6. Something On My Head

1.1K 211 201
                                    

Anyeong^^

Nana kembali bawa Chapter 6!

Ah sebelumnya Nana mau ngucapin makasih buat REDEARS yang sudah kasih dukungan Votement nya ataupun SIDERS yang cuma dateng buat mampir dan baca doang karena yah-...memang keahlian Nana itu ngumpulin SIDERS dalam setiap story wkwk... 😹😹😹

Okey, abaikan 😌😌😌

Intinya Nana gk nyangka story ini udah sampek 2K viewers. Jangan pernah bosen buat sekedar mampir atau baca yah say^^

Jangan terlalu memusingkan masalah teori, just Happy Reading^^

.

.

.

"Ini hanya luka kecil sungguh kenapa kau sangat terganggu!" Soobin tanpa sadar menaikan nada bicaranya. Beberapa murid lainya nampak menatap dengan terganggu namun kali ini Soobin bahkan tak menghiraukan hal tersebut.

"Karena aku tidak akan membiarkan orang lain kembali terluka karena-...diriku." Yeonjun mengkahiri kalimatnya dengan menghempaskan tangan Soobin dari lenganya.

Soobin tetap diam dengan atensi menatap tanganya sendiri yang baru saja di hempaskan begitu saja oleh Yeonjun. Soobin hanya merasa tindakan dan sikap Yeonjun padanya seperti sebuah bianglala yang terus saja berputar, ada kalanya kau berada di atas dan ada saat nya kau berada di bawah.

Perputaran suasana hati Yeonjun terlalu jelas Soobin lihat dengan kalimat tajam dan dingin namun menyimpan makna khawatir didalamnya.

"Hajimma, pelipis ku terluka bukan karena mereka." Soobin kembali mengambil langkah cepat kearah Yeonjun.

"Kau bercanda?" Yeonjun berseru dengan sebuah senyum miring.

"Aku bahkan tidak berniat sama sekali bergurau denganmu." Sergah Soobin berseru dengan nada kesal saat Yeonjun bahkan mulai kembali melanjutkan langkahnya.

"Kenapa kau sangat keras kepala? Berhenti disana." Seruan Soobin terdengar memberikan sebuah perintah dan berhasil membuat langkah Yeonjun kembali terhenti.

"Kau pikir laranganmu bisa menghentikanku?" Yeonjun mengakhiri kalimatnya dengan sebuah seringain tipis dan segera kembali memutar tubuhnya untuk pergi meninggalkan perpustakaan sebelum-...
.

.

.

Buuggghh!

.

.

.

Dengan cepat Soobin meraih sebuah buku cukup tebal dan melemparkanya tepat kearah bagian belakang kepala Yeonjun dengan cukup keras. Secara berlahan Yeonjun mulai kembali menoleh dengan memegangi bagaian belakang kepalanya, ah jangan lupakan tatapan tajam dan kesal itu 😡.

"A-akan aku buat bagian belakang kepalamu penyok juga jika kau tetap pergi." Sungguh Soobin bahkan tidak mengerti dengan apa yang baru saja ia ucapkan.

Yeonjun melangkah lebih dekat. Wajah kesal yang terkesan dingin itu kini berada tepat dihadapan Soobin dengan jarak cukup dekat. Bahkan Soobin perlu berkedip cepat beberapa kali saat Yeonjun seolah menusuknya dengan tatapan tajam.

"S-sudah kukatakan kalau luka ini bukan karena mereka." Kembali seruan gugup Soobin terdengar namun alih-alih merespon dengan baik kini Yeonjun melangkah satu langkah lebih dekat tanpa seruan apapun.

Soobin hampir saja kembali mengumpat saat perasaan gugup seolah merayap tanpa permisi. Pemuda itu ingin kembali berceloteh panjang dan meminta Yeonjun untuk menjauh darinya tapi itu hanya sebuah ekspetasi yang bahkan kenyataan nya kini Soobin hanya dapat melangkah mundur dengan aura kekalahan.

TXT x YeonBin || THE CROWN ANTLERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang