya membuat sowon harus mengalihkan perhatiannya kepada sang mama yang kini tengah duduk sambil memotong buah apel.
" tumben pulangnya sorean, ada apa?"
" emmm, tadi ada urusan, jadi pulangnya agak sorean " jawabnya seraya duduk disebelah sang mama.
" ohh,, sayang, besok kita akan menghadiri acara makan malam bersama keluarga tuan park, kamu akan dikenalkan dengan calon kamu, dan membahas bagaimana kedepannya, persiapkan dirimu sayang, mama yakin kamu anak yang kuat dan penurut, jangan mengecewakan papa sama mama ya.. " Mama sowon mengusap lembut surai panjang putri semata wayangnya.
Sowon hanya tersenyum menanggapi perkataan sang mama, ia teringat apa yang jimin katakan tadi ' aku tak akan pernah mengecewakan orang tuaku ' kalimat itu beberapa kali sowon ucapkan dalam hatinya,, diri sowon memang ingin menolaknya tapi dalam hati ia masih berusaha untuk menerimanya, karena menurut sowon kebahagiaan orang tuannya lah yang paling utama, kini sowon akan berusaha untuk menghilangkan ego nya sendiri demi mereka. Jungkook,,, mungkin sowon akan berbicara jujur kepadanya dan meminta pengertian darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
No More Dream [ Tahap Revisi ]
Fanfiction" mempertahankanmu adalah suatu keharusan bagiku "~~ VMinKookChan X Sowon