Jeongyeon berdiri didepan pintu rumah bercat putih dengan nuansa american clasic, rumah yang sangat mewah.
"Orangnya kemana dah, rumah gede tapi kaga ada yang nyaut" gerutu jeongyeon kakinya mulai merasa pegal karna sang pemilik belum juga membuka pintunya. Sudah lebih dari setengah jam dia menunggu.
"Assalamualaikum tante.." panggil jeongyeon mencoba untuk bersabar lebih.
Sebuah mobil mewah hitam masuk kedalam rumah itu. Seorang pria turun menghampiri jeongyeon dengan wajah yang tersenyum lebar seakan dia mengatakan pada jeongyon mampus nunggu ampe lumutan lo!
Jimin membuka pintunya dan membantingkan tubuhnya ke sofa putih milik nya.
"Woi jutek sini lo mau disitu mulu?" Ujar jimin dengan kepala yang membalik ke belakang tepatnya ke jeongyeon.
Gadis itu hanya menyilangkan tangan nya didepan dada dengan wajah malas.
"Princes ayo dong masuk nanti kamu masuk angin" kata jimin sangat manis.
Jeongyeon masuk ke dalam rumah jimin dan langsung menaruh paper bag yang isinya kue coklat pesanan mama jimin dengan keras--setengah membanting--
"Gue balik" ujar jeongyeon jutek
"Yaudah sono balik" jimin membuka kue nya seolah dia tidak memperdulikan jeongyeon.
"IH ANTERIN" pinta jeongyeon dengan keras membuat jimin terkekeh.
"Rumah lo cuma beda blok tu sebrang sono sono lagi sono lagi lurus 5 menit nyampe, jalan juga bisa" jimin mencoba untuk membuat gadis itu kesal.
"YODA GUE BALIK" joengyeon langsung keluar rumah jimin dan membanting pintunya dengan keras.
"Ayo pulang" saut pria yang sedang berada diatas motor besar berwarna merah.
Gadis berambut sebahu hanya tersenyum malu lagi lagi jimin mencoba menggodanya.
●●●
Jam menunjukan pukul 10.34 pagi hari ini adalah hari minggu dimana hari jeongyeon bangun jika ada yang membangunkan jika tidak dia akan terus tidur begitu pun dengan jeonghan, ibu nya? Wanita paruh baya itu sengaja tidak membangunkan kedua anaknya dan ayahnya harus pergi ke luar kota karna urusan pekerjaan.
Ting.. tong...
Bel rumah yang berbunyi berhasil membangunkan gadis yang bermarga yoo itu.
"YAK!JAM BERAPA INI!BANG BANGUN KAN KITA HARUS JEMPUT RYUJIN!"
"HA?! ASTAGA!" jeonghan menepuk dahinya-oh astaga gue lupa--mungkin seperti itu.
Jeongyeon beranjak turun dan berniat membuka pintu karna tadi ada suara bel yang terus berbunyi.
"Woi dek ikut!" Ujar jeonghan
Pintu tinggi nan besar bak pintu istana kerajaan itu terbuka menampilkan sosok perempuan yang usianya lebih muda dari jeongyeon dengan koper disampingnya.
Jeongyeon hanya membuka mulutnya lebar dan senyum mulai mengembang di wajahnya.
"Ryujin-ah kau.." jeongyeon langsung memeluk Ryujin dengan sangat erat jeongyeon tersenyum sementara air mata menetes di wajah Ryujin. Jeonghan yang melihat hanya tersenyum dan bunda nya yang berada di dapur hanya melihat Ryujin datar entah ekspresi apa itu.
"Apa kalian bakal terus terusan dipintu? Ajak adikmu itu masuk jeongie" Ny.Yoo membuka suara meskipun suara itu terdengar sangat dingin bahkan untuk Ryujin sangat menyakitkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Putih Abu-abu
FanfictionEmang bener masa SMA adalah masa paling indah?-yjy #13inSeventeen [11/04/2019] #11inJeonghan [25/04/2019] #1inJeongmin [01/05/2019]