"Saat lo ngelewatin hari yang buruk. Tetap optimis dan berfikir bahwa semua akan baik-baik saja."
~
'Dear A,
Maksud lo apa?'
"Jangan jadi seorang pembantu diantara para raja Eunhee. Karena lo terlalu mulia buat jadi pembantu." Jelas Aaron sedikit menekankan perkataannya.
Eunhee langsung beranjak pergi dari kantin. Ia tak percaya Aaron berpikiran seperti itu terhadapnya. Ia kira, Aaron beda dari yang lain. Tapi nyatanya sama saja.
Sesampainya di kelas, puluhan tatapan murid pun menghujamnya terus menerus. Memberikan tatapan jijik, kasihan, benci, dan lain sebagainya.
Eunhee duduk di bangkunya lalu menenggelamkan wajah dibalik tangan.
'Gue benci kekurangan gue ini. Karena satu kekurangan aja, hidup gue udah berasa kayak neraka. Semuanya hancur.' Jerit Eunhee dalam hati.
Tepat setelah itu, Jungkook memasuki kelas dan mendapati Eunhee tengah menangis. Jungkook mendekatinya, ia menatapnya.
'Apa selama ini gue terlalu berlebihan ke dia?'
"Eunhee." Panggil Jungkook.
Tapi Eunhee sama sekali tak merespons. Sedangkan tatapan-tatapan murid yang terasa masih senantiasa tertuju kepada mereka. Seolah mempertanyakan apa yang akan terjadi selanjutnya.
Melihat tak ada respons dari Eunhee, Jungkook menarik lengannya berniat mengajaknya pergi.
Eunhee bersikeras menolak. Tapi Jungkook sangat memaksa hingga akhirnya ia pasrah mengikuti Jungkook kemanapun ia membawa Eunhee pergi.
Beberapa menit kemudian, mereka berdua sampai ke sebuah tempat.
Taman yang sangat indah, hijau, dan bersih. Begitu memanjakan mata bagi siapa saja yang melihatnya.
Jungkook mengajak Eunhee duduk di sebuah bangku.
"Sorry.."
Eunhee menatap Jungkook.
"Sorry karena selama ini gue kasar banget sama lo."
Eunhee mengerjapkan matanya berulang kali. Memastikan dia tidak berhalusinasi. Memastikan bahwa Jungkook benar-benar mengatakannya.
Minta maaf.
"Gue pengen nanya." Kata Jungkook.
Eunhee memiringkan kepalanya seolah berkata 'apa?'
"Boneka kelinci kemaren.."
"Lo dapet darimana?"
Satu pertanyaan yang membuat lidah Eunhee sangat kelu untuk menjawab.
Eunhee hanya diam. Hingga akhirnya Jungkook bertanya lagi.
"Trus Junghee siapa?"
"Kenapa lo ngasih boneka yang udah buluk begitu ke gue?"
Eunhee masih tersudut. Ia ingin menjawab, tapi ia tak mampu menjawab dan tak boleh menjawab.
'Jungkook.. jangan tanya hal itu ke gue. Gue gak mau nyakitin lo lagi untuk yang kedua kalinya.' Batin Eunhee sambil memejamkan mata dan menggelengkan kepalanya.
"Apa ada sesuatu yang gak gue ketahui?" Tanya Jungkook masih penasaran. Eunhee sekali lagi menggeleng.
"Hah.. oke. Kalo sesusah itu buat lo bicara. Gue gak akan maksa lo." Pasrah Jungkook pada akhirnya.
Eunhee kini bisa bernapas lega.
Lama mereka berdua terdiam.
"Gue denger lo mau ikut lomba taekwondo mewakili SMA Jaeson." Kata Jungkook memecah keheningan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear J
Genç Kurgu❝Ini untuk kamu, Mr. J. Si dingin dari kutub utara❞ ~ Menjadi laki-laki tampan yang dikelilingi popularitas tak menjamin kehidupan yang bahagia. Ketika seorang Jeon Jungkook, laki-laki tampan sempurna yang hampir tak memiliki kekurangan ini, bertemu...
