23.

296 11 2
                                    

Selama di perjalanan, didalam mobil hanya di berisikkan eh keributan Quinsyah dan Galen karena sedari tadi Galen terus menggoda Quinsyah.

"Syah"panggil Galen sambil menyetir wanita idamannya itu

"Hem"jawab Aisyah tanpa melihat kearah lawan bicaranya karena ia sedang fokus kepada hp yang berlogo apel di gigit separoh. Entah hp itu masih menjadi mistis karena apa?siapa yang memakan logo buah apel tersebut sehingga seperti ada potongan separuh.

"Mau nanya?"jawab Galen dengan tangannya yang mulai ingin memegang tangan kanan Quinsyah

"Nanya apa?"jawab Quinsyah lagi yang mulai terusik ketenangannya

Namun sayang, yang berada di fikiran Clara bukan perdebatan antara Quinsyah dan Galen . Akan tetapi, saat ini fiiran nya hanya satu yaitu Raffa Raffa.

Setelah sampai di rumah sakit, Clara Quinsyah dan Galen langsung menuju ke tempat resepsionis

"Permisi mba, ruang rawat atas nama Raffa Dwi Atmaja dimana ya?"tanya Clara dengan tergesa-gesa

"Sabar ya dek, kami akan mencari nama tersebut"jawab suster tersebut sambil mengetik komputer

"Raffa Dwi Atmaja ada di ruangan ICU"lanjut suster tersebut

Dalam hati Clara sangat resah apakah separah itu sampai Raffa masuk ICU .

"Oke terimakasih mba"setelah mengucapkan itu mereka bertiga langsung berjalan ke ruangan ICU

Kini mereka bertiga sedang menunggu dokter yang masih menangani Raffa. Setelah 30 menit mereka menunggu akhirnya dokter pun keluar dan menanyakan keluarga Raffa

"Permisi, keluarga dari pasien?"tanya dokter tersebut setelah membuka masker nya

"Saya pacarnya dok" ucap Clara tanpa di sadari karena dirinya sudah sangat panik .

Galen dan Quinsyah yang mendengarkan penuturan Clara sangatlah terkejut. Bukankah dia benci Raffa tapi kenapa dia menjadi orang yang sangat takut kehilangan raffa?

"Jadi gini dek, karena pembenturan kepalanya di keras membuat keadaanya menjadi keritis"ucap dokter tersebut

"Apakah sangat parah dok?apakah akan terjadi sesuatu?"tanya Clara sangat khawatir

"Kabar baiknya adalah hal tersebut Alhamdulillah pasien tidak mengalami apapun hanya benturan kepalanya dan luka luka di tangan nya saja akan tetap pasien akan siuman untuk hari kedepan" jelas dokter tersebut

"Apakah saya boleh masuk ke dalam dok?"tanya Clara lagi sambil menunjuk ruangan ICU Raffa

"Boleh asal tidak boleh banyak banyak maksimal 3 orang dan tidak menggangu pasien. saya pamit dahulu"pamit dokter tersebut dan dua suster yang ada di belakangnya meninggalkan Clara Quinsyah dan Galen

Setelahnya mereka langsung masuk untuk melihat kondisi Raffa.

"Fa bangun fa"Clara sambil mengguncangkan tubuh Raffa

"Fa bangun jangan gini"tidak terasa tetesan air mata keluar begitu saja tanpa pamit

"Raffa hiks bangun hiks gw hiks ga mau Lo gini hiks hiks" sambil meneteskan air mata Clara menggenggam tangan kanan Raffa

Sedangkan Galen dan Quinsyah sedih melihat dua sahabatnya seperti ini karena disaat mereka sudah ingin berjuang bersama tetapi ada saja takdir yang menghalanginya

"Fa hiks ayo bangun fa gw hiks mau berjuang sama Lo lagi hiks Raffa bangun"teriak Clara sambil mengangkat tersedu-sedu

"Raffa ayo bangun nanti kita berjuang bareng fa, gw janji" ucapnya lagi lagi dan lagi sambil menepuk meluk pipi Raffa

Nextt👇👇👇
Jangan lupa vote yaa
Tq
Salam manis dari author kyudd

  ClaRaffaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang