Prolog

163 26 5
                                    

Seorang gadis termenung di kamarnya dengan memeluk sebuah boneka yang mungkin dapat menghangatkan tubuhnya. Dengan berbagai pemikiran di otaknya, salah satu yang sangat menggangunya adalah kata-kata sahabatnya yang masih terngiang dalam benaknya.

"Masa bener gue suka sama tu cowok si, kita kan cuma temen biasa." Gumam gadis itu.

"Ishhh ini gak mungkin arghhhh!!?" Gadis itu setengah berteriak sambil mengusap wajahnya frustasi.

Lalu tanpa ba bi bu ia langsung menyambar ponselnya yang berada di atas nakas. Jari lentiknya mulai menari di atas benda canggih tersebut. Matanya mulai menelusuri dan mencoba memahami setiap kata yang tertera jelas pada aplikasi bertuliskan google. Tanpa diduga pada detik berikutnya ia kembali berteriak bak singa yang sedang kelaparan.

"Aaaaa masa si gue jatuh cinta sama tuh cowok sedeng!?? Gak mungkin ini gak mungkinnnn!! Woyy siapa yang bikin website ini, jelas-jelas gue gak jatuh cinta!! Tapi kenapa yang ditulis disini tentang apa yang gue rasain itu tanda-tanda jatuh cinta!??" Bisa dipastikan gadis itu akan terus berteriak jika tak ada sebuah suara yang kemudian mampu membungkam mulutnya.

"Airinn!! Berisik tau nggak udah malem juga, bunda tabok nih!!" Teriak wanita paruh baya, yang kamarnya berada di sebelah Airin. Siapa lagi kalau bukan Aina bundanya.

"Maaf bun. Tadi ada kecoa terbang yang minta dinikahin hehe." Balas gadis itu setengah berteriak.

"Gausah ngaco kamu!! Tidur atau bunda bakal dateng ke kamarmu buat ngeluarin gas beracun?!!"

"Eh jangan-jangan bun, entar akunya bisa pingsan kan kasihan hehe. Maaf bun ini Airin mau tidur kok."

"Yaudah diem!! Awas aja kalo suaramu sampai sini lagi!!"

Airin mendengus kecil, "Ya bunn Airin bakal diem."

Setelah lama tak ada sahutan dari bundanya, Airin kembali bergelut dengan pikirannya.

Hingga akhirnya dia menyerah akan keraguan hatinya. Lalu ia bergumam lirih "Gue jatuh cinta sama dia?? Maybe!"

Karena bagaimanapun usahanya untuk megelak ia tetap kalah akan perasaan yang mulai muncul pada hatinya. Perasaan itu bahkan bisa dibilang sangat besar, hingga dia takut akan kehilangan. Kehilangan? Ya kehilangan lelaki yang menjadi sumber kebahagiaannya.

Rasya Bachtera.

Seseorang yang mampu membolak-balikan hatinya, dari rasa kesal sampai bahagia pun pasti mudah untuk dirasakannya apabila cowok itu berada disampingnya. Lalu apakah Rasya memiliki perasaan yang sama terhadapnya?

Maybe!

Kita tak tau, mungkin hanya Tuhan dan Rasya lah yang tau. Dan yang bisa ia lakukan hanyalah menunggu takdir. Takdir yang ia harapkan bisa berakhir dengan indah, walau menunggu adalah hal yang bisa dibilang menyakitkan. Namun, ia sangat rela karena setiap takdir tidak hanya dilihat akhirnya tetapi juga dinikmati prosesnya.

Inilah kisah gila sepasang remaja dengan berbagai cerita di dalamnya.
Kisah seorang lelaki tampan dengan sejuta keusilannya.

Rasya Bachtera.

Serta kisah gadis ceria, yang kesal namun selalu rindu dengan segala keusilan Rasya.

Kairina Maylinda.

***
Maap apabila banyak ditemukan typo yang bertebaran *plak
Ini karya pertama saya, jadi kalau jelek dimaklumi ya.
Terima kasih dan selamat membaca😀

Maybe!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang