saifuddin Qutuz (ksatria ain jalut)

168 0 0
                                    

Saifud-Din Qutuz (Meninggal 24 oktober 1260) adalah sultan Mamluk, Mesir dari tahun 1259 sampai dengan wafatnya [1]

Qutuz ditunjuk sebagai gubernur Mesir oleh Sultan Aybak. Dia tetap menjadi gubernur Mesir ketika Sultan Aybak dibunuh pada tahun 1257 dan digantikan anaknya Al-Mansur Ali.

Setelah kedatangan pasukan Mongol pada tahun 1258, Qutuz bermusyawarah kepada ulama pada masa itu mengenai penurunan raja dari tangan Al-Mansur Ali karena dalam Islam penurunan pemimpin Muslim tidaklah boleh dilakukan kecuali pemimpin tersebut mengingkari Allah dan rasulnya, setelah bermusyawarah dengan ulama dengan pertimbangan masih terlalu mudanya Al-Mansur Ali menjadi raja untuk menghadapi pasukan mongol sehingga pada tanggal 12 November 1259 berhentilah raja Mesir menjari Saifudin Qutuz. Hulagu Khanpemimpin Mongol mengirim utusan ke Qutuz dan meminta Qutuz menyerah saja daripada dihancur leburkan dan dibantai seperti yang dialami kaum muslimin di Baghdad, Iraq pada tahun 1258 akan tetapi hal ini ditolak olehnya. Utusan yang dikirim oleh Hulagu Khandibunuh dikarenakan kedatangannya tersebut tidak semata-mata menyampaikan pesan ke Saifuddin Qutuz melainkan sebagai mata-mata Kerajaan Mongol, dan dengan segera Saifuddin Qutuz mempersiapkan pasukan untuk menghadapi serbuan bangsa Mongol yang terkenal ganas, buas dan tak kenal belas kasihan itu.

Qutuz bersama panglima perangnya Baibarssegera menggerakkan pasukan keluar dariKairo, dan sempat berkemah di luar kota Akkayaitu satu-satunya kota yang berhasil direbut kembali oleh tentara salib setelah diusir keluar dari Yerusalem oleh Shalahuddin Al-Ayyubi setelah kota tersebut direbut kembali tahun 1187. Para bangsawan Acre menawarkan bantuan meskipun para Ksatria Templar membantu kepada Mongol. Baibars memberi nasihat agar Acre diserbu juga karena adanya pihak ksatria templar yang membantu Mongol akan tetapi Qutuz menolak menyerbu sekutunya sendiri.

Pada tanggal 3 September 1260, Qutuz memimpin pasukannya mengalahkan pasukan Mongol dibawah pimpinan Kitbuqadalam pertempuran yang sangat terkenal yaitu Ain Jalut dimana pasukan Mongol yang tidak pernah terkalahkan sebelumnya berhasil dihancurkan dengan sangat meyakinkan dan kemudian dipukul mundur dari wilayah Syriajuga. Kemenangan ini sangat penting bagi umat Islam pada masa itu. Adapun Qutuz, ia meninggal sekitar 40 hari setelah Perang 'Ain Jalut karena dibunuh oleh panglimanya sendiri, Baibars. Jasa-jasanya bagi dunia Islam akan terus dikenang

 MUTIARA HIJRAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang