chap 4

518 64 7
                                    

"Tae lepasin! Ini bukan arah kantin!"

Tae lo abis dari london kenapa jadi budeg gini si.

"Tae lepasin!" Gue ngebrontak dan nebas tangannya dan ngebuat tangan gue lepas dari genggamannya yg cukup keras dari tadi.

"Jeong gue mau jelasin soal dul---"

Belum selesai tae ngomong gue potong.

"Semua nya udah jelas tae gak ada lagi yg perlu lo jelasin sama gue, udah jelas lo gak serius sama hubungan kita, lo gak sayang sama gue, lo gak peduli sama gue, lo gak pernah ngehargain apa yang gue lakuin buat lo, lo egois!" Air mata gue ngalir gitu aja saat gue ngucapin itu semua.

Jujur ini terlalu sakit untuk jeongie nya tae.

Bukan ini bukan gue yoo jeongyeon yang kuat tapi ini jeongie nya tae yang lemah dan lembut.

"Apa lo tau perasaan gue saat lo pergi gitu aja! Bahkan waktu tubuh gue gak berdaya dan kepala gue kebentur lo gak berhenti bahkan ngeliat dari jendela sekalipun itu nggak lo lakuin!"

Tae natap gue seakan dia bingung dan mikir apa yang gue omongin maksudnya itu apa.

"G-gue gak tau.."

Gue pergi dari situ dan lari, bodohnya gue malah masuk ke kelas abang gue.

Normal POV

Jeongyeon memeluk jeonghan--abang nya--sementara jeonghan kaget dan bertanya tanya adiknya kenapa?

"Abang...tae balik lagi.." dengan isakan tangisnya membuat jeongyeon sangat sulit untuk mengatakan hal itu.

Jeonghan mematung, rahang nya mengeras, tangan nya mengepal dengan kuat. Dia tidak tahan lagi dengan sikap taehyung apakah dia tidak puas sudah membuat adik nya menderita selama ini.

Jeongyeon melepaskan pelukannya dan menghapus air matanya lalu berusaha mengatur nafasnya.

"Abang janji sama jeong kalo abang gak bakal ngelakuin hal macem macem" jeongyeon menyodorkan kelingkingnya ke arah jeonghan dan dibalas senyuman oleh jeonghan.

Ia tidak bisa melawan jika adik nya yang memintanya, jika saja jeongyeon tidak mengatakan itu jeonghan sudah menghabisi pria itu--taehyung-- tapi jeonghan tetaplah jeonghan yang luluh jika itu permintaan dari jeongyeon.

"Tapi janji kalo dia macem macem harus bilang sama abang" pinta jeonghan yang tangannya terulur mengacak ngacak pucuk rambut jeongyeon.

"Ah iya! Ryujin besok bakal pulang" sambung jeonghan

"Serius?! Gue kangen banget ama tu anak, bang besok kita jemput dia di bandara ya, please." Pinta jeongyeon antutias.

Ryujin adalah adik jeongyeon lebih tepatnya adik angkat jeongyeon, umurnya hanya terpaut 2 tahun lebih muda dari jeongyeon.

"Iyaa iyaa besok kita jemput" jawab jeonghan pasrah.

Jeongyeon tersenyum sumringah baru saja dia menangis beberapa menit lalu sekarang dia sudah tersenyum seakan tidak pernah terjadi apapun.

"Gue ke kelas dulu pengen ngasih tau si wonu! Bye.." jeongyeon lari menuju kelasnya.

Wonwoo yang sedari tadi sedang membaca novel milik jeongyeon pun dikagetkan karna seseorang memanggilnya dengan sangat keras sambil lari tergesa gesa.

"NAPAS WOI NAPAS!" Kata wonwoo spontan melihat jeongyeon lari sambil ngos ngosan.

"RYUJIN BESOK PULANG!" Jeongyeon sangat semangat saking semangatnya gadis itu memgoyang goyangkan tubuh wonwoo yang ada dihadapannya.

Putih Abu-abuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang