Junhoe

1K 83 21
                                    

Terimakasih buat semuanya yang udah baca,vote dan komentar di chapter sebelumnya 🤗

Happy reading

Author POV

"Hoaaammm"Yunhyeong baru saja bangun dari tidurnya.

Tok

Tok

Tok

Ceklek

"Sayang apa kau sudah bangun?"tanya nyonya Park setelah membuka pintu.
"Sudah bun,aku mau mandi dulu"ucap Yunhyeong lalu beranjak menuju ke kamar mandi.
"Nanti siang antar makanan untuk Junhoe ke kantornya ya"perintah nyonya Park.
"Bunda saja,aku ada janji dengan Jinhwan siang nanti"Yunhyeong mencoba menolak,karena dia masih merasa malu untuk bertemu Junhoe setelah kejadian kemarin malam.
"Kau kan tunangannya,lagipula hanya sebentar,Jinhwan pasti mengerti jika kau telat bertemu dengannya nanti"bujuk nyonya Park.
"Urusanku dengan Jinhwan lebih penting bun daripada harus mengantar makanan untuk Junhoe,jadi bunda saja"tolak Yunhyeong sekali lagi.
"Hikss..hikss..bunda tidak mengerti kenapa melahirkan anak yang tidak penurut sepertimu,padahal bunda sudah mengurusmu dari kecil dengan baik,tapi apa balasanmu sekarang seperti ini?bunda hanya menyuruhmu mengantar makanan untuk calon suamimu tapi kau malah mementingkan temanmu"ucap nyonya Park panjang lebar dengan terisak-isak.
"Bunda jangan begitu,lagipula ini hanya masalah makanan,tidak perlu berlebihan begini"ucap Yunhyeong memeluk nyonya Park.
"Menurutmu ini berlebihan?orang tua menangis karena anaknya tidak menurut itu berlebihan?tega sekali kau"ucap nyonya Park sambil terus menangis.
"Baiklah aku akan jadi anak penurut tapi bunda jangan menangis seperti ini lagi,ini membuatku sakit"ucap Yunhyeong khawatir lalu mengusap air mata nyonya Park.
"Benarkah?kalo begitu kau mau mengantar makanan untuk Junhoe?"ucap nyonya Park tersenyum.
"Tentu"ucap Yunhyeong lalu memeluk nyonya Park lagi.

"Ternyata bakat aktingku masih bagus"batin nyonya Park lalu tersenyum penuh kemenangan. 'heh emak2'

"Ya sudah bunda mau masak makanannya dulu,dan kau mandilah"ucap nyonya Park lalu pergi ke dapur.


Yunhyeong POV

Jika saja bunda tidak menangis dan berkata-kata seperti tadi pagi,aku tidak mau mengantarkan makanan ini.
Aku sudah berada di depan resepsionis dengan membawa satu plastik sedang berisi kotak makanan.

"Maaf nonna mau bertemu siapa?"tanya resepsionis.
"Apa aku bisa bertemu dengan tuan Goo Junhoe?"tanyaku
"Sudah membuat janji?"tanyanya lagi.
"Bilang saja Song Yunhyeong ingin bertemu"
"Baiklah tunggu sebentar"ucapnya lalu melakukan panggilan.
"Maaf tapi sepertinya tuan Goo Junhoe sedang tidak berada di ruangannya nonna,apa mau menitipkan pesan?"tanyanya.

Bunda sudah bilang makanan ini harus sampai ditangan Junhoe dengan selamat dan mengambil foto bersamanya sebagai bukti.
Bunda sangat berlebihan.
"Mmm apa kau bisa menunjukan dimana ruangannya?aku akan menunggunya disana"ucapku,aku tidak mau bunda menangis lagi gara2 aku tidak menurutinya.
"Mari saya antar"ucapnya lalu menunjukan letak kantor Junhoe .

"Ini nonna ruangannya,silahkan masuk,saya permisi dulu"ucapnya lalu pergi meninggalkanku didepan pintu berwarna coklat bergaya modern.

Tok

Tok

Tok

"Bolehkah aku masuk"ucapku dari balik pintu, berarti benar Junhoe tidak ada.

Ceklek

Setelah pintu terbuka ruangannya kosong tidak ada siapapun disana, berarti benar Junhoe tidak ada disini sekarang.
"lalu kemana dia?apa mungkin sedang makan siang diluar?tapi ini belum waktunya makan siang"gumamku sambil melihat jam yang melingkar di tanganku.
Lalu aku menuju kesebuah sofa besar dan duduk disana.
"Mungkin dia akan segera kembali"gumamku lalu memainkan ponsel untuk mengusir kejenuhan.

Tapi tiba-tiba ada suara langkah dari belakang tempatku duduk dan setelah aku melihatnya ternyata itu Junhoe yang baru saja keluar dari sebuah ruangan yang akupun tidak menyadari jika ada ruangan didalam ruangan 'hah?'.
"Eh jun...."ucapanku tertahan ketika melihat wanita cantik dibelakang Junhoe yang juga keluar dari ruangan yang sama.
"Permisi tuan saya akan kembali bekerja"ucapnya lalu pergi begitu saja tanpa menghiraukan keberadaan ku.
"Ada apa kau kesini?"ucap Junhoe berjalan menuju meja kerjanya seraya merapikan bajunya yang sedikit berantakan."Sebenarnya apa yang dia lakukan dengan wanita tadi di dalam?"batinku.
Pikiranku tidak bisa berpikir jernih sekarang,otakku diisi dengan hal-hal aneh tentang Junhoe dan wanita tadi.
"Jawab,kenapa diam saja"tanya Junhoe lagi.
"Aku hanya ingin mengantarkan makan siang ini"ucapku menghampirinya dengan membawa makanan tadi.
"Perhatian sekali kau"ucapnya lalu tersenyum.
"Bunda yang menyuruhku"ucapku lalu mengambil selca bersama Junhoe.
"Heyy apa yang kau lakukan"ucap Junhoe kaget karena aku tiba-tiba saja mengambil foto bersamanya.
"Ini juga bunda yang menyuruhku"lalu langsung mengirimkan foto tadi ke bunda.

"Apa aku boleh menanyakan sesuatu?"tanyaku pada Junhoe yang kini sedang mulai memakan makan siangnya.
"Menanyakan apa?"lalu menatapku yang berada didepannya.
"Apa yang kau lakukan dengan wanita tadi?dan siapa dia?"aku menanyakan ini hanya sekedar penasaran.
"Dia sekertaris ku"jawabnya lalu kembali fokus pada makanan dihadapannya.
"Lalu?"
"Lalu apa?"Junhoe malah balik bertanya.
"Lalu apa yang kalian lakukan tadi dituangkan itu?"ucapku sedikit kesal karena dia tidak menjawab pertanyaanku.
"Kau tidak perlu tahu"jawabnya datar.
"Aku ini tunanganmu tuan Goo Junhoe,apa kau lupa?"
"Tidak,aku tidak lupa"
"Menyebalkan"ucapku lalu pergi dari hadapannya.
Tapi dia tidak menahanku sama sekali, berterimakasih pun tidak.

Jujur aku merasa tidak dihargai karena sikapnya yang begitu acuh padaku padahal aku sebentar lagi menjadi istirnya.
Eh tunggu....Apa aku sedang berharap untuk benar-benar menjadi istrinya?
"Tidak,aku tidak mengharapkannya sekarang"gumamku.
Tapi karena penasaran siapa wanita tadi aku mencoba bertanya pada resepsionis yang tadi mengantarku.

"Apa kau tau wanita berambut pirang dengan badan yang cukup tinggi dan wajahnya tidak seperti orang Korea yang bekerja disini?"tanyaku
"Itu sekertaris tuan Goo Junhoe nonna dia memang bukan orang Korea"ucapnya.
"Apa dia sangat dekat dengan Junhoe?"
"Sepertinya seperti itu karena dia sudah lumayan lama bekerja bersama tuan Goo Junhoe"
"Baiklah terimakasih"
"Iya sama-sama nonna"





Diperjalanan pulang aku tidak bisa berhenti memikirkan siapa wanita itu dan kenapa aku sangat ingin tau???





TBC
Cerita yang aku buat sepertinya terlalu banyak percakapan tapi y udahlah ya aku masih perlu belajar😶

Terimakasih 🤗

model "Yunjun" EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang