Bab XXI ~ Accident

209 12 0
                                    


Harus kuakui aku tak tahan mendengarnya mengiba jadi kuputuskan untuk pulang dan bergabung dengan mereka. Setelah berpamitan dengan steven dan Berta serta memberikan kecupan sayang pada Alos aku segera pulang. Namun naas saat diperjalanan pulang mobil yang kutumpangi terserempet dan lebih sialnya lagi sang pelaku hendak kabur kuhalangi jalannya dengan mobil. Aku sedikit meringis karena akan menambah lekukan di mobilku dan itu artinya akan ada uang lagi yang keluar untuk sesuatu yang tak perlu.

" Keluar.." kataku penuh emosi

Lalu keluarlah sosok laki-laki tampan,tinggi,berambut hitam dengan alis pekat,bentuk wajah lancip, kulit putih mengenakan stelan jas dan kacamata hitam. Tanpa kata dia hanya memberikanku beberapa uang.

" Kau pikir sedang melakukan apa bung?"

" Hanya bertanggung jawab atas terciptanya lekukan di mobilmu"

" Itu bukan bertanggung jawab tapi Anda meremehkan saya bung. Saya menghentikan Anda bukan untuk uang tapi untuk permintaan maaf."

" Permintaan maaf? Maka jadikan itu sebagai uang permintaan maaf."

" Apakah orang tuamu tidak mengajarkanmu untuk meminta maaf saat kau salah?" tapi dia tetap diam dan aku menghembuskan nafasku dengan kasar. Percuma..

" Ini uang untuk lekukan yang kuciptakan di mobil mahalmu." Aku ingin dia merasakan jika seseorang bersikap begitu.

Aku berbalik sedikit mengibaskan rambutku kemudian melangkah dengan kesal. Sesampainya dimobil pintu kacaku diketuk. Pria itu disana,kacamata hitamnya telah dilepas sehingga menampilkan mata hitamnya.

"Kurasa aku mendapat pesanmu nona.."

" Emma"

" Kurasa aku mendapat pesanmu nona Emma,maafkan aku atas lekukan itu dan maafkan aku atas sikap kasarku tadi." Katanya menyodorkan tangan dan memberikan senyuman.

" Baiklah kau kumaafkan,bisakah kau minggir aku harus segera pulang seseorang sedang menungguku." Kulanjutkan perjalananku yang sempat terganggu tadi,kumasukan lagi uang yang telah dia kembalikan dan menemukan sebuah kartu nama berwarna hitam dengan tulisan ' Dylan Trygvassen ' yang tercetak lebih besar dibanding yang lain yang dicetak dengan warna silver. Tanpa mau ambil pusing kuletakan kartu nama itu di kumpulan kartu nama di mobilku..

 Tanpa mau ambil pusing kuletakan kartu nama itu di kumpulan kartu nama di mobilku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 08, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Cherrys~Book of EmmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang