Aku sedang berjalan menuju ruangan Mr. Shard yang dengan gilanya menyuruhku datang saat makan siang saat aku melupakan makan malam dan sarapanku. Saat aku mengetuk pintu,dia langsung menyuruhku masuk.
" Ada kepentingan apa Anda memintaku kemari?"
" Duduklah dulu. Kau mau minum apa?"
" Tidak sir,tolong intinya saja sir karena saya masih ada urusan lagi."
" Jangan panggil sir saat kita sedang berdua. Kau tidak mengenalku emma?"
" Anda dosen saya selama masih berada di wilayah kampus saya tidak bisa memanggil Anda dengan nama saja. Maaf..sepertinya kita tidak pernah bertemu sebelumnya sir"
" Benarkah? Kau masih sering ke Club ..."
" Sepertinya tidak ada lagi hal penting yang akan Anda katakan jadi saya permisi."
" Tunggu Emm, atau aku harus memanggilmu Lana."
" Apa yang kau inginkan dariku?"
" Kau..sejak malam itu aku tidak bisa berhenti memikirkanmu. Aku mencarimu seperti orang gila dan saat aku mulai lelah kau hadir dengan nama yang berbeda." dia mulai berjalan pelan mendekatiku
" Stop,bukankah disini tidak boleh ada hubungan antara dosen dan mahasiswanya?"
" Ya tapi kau tidak perlu memikirkan itu,aku akan mengurusnya."
" Kau akan merahasiakannyakan bahkan saat hubungan ini tidak berlanjut."
" Iya."
" Ok karena kau mengenalku jadi kau tahu batasanmu dengan jelas." kemudian aku meninggalkan ruangannya.
Aku bertemu Josse di depan pintu,dia terlihat terkejut dan membawaku menjauh dari keramaian,saat kami berada di tempat sepi dia mulai mengintrogasiku dengan berbagai macam pertanyaan yang menyelidik. Rupanya dia mendengar seluruh percakapan kami dan aku menjelaskan yang sebenarnya pada dia. Dia nampak terkejut,meski aku tidak mengatakan semuanya hanya bagian yang Julian tahu. Kemudian dia berlalu begitu saja aku tahu dia membutuhkan waktu jadi aku tidak mengejarnya. Kuliah berjalan seperti biasa hanya Ana,Cara dan Milanne heran dengan sikap Josse yang berubah begitu tiba-tiba. Josse hanya menjelaskan dia sedang dalam keadaan bad mood. Di akhir perkuliahan dengan Julian Shard yang mengajar itu bagaikan mimpi buruk,apalagi dia menunggu hingga kelas usai dan menjadi sepi hanya untuk bertemu denganku.
" Kau ikut aku."
" Aku tidak bisa,aku sudah ada janji dengan seseorang."
" Siapa?"
" Bukan urusanmu."
" Kau adalah milikku dan semua tentangmu adalah urusanku."
" Aku bersama kakakku. Aku pergi dulu."
Sebenarnya aku berbohong padanya,aku hanya ingin mengulur waktu untuk mencari cara agar dia tidak mengganggu hidupku.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cherrys~Book of Emma
RomansaCerita ini di post ulang karena satu dan lain hal. Dilarang menjiplak atau melipat gandakan dalam bentuk apapun tanpa seijin author.. Voment selalu ditunggu.. No Vote n comment no update Hug n kiss Yenny Hartanti