Bab XIX ~ Dating with a old Man

114 6 0
                                    


Pagi di akhir pekan, rumah sudah ramai karena di datangi oleh Ge dan Albert yang akan mempersiapkan panggangan untuk acara makan siang. Sebenarnya sedikit menyesal karena tidak bisa ikut apalagi bisa berdekatan dengan Ge tapi ya sudahlah semua demi rencana pembasmian Julian Shard.

" Kau mau kemana sudah rapi begini?"

" Aku ada kencan."

" Kencan?" itu bukan suara lilianne tapi suara Ge yang terdengar seperti keheranan.

" Sekarang kau sudah dewasa ya.."

" Li..kenapa kau baru sadar hah?"ucapku dengan tersenyum,Lilianne tersenyum

" Baguslah" ujar Albert

" Aku pergi dulu..kuharap aku mendapatkan kencan panas hari ini.." kataku sengaja mengedipkan mata kepada lilianne yang tengah tertawa geli.

Sebenarnya ini hanya ujian bagi seorang georgio apakah dia cemburu atau tidak,meski harus kuakui tindakanku ini sangat kekanak-kanakan.Terkadang Cinta menyebabkan kita kekanak-kanakan.

Begitu memasuki mobilku, yang sama sekali tidak mau jalan karena mogok. Terpaksa aku harus kembali untuk meminjam mobil.

" Kenapa kau kembali?" tanya Albert dengan ketus dan aku mengabaikannya seperti biasa.

" Li..bisakah kau meminjamiku mobil? Kurasa mobilku perlu diperbaiki."

" Itu pertanda kau tidak boleh pergi dan seharusnya laki-laki itu yang menjemputmu bukan kau yang datang kesana."

" Kau seperti orang yang cemburu Ge " goda lilianne " Hati-hati di jalan" melemparkan kuncinya lalu kutangkap..

" Bye semua semoga lunch kalian menyenangkan." Aku sengaja menekankan di akhir kalimat.

Aku melihat Ge cemberut dan akan mengejarku sebelum si Albert menahannya. Sialan..

Well-kencan makan siang ini begitu semarak dengan hadirnya Carlos yang asyik bercerita tentang rumah barunya dan tentang bahagianya dia mempunyai kamar baru.

" Aunty..Aunty Lana mau menikah denganku?"

" Carlos.."sergah sang mama

" Memang menikah itu apa ?"

" Menikah berarti aunty selalu temenin Alos, aunty main sama Alos terus. Alos mau bareng aunty Lana."

" Kenapa Carlos mau ditemenin Aunty Lana?"

" Aunty Lana baik mau ngasih permen ke temen-temen yang nyanyi di jalan, Alos juga mau punya temen Cantik."

" Memangnya Aunty Cantik ?" Carlos mengangguk dengan penuh antusias.

" Carlos pingin kamarnya di cat warna apa?"

" Hijau..Alos mau warna hijau Ma.."

" Iya" sayang ucap mamanya sambil mengusap kepala anaknya perlahan.

" Pesonamu luar biasa Lana hingga anak seperti Alospun terpesona." Aku terkekeh mendengar ucapnnya.

" Kau yakin akan pindah?"

" Iya..sebenarnya aku tak ingin meninggalkan steve sendiri tapi tempat kerjaku terlalu jauh dari sini. Aku mengkhawatirkan orang tua ini."

" Kau ini..sudah berapa kali aku katakan kalau aku bisa menjaga diriku sendiri,kau hanya harus memikirkan hidupmu dan Carlos dan kau harus mencari pemuda yang baik untuk menjadi suamimu. kau ini masih muda."

" Jika aku mempunyai waktu aku akan memantau orang tua ini."

" Senang rasanya jika ada dua orang gadis cantik yang perhatian padaku. By the way Lana aku sudah melakukan yang kau inginkan."

" Terima kasih."

" Sekarang kau bisa bernafas lega dan tak perlu khawatir lagi." Aku mengangguk dan memeluknya.


The Cherrys~Book of EmmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang