Bab 12

28 1 0
                                    

Bel pulang sekolah telah berbunyi, Keisha sedang mengemasi barang - barangnya.

"Kei, lo serius mau pulang sendiri?" Tanya Feli.

"Iya, emang kenapa?"

"Lo kan lagi sakit, masa pulang sendiri, lu bareng gue aja yuk" Ajak Feli. Ia khawatir dengan kondisi Keisha.

"Gak usah, Fel. Gue bisa sendiri kok." Tolak Keisha sambil tersenyum.

"Ayolah Keisha, bareng gue ya?  Motor lo taro dulu aja di Sekolah. Gue khawatir, Kei." Ajak Feli lagi.

"Aduhh, Feliku tersayang, lo tenang aja, ya. Gue gapapa kok." Ucap Keisha meyakinkan Feli.

"beneran?" Tanya Feli memastikan yang dijawab anggukan oleh Keisha.

"Ya udah deh." Feli pasrah.

"Gue pulang duluan ya." Pamit Keisha. 

"Oke. Hati - hati ya, Kei." Jawab Feli.

Keisha pun pergi dari sekolahnya.

             --------*******--------
Sedari tadi Rey tidak bisa berkonsentrasi dalam mengerjakan pekerjaannya. pikirannya hanya tertuju pada satu orang yaitu... Keisha.

Rey benar - benar tidak tenang. Ia khawatir.

Ia pun membereskan pekerjaannya dan langsung keluar dari ruangannya.

Saat diluar ia langsung mencari keberadaan Keisha. Tetapi motornya sudah tidak ada.

Rey pun memutuskan untuk pergi ke apartementnya Keisha. Tetapi sebelum itu, ia membelikan Keisha bubur yang ada di dekat sekolah terlebih dahulu dan tak lupa ia juga membeli obat demam.

Setelah sampai, ia langsung naik ke lantai 20, dimana apartement Keisha berada.

Ia pun membunyikan bel. Tetapi tidak ada sahutan dari dalam. Rasa khawatir mulai menjalar di dalam tubuh Rey. Tetapi Rey berusaha untuk menepis pikiran negatif nya itu.

Rey pun mencoba untuk membunyikan belnya lagi. Akhirnya, pintu itu terbuka dan menampakan wajah pucat Keisha.

"Kak Rey?" Keisha terkejut "Ada apa kakak kemari?" Tanya Keisha. Wajahnya Masih terlihat pucat dan juga tubuhnya terlihat tak bertenaga.

"Boleh aku masuk?" Tanya Rey tanpa menjawab pertanyaan Keisha. Keisha pun mengangukan kepalanya.

Akhirnya Rey pun masuk ke dalam apartemen Keisha. Ini merupakan kedua kalinya ia menginjakan kaki di apartemen Keisha.

"Aku bawain bubur buat kamu, aku bukain ya?" Tanya Rey saat sudah di dalam.

Keisha yang masih merasa pusing pun hanya mengangguk lemah dan duduk di sofa sambil memijit kepalanya.

Rey langsung menuju ke dapur untuk membukakan bubur yang tadi ia sudah beli untuk Keisha.

Setelah selesai, ia pun menuju ke ruangan tengah, ia melihat Keisha sedang memijat kepalanya.

"Nih, kakak suapin ya?" Tanya Rey sambil duduk di sebelah Keisha.

"Gak usah, kak. Aku bisa sendiri." Tolak Keisha. Tetapi ketika Keisha mau mengambil bubur itu, Rey menjauhkan mangkuk yang ada ditangannya itu, alhasil Keisha tidak bisa mengambilnya.

"Pokoknya aku suapin." Ucap Rey tak terbantahkan. Keisha pun memutarkan bola matanya malas dan menuruti kemauan Rey.

Setelah selesai makan, Rey pun memberikan obat yang tadi sudah ia beli dan kemudian ia membersihkan mangkuk yg telah di pakai untuk Keisha makan tadi yang membuat perasaan tidak enak muncul di benak Keisha karena telah merepotkan guru satunya ini.

Rey pun duduk di sebelah Keisha yang sedang memijit kepalanya yang masih terasa pusing.

"Sudah mendingan?" Tanya Rey yang membuat Keisha menganggukan kepalanya.

Rey duduk mendekat ke Keisha, kemudian ia menarik kepala Keisha untuk ditaruh di pundaknya sambil membantu memijit kepala Keisha.

"Kei, aku mau nanya boleh?" Tanya Rey ragu.

Keisha mengerutkan alisnya, mengapa Rey harus meminta izin kalau hanya untuk bertanya. Keisha pun bangun untuk melihat wajah tampan gurunya itu.

"Mau nanya apa, kak?"

"Kenapa tadi kamu bersikap dingin sama kakak? Apa kakak punya salah?" Tanya Rey yang bingung dengan sikap Keisha tadi di Sekolah.

"Aku cemburu kakak!?." Ucap Keisha yang sayangnya hanya bisa dia ucapkan dalam hati. Ya kali, ngomong langsung begitu, mau di taro di mana muka Keisha.

"Enggak kok. Emang kakak ngerasa kalo kakak punya salah sama Keisha?" Tanya Keisha balik.

Rey menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Enggak sih, cuman kakak bingung aja sikap kamu dingin tadi di Sekolah." Keisha hanya mengangguk mengerti dan setelah itu..

Hening..

Tak ada yang berbicara, situasi mulai canggung. Mereka sama - sama tidak ada yang memulai percakapan. Mereka sibuk berkutik dengan pikirannya sendiri.

"Kei" setelah beberapa menit canggung, Rey memutuskan untuk memulai percakapan.

"Hmm?"

"Kakak boleh mengakui suatu hal?" Tanya Rey serius.

"Ngomong aja, kak. Ga usah izin - izin kali." Jawab Keisha Sebal karena Rey selalu meminta izin kepada Keisha untuk bertanya.

Rey pun tersenyum canggung. Setelah menimbang - nimbang, akhirnya Rey memberanikan diri untuk memberitahukannya kepada Keisha.

Rey pun menarik napasnya dan menghembuskannya kembali untuk menghilangkan rasa gugupnya, kemudian ia menggenggam tangan Keisha, menyalurkan kehangatan.

"Kei, aku tau kita baru berapa hari ketemu, tapi entah kenapa, aku selalu merasa nyaman di dekat kamu, aku juga selalu merasa ingin selalu melindungi kamu. Dan sekarang, aku ingin menjelaskan sesuatu kepadamu tentang isi hatiku yang sebenarnya."

Rey menarik nafasnya dalam - dalam.

"Aku cinta dan sayang sama kamu, Kei." Ucap Rey dengan lantang yang membuat Keisha bungkam.

Keisha membeku. Jangan tanyakan bagaimana terkejutnya Keisha. Ia bahagia bahwa Rey mempunyai perasaan yang sama dengan perasaannya.

"Aku tau, kamu pasti kaget ya denger itu?" Rey terkekeh.

"Gapapa, kamu ga perlu ngebales perasaan ini. Aku ga paksa kamu buat cinta sama aku kok. Yang penting sekarang aku lega, aku udah beri tau kamu yang sebenarnya tentang perasaanku ini." Jelas Rey sambil tersenyum kikuk dan merapihkan poni Keisha ke telinga gadis itu.

Jujur Rey sedih, karena Keisha tidak memberikan respon atau jawaban apa - apa. Ia mengira bahwa Keisha tidak punya rasa yang sama dengan Rey.

"Yaudah, kalau gitu aku pamit ya. Jangan lupa istirahat yang cukup. Besok kalau ga bisa masuk, jangan dipaksa masuk ya." Pamit Rey sambil bangkit dari duduknya. Tapi belum sampai sepenuhnya bangkit, Keisha menarik lembut tangan Rey untuk duduk kembali.

"Kakak ga mau denger jawaban dari Keisha?"

Bersambung..
*******

Maap baru update yak :'D
Jan lupa vommentnya yaa!!

Ig : @tirtanurlia

My Strong StudentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang