nishinoya p.o.v
aku melihatnya dari jauh, kedekatannya dengan kageyama selalu membuat ku ingin memalingkan wajah. sudah berapa kali mereka pulang bersama? dan sepertinya (y/n) benar-benar sudah melupakan ku. sejak awal memang aku yang menjauh. aku seharusnya sadar dengan resiko ini.
keluarga ku dengan (y/n) sudah sangat dekat jadi bukan masalah jika salah satu dari kami menginap. tapi untuk sekarang. (y/n) yang menginap dirumah ku sangat menjadi masalah. kami sudah tidak sedekat dulu. tapi kenapa perempuan ini datang dan dengan seenak jidadnya minta izin menginap kepada orang tua ku. semudah itu?!
dan kami berdua dikamar, dua futon yang dipisah dengan guling dan kami terduduk dibalkon. kalau saja ini dulu, kami pasti sudah berbicara banyak hal. tapi sekarang, untuk mengambil nafas saja terasa sulit.
"darimana datangnya jarak ini? aku benci ini"
(y/n) berkata begitu seolah mengeluarkan pikiran yang sama dengan apa yang kupikirkan. aku tidak menjawab pertanyaannya, dan fokus melihat apapun yang bisa ku lihat, selagi itu bukan wajah nya. aku sudah tahu cinta satu sisi ini tidak akan berujung sesuai kemauan ku, jadi aku akan memberhintakan ini.
"jangan berubah tiba-tiba seperti itu nishinoya, itu seperti bukan dirimu saja"
(y/n) yang memanggil nama ku membuat suasana ini semakin sendu. sabtu malam yang terasa dingin, seharusnya kami sedang bermain voli diam-diam di kamar atau perang bantal atau hal yang menyenangkan lainnya, seharusnya ini tidak dingin. aku sangat menyedihkan begitu sadar aku selalu mengatakan 'seharusnya'.
"nishinoya membenciku ya?"
tidak.. mendengar kata-katanya yang satu ini berhasil membuat mata ku menatapnya. matanya menangis, aku melihatnya sangat jelas walaupun disini tidak terlalu banyak cahaya. aku tidak tahu bahwa (y/n) berfikir aku membencinya. aku tidak pernah membenci mu, jangan menangis. aku mengusap pipinya yang basah karena air mata. (y/n) memegang tangan ku seolah menahan nya untuk tidak pergi.
"aku tidak pernah membenci mu"
"benarkah?"
"iya, jadi berhentilah menangis. kamu bukan lah anak kecil lagi tahu"
"itu bukan dialog yang seharusnya kamu katakan noya! seharusnya lebih romantis lagi!!"
perempuan itu mengeluarkan candaannya lalu kembali tersenyum dengan cepat. seperti berkata pada ku, 'aku tadi cuma kepeleset, tapi aku bangun lagi kok'. sepertinya suasana sudah mencair dan kami bisa mengobrol seperti biasa. kukira awalnya begitu.
tapi aku kemudian tidak tahan dan menyebut nama kageyama. suasana kembali seperti awal. aku menyesal dengan apa yang ku perbuat. ego ku selalu berteriak bahwa aku tidak seharusnya memiliki hubungan lagi dengan gadis ini. tapi dimata ku, gadis ini terlalu cantik untuk aku abaikan. jadi aku harus membuatnya jelas.
kalian sudah putus kan? kenapa masih suka pulang bersama? kageyama menyukai mu, apa kamu juga sama? kenapa kalian terlalu dekat? kenapa kau memeluknya? jangan membuat laki-laki ingin mengusap kepala mu! jaga keimutan mu untuk pasangan mu yang benar dimasa depan!! aku benci mengakui bahwa aku bisa se posesif ini dan se cemburu ini.
dari banyaknya pertanyaan yang ada di otak ku ini. hanya satu pertanyaan yang benar-benar keluar dari mulut ku.
"apa kamu menyukai kageyama?"
ekspresinya yang kaget dan pipinya yang merah. gugup ketika menjawab. tanpa perlu menjawabnya. seertinya aku sudah tahu jawabannya. entah kenapa ini membuat ku kesal. aku langsung keluar rumah dan berlari kencang sambil berteriak.
"WUOOOOOOOH!! AKU BENCI PERASAAAN INIII.. KEPARAAAAAT!!!"
.
.
.
mungkin ada satu jam aku berlari mengelilingin komplek. jadi saat aku kembali kerumah, suara ku habis, penuh keringat, dan sangat lelah. dan perempuan itu masih ada dikamar ku. aku lupa kalau dia menginap.
dia sepertinya sudah tertidur.. sangat pulas. kutebak bahwa dia tidak peka dengan apa yang terjadi. tapi syukurlah jika begitu..
"nishinoya.. "
"ah, kau terbangun? maaf ya, omong-omong mau bantal tambahan tidak? aku--" "kenapa kau selalu meninggalkan ku sendirian? kau tahu aku ini sudah terbiasa bersama mu"
dia memotong kata-kata ku. lalu mengucapkan kata-kata yang selalu membuat ku ingin menatap matanya. kata-katanya kali ini membuat ku mengerti. ini salah ku yang tidak benar dalam mengucapkan perpisahan dan juga aku yang pengecut karena lebih memilih lari daripada menghadapi perasaan ku. membuat (y/n) jadi melakukan hal ini..
kali ini aku tidak mengusap air matanya. aku ingin memeluknya sekarang juga, dan kali ini aku bisa pastikan aku akan menghadapi perasaan ku.
"(y/n).. aku mencintai mu"
bersambung....
-------------------------------------------author note
:u hehehe, ku butuh komentar dan kritik (yang membangun) untuk membuat author ini menjadi lebih baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Haikyuu - KARASUNO [one shot]
FanfictionKumpulan fanfic anggota tim voli karasuno x reader... ('ー`)