Anyeong^^
Nana is back bawa chapter 8!!!
Sebelumnya nana mau ngucapain makasih atas 3K viewers untuk Story nana yang masih abal-abal ini^^
Jujur, chapter ini lebih dari 2.500 words jadi maaf ya kalok buat mual nanti bacanya wkwkwk^^
Note: Jangan terlalu nyari TEORI dan CLUE, fokus saja pada alur cerita dan kalian akan menemukan SESUATU yang bakal buat senam jantung di chapter ini^^
.
.
.
Happy Reading^^
.
.
.
Malam sudah menunjukan hampir pukul 10. Seluruh murid bahkan mulai terlihat seperti zombie saat pelajaran tak kunjung usai. Ada beberapa murid yang memilih untuk menutupi wajah mereka dengan buku hanya untuk memejamkan kedua matanya.
Tak jauh berbeda dengan Yeonjun yang kini bahkan secara terang-terangan sedang memejamkan kedua matanya dengan sebuah headset yang menutupi kedua telinganya bahkan saat Yoon saem masih berada tepat didepan kelas.
“Kau. Apa yang sedang kau lakukan?” Tepat jeda 5 detik setelah itu Kim saem terdengar berseru dengan nada tegas.
“Maaf, saya?” Soobin yang awalnya sedang mencatat itu kini terlihat menunjuk dirinya sendiri saat ujung jari wali kelasnya itu terarah tepat padanya.
“Bukan kau. Tapi Choi Yeonjun hakseang.” Selesai kalimat itu Kim saem ucapkan Soobin segera menoleh dan mendapati Yeonjun bahkan tak bergeming sama sekali. Tetap pada gesture awal.
“Choi Yeonjun.” Tegur Kim saem untuk kedua kalinya tidak membuat suasana kelas menjadi riuh berbisik karena jujur saja mereka sudah lelah dengan semua kegiatan disekolah dan saat melihat ada beberapa murid yang bersikap seperti Yeonjun mereka memilih untuk mengabaikanya.
“Tenang. Jangan bicara apapun. Itu bukan urusanmu.” Soobin terlihat bergumam tanpa suara pada dirinya sendiri saat gerak tanganya hampir membangunkan Yeonjun disana.
“Choi Yeonjun hakseang!” Seruan Kim saem terdengar lebih tinggi dari sebelumnya.
“Andwe. Biarkan saja dia. Abaikan.” Gumaman Soobin kali ini terdengar sedikit jelas saat pandanganya menatap ke arah Kim saem yang terlihat mulai marah.
“Kau benar-benar tidak ingin bangun, baiklah terpaksa aku harus-....”
“Bangun!” Soobin tau jika apa yang sedang ia lakukan saat ini sudah bertentangan dengan apa yang ia ucapkan sejak tadi. Yeonjun berhasil membuka kedua matanya saat dirasa sebuah penggaris besi berukursan 30 cm meter itu berhasil mendarat tepat diatas kepalanya.
“Apa yang sedang kau lakukan?” Wajah datar itu tetap bertahan disana. Seolah itu sudah menjadi ciri khas wajah dan ekspresi seorang Choi Yeonjun. Tangan kanan pemuda tampan itu mulai terlihat menarik headset putih yang ia pakai hingga terlepas.
Lebih dari seruan dinginnya, Yeonjun tetap membiarkan penggaris itu mendarat diatas kepalanya dengan kedua alis menaut kearah Soobin. Kim saem yang sedang berdiri tepat di sisi papan tulis itu hanya mampu terdiam seolah menunggu sesuatu.
“S-seharusnya aku yang bertanya. Apa yang sedang kau lakukan pada saat jam pelajaran berlangsung. Kau bahkan tidak mendengar Kim saem memanggilmu?”
KAMU SEDANG MEMBACA
TXT x YeonBin || THE CROWN ANTLERS
Hayran KurguJadikan tanduk itu sebagai mahkota yang akan menjadi kekuatanmu. Mereka semua memiliki karakter dan mimpi yang berbeda. Seperti sebuah tanduk yang tiba-tiba saja muncul di atas kepala saat mereka terbangun. Sekaranglah saatnya untuk menjadi lebih be...