07. Sadness Life

1.2K 183 17
                                    

.
.
.


Setelah Namjoon mengetahui hal itu, ia menjadi sangat senang dan hidupnya kembali bersemangat ia sadar keluarga Jackson bukan keluarga kandungnya jadi ia sebisa mungkin tidak merepotkan keluarga Jackson.

Saat ini adalah pagi yang bahagia bagi Namjoon, pekerjaan ia sudah selesai, saat ia sampai dirumah tak lama kemudian ada beberapa orang berpakaian jas hitam dan celana hitam.

"Keluar!!!" Orang itu menyuruh Namjoon keluar.

"Iya, bapak siapa? Ada urusan apa ya?"

"Lo tuh udah lama gak bayar uang sewa rumah, jadi mau gak dibayar sampe kapan hah!!"

"Iya pak besok pak besok" Namjoon ketakutan karena uang yang ia kumpulkan belum cukup untuk membayar sewa rumah itu.

"Besok besok, kalau sampai nanti sore gak bayar, gue usir lo dari sini" pria itupun meninggalkan Namjoon, Namjoon kebingungan.

"Pak tunggu pak" panggil Namjoon. "Apa?" Jawab pria itu.

"Usir saya saja pak, saya hanya akan membayar setengah saja, jadi usir saja saya" Pasrah Namjoon.

"Oke kalau itu yang lo mau"
Seorang pria itu menyuruh anak buahnya untuk mengambil barang barang Namjoon, lalu Namjoon membayar sewa rumah itu dan ia pergi dari situ.

---

"Uangku semua sudah habis, dan aku lapar, apa yang akan ku lakukan" monolog Namjoon. Ia pergi membawa tas besarnya, sekarang ia benar benar tak punya apa-apa, Namjoon memilih pergi ke sungai Han.

"Yasudah aku akan berkunjung kerumah Jackson, mungkin dia akan curiga, karena aku membawa tas besar" batinnya.

Ia menyimpan tasnya di bawah bangku yang ada di Sungai Han, lalu ia menjalankan kursi rodanya menuju rumah Jackson.

---

"Jackson" panggil Namjoon dari luar rumah Jack.

"Eh Joon, tumben datang kesini" Tanya Jackson.

"Engga, emm aku boleh main disini gak?" Namjoon yang bodoh.

"Gak , gak boleh sana pulang" Jackson pun tertawa.

"Yasudah, sampai nan-"

"Bercanda, masuk yuk"

Orangtua Jackson menghampiri Namjoon, lalu mengobrol bersama, Namjoon sangat bahagia, orangtua Jackson terlihat bersedih melihat Namjoon yang tertawa bersama Jackson.

"Om, maksudnya ayah, ibu, saya pulang dulu ya, sudah sore saya harus bekerja."

"Oh iya iya, mau diantar Jackson?" Tanya Ibu Jackson.

"Tidak usah, nanti merepotkan" Namjoon pun pamit kepada orangtua Jackson dan Jackson.

"Sampai jumpa Jack"

Ia pun menjalankan kursi rodanya menuju kedai sushi. Namjoon bekerja hingga malam, lalu ia pulang ke rumahnya maksudnya sungai Han.


"Melelahkan sekali hari ini" Namjoon sampai di sungai Han. Namjoon pun berbaring di kursi taman sungai Han.

"Heh, bangun" Ucap seorang remaja yang mendatangi Namjoon.

"Ada apa? Eh Min Yoongi? Mengapa kau membangunkan ku?"tanya Namjoon.

"Harusnya gue yang tanya Lo, kenapa lo disini?" Yoongi balik bertanya.

"E-eh itu emmm tidak apa-apa." Namjoon gugup, ia tidak ingin Yoongi mengetahuinya.

"Gue udah tau, pulang bareng gue, tinggal dirumah gue."lalu Yoongi membereskan barang Namjoon dan mendorong kursi roda Namjoon kerumahnya.

Saat sampai dirumah Yoongi, Yoongi memberi tahu kepada ibunya ada Namjoon, ibu Yoongi terkejut lalu mendatangi Namjoon.

"Namjoon? Kenapa kamu ada disini? Jangan memanfaatkan kebaikan Yoongi, sampai meminta tinggal dirumah saya." Sarkas ibu Yoongi.

"Tidak bu saya tidak meminta tinggal disini."

"PULANG NAMJOON, SAYA TIDAK INGIN MELIHAT KAMU ADA DISINI!!"

"Ibu, jangan seperti itu pada Namjoon, bagaimanapun Namjoon saudara Yoongi"

"NAMJOON KAMU LIHAT? YOONGI MELAWAN KEPADA SAYA ITU KARENA KAU!!"

Namjoon pun menangis, ia sakit hati dan berbalik pergi dari rumah Yoongi, ia lebih memilih tinggal di jalanan daripada seperti ini.

TBC

Gimana? Next jangan😂? Berhenti disini aja ya😂?
Kritik dan saran ditunggu
Vommentnya boleh
See you next chapter bye 👋

For? (✔️ End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang