Bagian 7

29 3 0
                                    

"masuk nak"
Kuikuti langkah ibunya.

"setelah Olivia lanjut kuliahnya di boarding, ibu melihat banyak perubahan darinya. Hijabnya begitu besar, setiap pagi dan sore tak hentinya melafalkan ayat alQuran. Ibu bangga sekali pada Olivia. Ia diundang kemana-mana sebagai pembaca Al-Quran di berbagai event. Terkadang ia pun mengisi beberapa pengajian sebagai mubalighoh muda"
Aku tersanjung, calon ibu yang baik. Semakin mantap langkah ini kupijakkan di tanah kota kembang.

"Dua tahun silam Olivia menjadi aktifis di lembaga kemanusiaan. Ibu senang sekali dengan sifat sosial yang dimilikinya, terlebih profesinya sebagai perawat teladan menambah kebanggaan ibu padanya. Ia bilang.. "bu, seharusnya orang itu bangga loh punya calon istri perawat. Orang lain aja dirawat palagi suaminya? hha iya gak bu?". "Ibu rindu sekali canda tawanya. Setiap pagi ia memasakan makanan untuk ibu, terkadang ia memasak nasi kuning yang pernah ia buat bersamamu nak. Tapi Allah berkehendak lain" Ibu mengisyaratkan tangannya padaku agar duduk di sofa coklat yang sepertinya baru dibeli.

Aku menyimak bait demi bait kisah Olivia sepeninggalku bertahun lamanya.
"kehendak lain bu?" tanyaku. Ibu tak mengalihkan.
"Dony," ibu menyebutkan nama yang dahulu mengisi hidup Olivia. Kerongkongan serasa mengering. aku tak sampai hati mendengar nama itu.

"Bulan lalu Dony meminang Olivia. Ibu bahagia, Olivia akan segera menikah. Dony bagi ibu sangat cocok dengan Olivia. Dua tahun ibu Dony terlahir dari rahim seorang ibu dan ayah yang berpendidikan. Ibu menilai Dony seorang yang sempurna, karena ia menuntut Olivia sempurna"
Keringat dingin membasahi baju panjang yang ku kenakan, sengaja aku membelinya di area bandara karena kurasa hari ini akan menjadi hari terindah, meski pada kenyataannya pahit. Mengelus dada sedikit menenangkanku.

"Dony datang baik-baik, namun..." mata ibu berkaca-kaca.

PRAAANGGG. 

Suara piring terjatuh terdengar dari lantai dua rumah Olivia. Ibu menghentikan dialog bersama Mitha. 

" Olivia'hati ibu berucap. Beranjak mendekati sumber suara.

AWAL HIJRAHKU (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang