Bagian 8

31 3 0
                                    

Sebait hanya untuk
Kau, yang selalu hadir dalam bait shalat malam
Istikhoroh mengantarkanku padamu
Dahulu, dahulu sekali ingin kuutarakan ini
Namun kau selalu tak sendiri
Aku berfikir, mungkinkah kau terlahir hanya sebagai sahabat?
Apakah Tuhan mengharamkan aku atasmu?
Berat kuarungi hidup ini dengan perasaan yang bersarangMembisu terkubur dalam ambigu

Apakah karena nyaliku yang mati?
Atau karena TakdirNya yang Terpatri
Yang pasti, aku bahagia mengenalmu
Meski itu tidak bagimu
Kau bagi tawa itu bersamaku
Tanpa kau tau hati ini terluka karenamu
Bukan, bukan karena sifatmu yang menyakitiku tidak
Namun karena rasaku yang terlalu bodoh berharap padamu
Aku punya Tuhan, Kamu Milik Tuhan
Kupintakan kamu pada-Nya
Olivia.

Membuka lembaran usang semasa sekolah, bendungan bening pecah mengigat Dony yang mendahului menyunting Olivia. Mungkin setelah ibu menemuiku kembali aku kan urungkan niatku yang hendak menjadikan Dony ayah bagi anak-anakku nanti bahkan meski hanya sekedar melihat paras cantik Olivia yang akan menepis rinduku untuk menikah dengan Dony pria yang aku cintai semasa sekolah dan gadis cantik Olivia, tidak. Semuanya sia-sia.

"Mitha, maaf tadi ada sedikit keramaian di dapur."
                                                                                                                                                                                                  

"mm.. mm.. maaf bu, Mitha hanya sebentar, ada proyek mendadak yang harus Mitha hadiri bu" kusodorkan tangan pertanda sebuah perpisahan yang menyakitkan.

"tapi nak,.."

"maaf bu.. mungkin di hari bahagia Olivia nanti,  tidak bisa hadir bu sampaikan salam bahagia padanya ya bu." aku tertunduk

"nak.."
Aku berlalu meninggalkan ibunya, bukan jadwalku yang padat namun sayatan ini terlalu sakit kuhadapi. Maafkan aku ibu..

"nak, sebentar nak" ibu terlihat berlari mengejar langkahku. Aku terhenti.

"ini dari Olivia. Ibu yang tulis"

"ibu yang tulis? Olivia?"
Ibu memberikannya diiringi air mata yang mengundang tanya. Setelahnya ibunya berlalu meninggalkanku yang keheranan. Aku membukanya perlahan, tak kuasa ku menitikan air mata. Tekadku bulat, kembali ke rumah kenangan. Dony saat di bangku klas 2 Sma. Dimana kisah kami saat seminggu pacaran di umur 16 tahun, dan saat itu juga aku memutuskan untuk hijrah dan menjauhi zina pendapatku. 

Dua tahun setelah putusnya kami, dan dua tahun itu kami lalui dengan menyimpan perasaan masing-masing. Saat pertemuanku juga bersama Olivia di kampus, saat kutahu Olivia juga menyukai Dony di saat dimana kami masih saling menyukai. Saat kudengar kabar Olivia bertepuk sebelah tangan dengan cintanya karena Dony mempunyai pacar Natalia di kampus yang sama dengan kami.

"Saya Terima Nikah dan kawinnya Mitha Anzalina binti Dony Az-Zam dengan seperangkat alat sholat dan emas 25 gram di bayar tunai" aku mantapnya. Derai air mata memeuhi seisi rumah, kota kembang menjadi saksi perjuangan terhadap Dony Az-Zam saat di bangku sekolah.

"dan darimu terlahir putri cantikku, Shifa Hana".

"terimakasih sahabat, kau menerimaku di saat dunia dapat kulihat hingga kegelapan yang menutupi duniaku kini, bahkan aku tak tau bagaimana kamu sekarang"

"kamu pasti cantik yaa sayang" Mitha meraba sekujur tubuh Shifa, memastikan buah hatinya sehat dan sempurna.

Kenangan bersama Olivia akan selalu ada di hatiku, dimanapun kami terpisa oleh waktu akan selalu di ingatanku.

Kenangan bersama Olivia akan selalu ada di hatiku, dimanapun kami terpisa oleh waktu akan selalu di ingatanku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AWAL HIJRAHKU (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang