Bab 3

37 4 0
                                    

Setelah mereka selesai menghabiskan makanan.

"Ehm, Boleh saya bertanya pada kalian?" Tanya Rey.

"Tentu, apa yang ingin bapak tanyakan?" Ucap Feli.

"Hmm.. Saya mau tanya, Bu Rosa itu cara ngajarnya seperti apa sih?" Tanya Rey sambil menatap kedua gadis cantik di depannya itu.

"Bu Rosa mah kalo ngajar ngebosenin, pak. Masa dia baru ngejelasin sedikit, eh, malah udah disuruh kerjain soal aja. Mending soalnya gampang, ini susahnya pake banget" ucap Feli panjang lebar yang memang dari dulu kesal dengan cara Bu Rosa mengajar.

"Hmm.. Gitu." Rey memasang wajah berfikir.

"Trus kalian mau saya ngajarnya gimana?" Tanya Rey.

"Belajar yang santai tapi serius, pak." Ucap Keisha.

"Benar tuh, pak" Sahut Feli meng - iyakan jawaban Keisha.

"Baiklah, akan saya coba. Semoga kalian semua nyaman dengan cara saya ngajar ya." Ucap Rey.

--------*******--------
Pulang sekolah pun tiba, Keisha sedang mengerjakan tugasnya di Sekolah sebentar, sedangkan Feli sudah pulang dari bel pulang Sekolah tadi.

Keisha melihat jam di pergelangan tangannya. Jam sudah menunjukan pukul 5 sore, artinya ia sudah harus pulang dari Sekolah.

Keisha pun mengemasi barang - barangnya. Setelah itu, berjalan menuju ke parkiran murid.

Saat Keisha akan memakai helm Full Face nya. Keisha melihat ada Rey di parkiran guru sedang memandang frustasi ke ban mobilnya yang sepertinya bocor.

Keisha pun menaruh kembali Helm miliknya dan berjalan mendekat ke parkiran guru.

"Loh, mobilnya kempes pak?" Tanya Keisha sambil memandangi ban mobil milik Rey.

"Iya nih, saya bingung nih, langit udah mulai gelap lagi." Rey memijat pangkal hidungnya yang terasa pusing.

Keisha bingung harus apa, kasihan juga kalau ia tinggalkan Rey sendiri disini.

"Hmm.. Gimana kalo saya anterin bapak pulang?" Ajak Keisha. Yang membuat Rey menoleh ke arah Keisha.

"Hah? Kamu serius?"

"Serius, pak." Ucap Keisha meyakinkan Rey.

"Apa gak ngerepotin kamu?" Tanya Rey.

"Gak kok, pak. Tenang aja" Jawab Keisha sambil tersenyun.

"Apa orang tua kamu ga akan marah kalau kamu pulang larut malam?" Tanya Rey lagi yang membuat senyuman dibibir Keisha perlahan luntur.

Rey bingung dengan perubahan raut wajah Keisha. Ada apa dengan gadis ini?

"Maaf, apa saya salah ngomong?" Tanya Rey sambil menatap Keisha.

"Ehh, gak kok, pak. Orang tua saya ga akan marah." Keisha tersadar dari lamunannya, Keisha pun tersenyum simpul.

"Jadi? Mau pulang bareng saya, pak?" Tanya Keisha.

"Yaudah deh, mobil saya nanti akan diurus sama sopir saya di rumah."

"Tapi saya naik motor, gpp pak? Apa bapak keberatan naik motor dengan saya? Kalau keberatan, sa--"

"Gapapa, ayo tunjukan motormu" Ucap Rey memotong ucapan Keisha.

"Baiklah ayo."

Keisha dan Rey pun pergi ke tempat parkir murid.

"Yang mana motor kamu?" Tanya Rey

"Yang ini pak." ucap Keisha sambil menunjuk motor Ducati hitam miliknya itu yang membuat Rey melongo tak percaya.

"Ka.. Kamu serius?" Tanya Rey lagi.

"Tentu." Ucap Keisha sambil menyalakan mesin motor dan kemudian naik ke motornya.

"Keisha, saya aja yang bawa motornya, jangan kamu." Ucap Rey

"Loh? Emangnya kenapa? Bapak meragukan skill saya?" Ucap Keisha sambil menatap Rey.

"Hmm.. Sebenarnya iya." Ucap Rey sambil menggaruk lehernya yang tidak gatal. Keisha terkekeh.

"Udah pak, naik aja. Mau pake hoodie saya?" Tanya Keisha.

"Tidak usah, saya bawa hoodie kok." Ucap Rey sambil memakai Hoodie miliknya.

"Sha, bisa kita ke tempat makan dulu?" Tanya Rey

"Mau ngapain pak?" ucap Keisha polos.

"Ya mau makan atuh, Keisha." ucap Rey sambil memutar bola matanya.

"Oh, hehe oke, ke tempat makan apa pak?"

"Ke sha's restaurant." Ucap Rey yang membuat Keisha menegang.

"Baiklah."

"Saya naik ya?" Ucap Rey dan Keisha menganggukan kepalanya.

"Sudah siap, pak?" Tanya Keisha.

"Sudah."

Akhirnya, Keisha melajukan motornya menuju Sha's Restaurant.

Dalam perjalanan, Rey memeluk erat pinggang Keisha dari belakang yang membuat jantung Keisha berdetak lebih cepat. Rey dan Keisha merasakan kenyamanan yang tidak pernah mereka rasakan sebelumnya.

--------*******-------
Sesampainya mereka disana, Rey pun turun dari motor Keisha.

"Gimana skill mengemudi saya, pak?" Tanya Keisha sambil tertawa.

"Huh, saya akui skill mengemudi kamu memang luar biasa." Jawab Rey sambil terkekeh.

"Tapi ingat, jangan pernah kebut - kebutan di Jalanan, berbahaya untuk orang lain dan juga berbahaya untuk kamu tentunya." Nasehat Rey yang membuat Keisha menganggukan kepalanya paham.

Kalau kalian tanya, mengapa saat Rey mengucapkan Sha's Restaurant Keisha terkejut? Jawabannya adalah karena Sha's Restaurant merupakan Restaurant milik Keisha.

Hebat bukan? Seorang anak remaja yang baru berusia 18 tahun sudah bisa mendirikan sebuah Restaurant berbintang.

Keisha bisa membuat Sha's Restaurant itu karena dukungan dan bantuan dari kak Adrian, Uncle Freed dan Aunty Bella.

Keisha sangat bersyukur mempunyai Kakak, Uncle dan Aunty yang begitu perhatian dengannya, yang membuat Keisha bahagia, walaupun tanpa kasih sayang seorang ... Ayah.

Bersambung..
******

Jangan lupa Vomment ya!
Terima kasih 🙏
IG : @tirtanurlia

My Strong StudentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang